Senin, 17 Januari 2011

Maaf Untuk Papa

hai papa . rasanya kita sudah lama tidak berbicara senyaman sekarang . terlalu banyak kenangan yang tidak menyenangkan di masa aku kecil sehingga kenangan indah yang tersisa itu kelihatan kabur dan malah aku kurang bisa mengingat semuanya . papa tidak pernah memberikan aku kenangan yang cukup menyenangkan . bahkan kata mama , papa tidak pernah mengganti popokku. tapi yasudahlah , kita tidak perlu mengingat semua kenangan buruk itu bukan ?

ini surat ke empatku dan aku tujukan untukmu papa . aku hanya ingin memberitahumu bahwa papa sangat beruntung memiliki 3 orang anak yang sekarang sudah besarbesar. aku yakin kalau papa sedikit menyesal tidak menghabiskan masa kecil kami bersama denganmu. aku juga bingung , kenapa kami tidak pernah mempertanyakan hal itu karena sepertinya kami memiliki jawaban tersendiri.

aku berterimakasih untuk setiap hal yang telah papa ajarkan secara tidak sengaja kepada kami. mungkin papa tidak menyadari beberapa hal ini . baiklah aku akan memberitahumu pap. ketika papa menyelesaikan masalah dengan kekerasan fisik dan verbal , aku sangat ketakutan. tanganku basah dan kakiku gemetaran, seolah aku tidak memijak tanah lagi. dan aku belajar untuk menyelesaikan masalah dengan kepala dingin, karena aku tau rasanya bagaimana ketakutan itu. ketika papa pergi dengan perempuan lain, papa mengajarkan aku untuk setia terhadap pasanganku sendiri. karena aku tau rasanya punya papa yang pernah atau sedang berselingkuh. papa mengajarkan aku untuk menerima kekurangan pasanganku dan tidak berselingkuh. karena aku tau, mama sangat sedih ketika mengetahui papa pergi dengan perempuan lain. aku tidak mau pacarku atau suami masa depanku merasakan apa yang aku rasakan. ketika papa berjuang untuk memenuhi kebutuhan kami , aku belajar untuk berusaha keras sendiri . papa mengajarkan ku untuk bertahan dalam kehidupan yang serba sulit. papa mengajarkan aku bahwa kehidupan tak selamanya sesuai dengan keinginan kita. papa mengajarkan ku untuk menerima hal sulit dan mengambil nilai positif dari tiap persoalan. hebat bukan?

sebentar lagi , aku akan berusia dua puluh tahun . ya ! dua puluh tahun . papa pasti berfikir begini : “bagaimana mungkin gadis kecilku sudah sedewasa ini?” seperti yang tiap hari papa ucapkan ketika melihatku berangkat ke kampus . papa . taukah papa? papa sudah semakin tua . organ tubuhmu pun terlalu lemah untuk bergerak tapi jiwamu tetap muda. semangatmu masih menyalanyala. dan kami senang akan hal itu. papa , sadarkah papa , kalau papa tidak pernah meminta maaf pada kami untuk setiap kenangan buruk kami di masa kecil. untuk setiap perbuatanmu yang tidak menyenangkan terhadap mama. sadarkah papa kalau papa tidak pernah mengucapkan kata maaf? tapi mama selalu mengajarkanku untuk memaafkan kesalahan orang lain. apalagi papaku sendiri. kami sudah memaafkanmu papa. bahkan sebelum papa menurunkan gengsi untuk meminta maaf , kami telah memaafkanmu. aku tidak memiliki hak untuk mengguruimu papa. aku hanya ingin mengingatkanmu dan memberitahumu bahwa aku, bukan , kami menyayangimu.

-penuh cinta-
Anggi Dwina Gurning.


--- Oleh : anggigurning


(diambil dari : http://ibitetheworld.tumblr.com/)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar