Minggu, 16 Januari 2011

Selamat Pagi :)

Jakarta, 17 januari 2011

Selamat pagi sayang.

Baru saja kamu meneleponku. Kamu sudah sarapan pagi disaat aku baru saja bangun tidur.

Nadamu yang ringan ketika menyapaku membuat senyum pertamaku di pagi ini mengembang.

‘aku setelah ini akan berangkat ke kantor,’ katamu.

‘aku baru bangun,’ ucapku sambil mencari-cari kacamataku disekitar bantal.

‘ayo bangun sayang, kamu harus ke kampus,’ ucapmu sambil setengah tertawa. ‘pasti kamu belum menemukan kacamatamu?’

Aku hanya terkikik mendengar ucapanmu yang tampaknya sangat akrab dengan kecerobohanku.

‘ya sudah, aku berangkat ke kantor dulu ya, kamu jangan sampai telat ke kampus,’ lanjutmu

‘Yaaaa’ jawabku.


Ah, kamu mungkin tidak pernah tau sayang, sapaanmu di setiap pagi secara tidak langsung mempengaruhi keseluruhan hariku.


Aku ingat dulu, ketika kamu sedang bermasalah di kantor, kamu meneleponku dan membangunkanku dengan galak. Aku bingung. Aku minta penjelasan, kamu malah membalasku dengan kemarahan dan menutup telepon begitu saja. Setelah itu, aku bisa uring-uringan seharian. Ya, uring-uringan. Seperti ibu yang mau melahirkan.


Ada juga masanya, kamu baru diterima kerja. Kamu meneleponku di saat subuh. Membangunkanku untuk shalat subuh dengan nada yang penuh sayang. Nada suaramu itu rasanya membuatku ingin langsung berangkat ke rumahmu dan sahalat subuh bersamamu.


Aku tidak tahu apakah kamu pernah menyadari itu atau tidak. Tentu saja aku inginnya kamu tidak tahu. Kalau kamu tahu, apa jadinya.

Aku juga tidak tahu apa teman-teman perempuanku yang lain juga merasakan hal yang sama denganku. Mungkin saja.


Seandainya setiap pagi kamu bisa menyapaku dengan nada yang ringan dan penuh sayang seperti pagi ini.

Setiap hari.

Setiap pagi.

Sampai kita tua nanti.

----

(dikirim oleh @staarii di http://strdm.tumblr.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar