Minggu, 16 Januari 2011

Maafkan Aku

Mas…

Aku tau, kita baru semalam bertemu, tapi hanya dalam hitungan menit sejak punggungmu menjauh, aku sudah merasa rindu. Beberapa jam bersamamu tak pernah cukup buatku. Andai aku bisa, aku pasti sudah mengekstrakmu. Lalu, kumasukkan dalam liontin kecil untuk kuletakkan dekat jantungku.

Dua hari lalu, kau membuatku terus tersenyum. Ada bahagia yang ingin melesak keluar lewat tiap ekspresiku. Karena akhirnya kau mengungkapkan harapan-harapanmu. Bahkan, dengan ekspresi malu-malu, kau ucapkan sayang lewat lisanmu.

Namun, semalam, kau membuatku menangis. Karena cemburu dan rasa tak berdayaku. Jujur, aku belum benar-benar yakin, sebesar apa rasamu padaku. Sementara hasratku untuk selalu di dekatmu melebihi keinginanku untuk terus bernapas dan mempertahankan hidupku.

Kau memang tak segan minta maaf jika merasa ada kata atau lakumu yang menyakitiku. Tapi, asal kau tau, meski ada yang membuatku sakit, semuanya tertutupi oleh rasa sayangku padamu. Perasaan ini terlalu besar, Mas. Ia tak ragu menjajah hati serta pikiranku. Dan membuatku tersiksa jika tak juga melihatmu.

Maafkan aku yang terlanjur mengharapkanmu… Ya?

----

(dikirim oleh @yoand di http://mungkinpuisi.wordpress.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar