Selasa, 18 Januari 2011

Surat Untuk Kekasih Sahabatku (Malaikat yang Dikirim Tuhan)


Hai! :)

Apa kedatangan suratku ini mengagetkanmu? Maafkan aku ya. Aku tidak bermaksud untuk membuatmu terkejut atau semacamnya. Hei, aku sudah minta maafkan? Jadi jangan pasang wajah terkejut seperti itu lagi.

Apa kau bertanya-tanya kenapa aku tiba-tiba mengirimimu surat? Hm.. sepertinya kau berbuat salah padaku, makanya aku mengirimimu surat. Mungkin kau yang menaruh permen karet di atas kursiku, sehingga rok ku menjadi kotor? Atau mungkin kau ya yang mencuri bekal makan siangku? Sudahalah mengaku saja!

Hihihi

Maaf, aku tidak bermaksud untuk membuatmu panik apalagi membenciku. Maafkan aku, yang tadi sebenarnya hanya becanda. Kau mau memaafkanku kan? Tentu saja! Aku kan sahabat kekasihmu! :D

ups!

Sepertinya kau tak mengenaliku ya? Dasar si Pirang Bodoh! Kenapa juga dia tak memperkenalkan kita!

Baiklah, kau boleh memanggilku Dini. Aku adalah sahabat terbaik kekasihmu. :D

Dan kau? Kau tak perlu memperkenalkan dirimu padaku, bukannya aku sombong atau apa, tapi karena si Pirang, kekasihmu, sering membicarakanmu di depanku. Tiap hari. Pagi, siang, sore, bahkan tengah malam. Jujur saja akhir-akhir ini dia sedikit cerewet, apalagi jika urusannya sudah tentang kau.

Rasanya aku - sedikit - ehm iri hehehe..

Hei jangan berprasangka aneh dulu. Aku bilang iri maksudku, yeah.. seperti itu lah. Tapi sumpah kok, aku tidak bermaksud untuk membuatmu cemburu atau apa. Percayalah padaku, bahwa kau wanita ke dua di hatinya setelah ibunya. Kenapa aku bilang seperti itu?

Karena matanya yang mengatakan seperti itu.

Aku serius. Matanya selalu berbinar saat ia bercerita tentang kau. Cara ia memandangmu sangat .. spesial. Kau tau apa artinya itu? Itu artinya dia benar-benar mencintaimu.

Aku tidak pernah sebelumnya melihat si Pirang begitu semangat akhir-akhir ini. Ia aneh. Kau tau?

Sejak kapan dia begitu semangat jika diajak ke Rumah Sakit, padahal dulu saja aku atau ibunya harus menangis-nangis terlebih dahulu hanya untuk membujuknya pergi ke Rumah Sakit!

Semua obat yang diberikan oleh Dokter selalu dihabiskannya tanpa mengeluh. Kau tau, padahal dulu dia suka diam-diam membuangnya, loh. Benar-benar bodoh si Pirang itu!

Tapi sekarang, aku senang sekali. Dia seperti menemukan semangat untuk kembali hidup. Dan kau tau, aku sangat bersyukur karena Tuhan mempertemukan kalian. Ya, meskipun perhatiannya kepadaku akhir-akhir ini berkurang, dan hanya memperhatikanmu seorang, tapi tak apa. Asal ia seterusnya seperti ini aku senang. Toh sudah lebih dari 8 tahun aku dan dia berteman, dan sudah lebih dari 8 tahun juga ia memperlakukanku sebagai layaknya seorang adik perempuan yang masih kecil.

:)

Hei, terimakasih ya, kau benar-benar seperti seorang malaikat yang diturunkan oleh Tuhan. Dan kau tau? Aku menyukai rencana-Nya yang satu ini, yaitu menurunkan malaikat baik hati sepertimu.

Sekali lagi terimakasih,

Dari: Orang yang juga sahabatmu ;)

PS: si Pirang tidak bisa kedinginan, jadi sebisa mungkin jangan ajak dia nongkrong di atas rumah seperti yang dulu sering dia lakukan. Well, soal kedinginan mungkin kau sudah tau itu. Hm.. ok #abaikan -_-“


---Oleh:


(diambil dari: www.bedeebeeppp.tumblr.com )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar