Senin, 17 Januari 2011

Kamu yang tak pernah mengetuk pintu

kepada kamu yang tak pernah mengetuk pintu,

hai, apa kabarmu? semoga langitmu masih biru dan hatimu tak lagi beku ya.

kabarku baik, barangkali kamu bertanya. aku masih seperti dulu, duduk menunggu di sebelah jendela berpintu. mengingatmu yang selalu masuk ke hatiku tanpa mengetuk dahulu.

ingatkah kamu pada cerita kita di jaman masih belum remaja dan belum berani mengumbar cinta? kamu buatkan aku cincin dari batang ubi ketela yang kamu putus-putus lalu rajut dan kamu kenakan manis di jariku? kita dulu begitu berani mengumbar rindu. saat pagi masih malu kamu sudah berdiri di depan rumahku sambil berteriak memanggil namaku. segera menarikku berlari ke kebun samping rumahmu ketika aku baru memunculkan wajah di depan pintu. kita tertawa, berlarian, tanpa beban.

kamu sudah memasuki hidupku tanpa pernah mengetuk pintu. lalu membiarkannya terbuka begitu saja, ternganga tanpa kata kapan akan kembali kamu masuki atau mungkin menutupnya.

kamu menghilang tanpa beban, seakan aku ini sepenggal hayalan yang bisa kamu lupakan.

untukmu yang tak pernah mengetuk pintu,
aku masih menunggu pintu ini kamu datangi kembali. masuk, atau tutup pintunya rapat-rapat. tolong segera ya?


---Oleh: @

(diambil dari: www.mycoffeesong.blogspot.com )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar