Senin, 17 Januari 2011

Bertanya pada Ibu

Rumah yang riang karena senyummu. Rumah yang nyaman karena masakanmu. Rumah yang sempurna karenamu, Ibu.
Ibu, boleh aku bertanya satu hal hari ini?
Tentang seseorang pria yang nanti akan jadi menantu kesayanganmu.
Apakah pria yang aku bawa tadi malam sembari makan malam bersamamu itu sudah memenuhi semua kriteriamu sebagai calon menantu? Aku tau Ibu lebih jago menilai ketimbang aku. Buktinya Ibu bisa begitu beruntung mendapatkan Bapak sekarang. Ibu memang Ibuku paling jitu. Sekarang aku punya Bapak paling keren sedunia jagat raya. Aku juga punya Ibu yang ga kalah keren.
Bu, sepenuhnya aku tau benar Ibu pasti menyerahkan semuanya padaku. Tentang apapun itu. Tentang cita-citaku. Tentang hobiku. Tentang masa depanku, jodohku. Iya bu, aku tau itu dari bibir tuamu beberapa waktu lalu.
Bu, pria yang aku bawa tadi malam kerumah kita adalah benar pilihanku. Menurutku dia sudah yang terbaik untukku dan untuk agamaku. Dia pria yang pasti bisa memperlakukan Ibu seperti layaknya ibunya sendiri. Dia pasti bisa jadi teman Bapak mengobrol tentang dunia dalam berita setiap hari.
Aku sungguh mencintai dia. Tapi tak akan pernah melebihi cintaku pada Tuhanku dan Ibu juga Ayah.
Bu, jika dia tidak seperti kriteria sempurna Ibu, jangan terlalu mengekang kami untuk jadi sesempurna itu ya Bu. Sesungguhnya ini yang aku sangat takutkan sejak pertemuan makan malam tadi. Aku takut tak dapat restu. Tapi sepertinya kedipan mata tadi malam sejenak saat kita berpapasan di dapur menyiratkan kalau Ibu setuju. Iya kan? Hhahaa Ibuuuuuuu!!! :))))))
Salam sayang,
Anakmu.

----

(dikirim oleh @yantidewii di http://kacamatamerah.tumblr.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar