aku sedang duduk diluar ketika menulis ini, sembari tengadah ke langit menatap jutaan galaksi yang sedang gencar berpijar
aku terkenang kamu, kekasih di abad lalu masih kah mengingatku? aku bahkan ragu. sebab aku pun lupa alasan apa aku mengidolakanmu berlebihan sampai rasanya dadaku sesak tak tertahan
suatu sore di tahun silam, bergentong cemburu terpaksa aku tampung dalam wadah bernama terluka sebab kulihat kamu bergandeng mesra dengan perempuan yang bahkan menyebut namanya lidahku kelu luar biasa
aku mengingat bagian paling menyedihkan, ketika kamu mengecup keningnya di bawah pohon akasia tahukah aku sedang mengintipmu dari balik tenda penjual pinggir jalan, dan aku yakin yang mengucur itu bukan air mata tetapi sungai yang alirannya menderas secara tiba-tiba. terseok aku berjalan pulang meninggalkan berkas cabikan, torehan yang berteriak pedih minta diberikan obat penawar
selanjutnya, aku terus berjalan tanpa sekalipun menoleh lagi ke arahmu.. kamu tinggal aku dengan luka maka aku pergi dengan menderita
#30HariMenulisSuratCinta
---Oleh: @bellaathira
(diambil dari: bellaathira.tumblr.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar