Minggu, 16 Januari 2011

Halloo Mochiii

Kamu tahu aku selalu tersenyum ketika membaca pesanmu di pagi hari. Selalu tertawa melihat ekspresi wajahmu. Selalu tersipu malu mendengar kata-kata manismu. Kamu tahu. Kamu pasti tahu.


Bagaimana aku tak tersenyum?

Kamu bilang rindu saat kita baru berpisah lima menit yang lalu. Kamu bilang cinta yang tak terhitung lagi jumlahnya setiap hari. Kamu memanggilku Mochi, karena menurutmu pipiku menyerupai kue mochi.


Kira-kira sudah berapa lama ya kita bersama? Emm, biar aku yang menghitung. Sepertinya sudah 374 hari, Yang. Tapi aku menganggapnya sudah lebih dari 10 tahun.


Aku ingat wajahmu ketika kita masih di sekolah dasar dulu. Bahkan aku ingat gambar di buku tulismu. Gambar Pokemon. Aku ingat diriku yang mencuri-curi pandang ke arahmu ketika SMA dulu.


Aku sayang kamu walaupun kamu Internisti (Ah, I’m just kiddin’). Walaupun kamu orang yang paling menguras air mata.


Kamu mendorong aku melakukan banyak hal. Ingat spaghetti pertama yang kubuat untukmu? Aku janji akan membuatkan yang lain nanti. Ingat kado Al-Quran di Ramadhan lalu? Aku membacanya setiap minggu.


Sayang, tahu perasaanku setiap hari?

Aku tak sabar menunggumu pulang. Tak sabar mendengar suara deru motormu. Tak sabar menggenggam batang-batang coklat yang kau berikan setiap kali berkunjung.


Kamu tahu, Sayang?

Aku punya dua matahari. Satu di luar jendela kamarku dan satu lagi, kamu.


16 Januari

Love,


Mochi


P.S: heyy, kamu masih hutang satu surat cinta padaku :)

----

Tidak ada komentar:

Posting Komentar