Senin, 17 Januari 2011

Figura Ingatan

Sore ini boleh jadi senyum termanisku dalam 5 tahun ini. Hey, aku tak berhenti tersenyum. Aduh bagaimana ini, aku seperti kehilangan kontrol atas senyum milikku sendiri..

*tarik nafas kemudian keluar*
Oke , bibirku mulai kendur sekarang, baiklah aku mulai menguasai diriku. Ku gerakkan jariku, ambil pulpen dan kertas, menulis surat untukmu. Ini yg pertama setelah lima tahun.

Hai lelaki hujan,
Energi yang mampu menarik bibirku,
Kau pernah baca the secret?
Bahwa apa yg kita inginkan akan datang bila kita terus menaruh harapan atasnya..

aku percaya teori itu sekarang..
Cukup lama aku berjalan melewati deret hari,
Sendiri..
Ya, sendiri adalah pilihan ternekatku sejak engkau beranjak. Bahkan, aku berpikir tak akan menaiki bahtera setengah agama bila tidak denganmu. Karena jika aku tak menemukanmu di depan, maka aku akan menikahi cita - citaku saja.

Ternyata Tuhan tidak membiarkan pilihan tragis itu terjadi, iya tak membiarkan aku rakus menikmati nikmatnya secangkir kopi dan hujan sendiri. Tuhan meminta aku berbagi. Tapi satu syaratku padaNya, aku hanya mau berbagi dua hal ‘skaral’ itu denganmu..

Ya, kau di sini sekarang. Tepat saat umurku 25 tahun 3 bulan 6 hari. Aku sungguh suka kuantitas umur ini.
Kau menjadi ikal sekarang, kulitmu agak gelap, mata sayu, badan ringkih. Kau bilang kau melewati aral lintang, kau tak sanggup, kau lelah, kau butuh aku, dan kau pun pulang ke aku.

satu yang tak berubah padamu, senyum. Senyum seperti anak perempuan. Santai sayang, kau tidak terlihat seperti banci. Percaya padaku. Aku memperhatikanmu saat kau kemana saja kau selama ini. Yang aku heran, kau selalu tidak mau menjawab kenapa kau tak pernah berkabar. Tak taukah kau betapa rindunya aku. Kau harus percaya pdaku, aku punya gudang rindu. Setiap helainya adalah untukmu. Tidakkah kau tau aku ingin membuka gudang itu kemudian melemparkan seluruh rindu ke depan mukamu!
Agar kau tau rasa!
Ah, sudahlah!
Baiklah, kita adalah rumah. Entah apa jadinya jika yg ada bukan kita tapi kau dan aku. Aku senang kau di sini sekarang.

Sehari setelah kau pergi dulu, aku bilang pada ayahmu aku akan selalu menunggu kau pulang, walau kau lelah. Karena aku yakin kau pasti kembali karena aku tahu kau tahu aku ada..

Tulisan nyata hasil panen pohon imajinasi yang terus menjalar di otak untuk memeriahkan #30HariMenulisSuratCinta



---Oleh: @


(diambil dari: www.heditiadamanik.tumblr.com )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar