Senin, 17 Januari 2011

surat untuk barista favoritku

Dear, coffee prince..

Sedang apa kamu sekarang? Let me guess! Pasti kamu sedang menikmati secangkir kopi buatanmu, lalu duduk di teras rumah, sambil menikmati sore hari kan? Teras rumah adalah tempat favorit keduamu setelah coffee shop. Aku tau. Jangan tanya dari mana aku bisa tau! Aku sudah menguntitmu dari betahun-tahun yang lalu. Jangan takut, aku tidak akan jahat kepadamu.

Coffee prince, aku merindukan racikan kopimu. Masih ingatkah kamu dengan menu kopi yang selalu aku pesan, tiap kali aku berkunjung ke coffee shop-mu? Segelas kopi dengan campuran caramel hangat. kamu hafal, harus membuatkan menu apa. Aku suka yang tidak terlalu manis dan tidak terlalu panas, kamu juga tau. Aku selalu suka kopi buatanmu.

Coffee prince, dulu waktu awal-awal aku tertarik padamu, hampir setiap sore aku habiskan di coffee shop-mu. Entah sendiri, atau bersama teman-teman. Kemudian setelah sebulan, baru aku tau jadwal shift-mu, dan aku akan selalu datang, jika kamu sedang ada jadwal kerja. Aneh ya? Maafkan aku. Aku hanya ingin melihatmu meracik kopi, tersenyum ramah pada pembeli, bagiku senyum yang kamu berikan buat pembeli kopimu itu tulus, sederhana, dan apa adanya. aku suka melihatmu mengatur dan membersihkan meja. Tentu saja, aku ingin melihatmu meracik kopi untukku.

Tidak jarang aku melihatmu keluar dari meja bar tempatmu membuat kopi, sesekali menyapa pembeli, tersenyum, dan menyiapkan meja untuk mereka. Begitu juga untukku, kamu hafal, tempat duduk mana yang jadi tempat kesukaanku. Bahkan jika tempt itu terisi oleh orang lain, kamu akan meminta maaf dan segera mencarikan tempat lain untukku, jika penghuni meja itu sudah pergi, kamu akan segera membersihkannya dan menyiapkan untukku.

Kamu sudah bukan lagi seorang barista yang membuat kopi di coffee shop, sekarang. Tapi kamu masih suka meracik kopi. Aku tau, kamu sengaja membeli beberapa alat, yang sekarang ada di dapur rumahmu, hanya agar kamu tetap bisa membuat kopi kesukaanmu. Bahkan akupun juga masih selalu dibuatkan kopi olehmu, menu yang masih sama, dengan rasa yang masih sama (seperti ketika aku meminumnya di coffee shop-mu dulu), setiap hari, dan gratis.

Dan sekarang, sudut tempat kesukaanku meminum kopi buatanmu adalah di teras rumah, duduk di sebelahmu, menikmati sore hari bersama. Seperti hari ini, kita duduk bersama di teras rumah mungil kita, meminum kopi bersama, dan melihat cucu-cucu kita sedang bermain dan berkejaran. Aku suka dengan suasana ini. Kamu pasti juga menyukainya kan?

Terima kasih telah menemani sore hariku sejak 30 tahun yang lalu.

Love,
Penggemar kopimu


---Oleh: @


(diambil dari: www.citracerita.tumblr.com )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar