Minggu, 16 Januari 2011

Oh Hawa

sampai detik ini aku masih bersyukur dan tidak mendapatkan satu alasanpun untuk berhenti mensyukuri bahwa aku adalah seorang anak hawa. dan aku sangat bersyukur bahwa aku memiliki sebuah tulang rusuk yang harus ku jaga sampai nanti akan ku kembalikan kepada anak adam.
hawa, aku rasa aku menemukannya. seorang anak adam. aku merasa membawa tulang rusuk yang diambil darinya oleh Tuhan untuk menciptakanku. aku merasa yakin, hawa. aku ingin mengembalikan padanya.menyempurnakan kehidupan kami yang tidak sempurna ini.
oh hawa, aku tidak pernah merasa yakin seperti ini sebelumnya.aku meyakininya meski hatinya hanya setengah untukku.
jika saja aku hidup di zamanmu. dimana hanya ada satu orang adam yang tulang rusuknya kau pinjam. tapi dari sekian banyak anak adam, hanya dia yang ku yakini.


oh hawa.
diakah pemilik tulang rusuk yang ku bawa ini?


tapi mengapa ada tembok besar yang menghalangi ku untuk mengembalikan kepunyaannya ini. tembok yang mereka buat atas dasar kecintaan mereka pada Sang Pencipta. tembok yang mereka ciptakan dan membuat aku dan dia terpisah.
ohh hawa. adam ku berbeda. bagaimana bisa aku mengembalikan tulang rusuknya jika dia ada di seberang sana? aku meyakini nya. aku yakin dialah pemilik tulang rusuk ini. namun dia menyebut Tuhan dengan cara yang berbeda.
ohh hawa. mengapa harus ada pembeda diantara kami jika kami harus hidup dan melengkapi?
lalu siapakah pemiliki tulang rusuk ini, hawa?


(diposting di http://sastrawanamatir.blogspot.com/2011/01/ohh-hawa.html)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar