Minggu, 16 Januari 2011

#Surat 3 : Andriani dan Kamar no.24

Kamar ini terlalu luas untuk kubagi sendirian.

Mungkin untukku biasa tinggal di sebuah kamar dengan ribuan barang yang kukenal dengan sebutan “milik saya”. Namun di ruangan itu, dimana kita harus saling berbagi, kuakui itu tidaklah mudah. Hari itu aku mencetuskan untuk berbagi denganmu dengan alasan kebutuhan. Dan adaptasi adalah hal yang selanjutnya kita lakukan.

Apakah kamu tahu, bahwa aku sangat menyukai tertawa dan bercerita? Aku tidak pernah membiarkan diriku sendirian meski aku berjalan sendirian. Aku selalu ingin mengisi ruangan kotak biru itu dengan cerita, dengan tawa. Meski seringkali aku mencobanya dan gagal. Ruangan itu hanyalah saksi bisu setiap luapan amarah, kesal, sesak dan rasa letihku.

Ruangan itu tidak diam, dia menyerap segala hal yang pernah dia dengar. Dia membawa energi dimana menjadi tempat yang menjadi persinggahan. Untuk kamu dan aku. Ya, kita berbagi kamar itu dengan adil. Meskipun tidak sepenuhnya, kamulah yang lebih mengerti dia. Kamar itu selalu kau sayangi dan kau bersihkan dengan rapinya. Kadang aku tak kuasa untuk merusaknya. Tatanan rapi tak biasa untukku. Dan Kamu, sabar menunggu dan kembali merapikannya. Aku sayang padamu.

Andriani, aku tahu akhir-akhir ini kamu sering dilanda kegelisahan entah itu berasal dari studimu, organisasimu, kehidupan asmaram, keluargamu atau apalah. Dan terkadang aku tidak bisa memposisikan diriku sebagaimana layaknya teman, selayaknya seorang rekan di kamar, aku adalah pribadi yang egois dengan sejuta masalah yang kadang sulit mengerti bagaimana rasanya mengerti dan memahami. Ketahuilah, aku mencobanya. Aku mengikuti apa yang telah disarankan oleh mama, bahwa ada kalanya kita harus saling memberi pengertian dan siap untuk menghadapi percekcokan. Aku berusaha. Tidakkah kamu melihatnya?

Bisa jadi kamu sekarang bingung mengapa aku bisa meuliskkan tentang mu disini. Ya! Aku melihatnya di kamar ini, aku mencoba merasakan dan mendengarkan apa yang telah terjadi selama ini. Di ruangan ini. Dan aku merasa sangat bahagia, karena dibalik semua ini, aku melihat bahasa yang kausampaikan, aku dapat berbagi. Dan aku merasakan indahnya hal itu. Terima kasih Andriani karena kita dapat berbagi ruangan yang lesak dengan perabot ini bersama. Ketahuilah, suatu saat nanti kau akan menjadi bagian dari cerita yang akan kusampaikan kepada anak-cucuku nanti.

Anyway, aku sekarang ada dikamar ini sendirian. Aku ingin segera kuliah, sehingga kita bisa berada di kamar ini lagi dan saling bercerita. Kau tau, setumpuk cerita sudah kusiapkan untukmu.haha, btw aku menyayangimu! Dan kamu adalah nominasi menjadi sahabat terbaikku!! :D



A.D.A
16 Januari 2011
Wisma Aisya. Kamar No. 24



---Oleh: @


(diambil dari: www.ardithaarditha.blogspot.com )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar