Minggu, 16 Januari 2011

Untuk Gadisku

Hai, Gadisku…

Surat ke-3 ini untukmu, karena tetiba saja aku inget kamu. Perkenalan kita pertama kali sekitar tahun 1995 ya, berarti umurku masih 12. Aku ketemu kamu pertama kali di rumahnya sahabatku. Kamu ceria, ibarat warna kamu itu pelangi. Selain itu kamu cerdas, bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan bodoh anak SD yg akan lulus. Bahkan aku yakin, sahabatku itu jadi agak pintar juga berkat kamu, kan?

Terakhir aku ketemu kamu, uuhhhmmm, udah lama banget. Di Cimandiri kayaknya ya, setahun lalu ya. Umurku sudah 26 lho, tapi aku masih saja bahagia ketemu kamu.

Aku juga inget, waktu aku SMA kelas 2, aku dapet hadiah dari kamu. Dapet tas, bukan cuma satu, tapi ada 2 tas yang aku ambil di kantor kamu di Rasuna Said. Seharian itu temen-temen sekolahku heboh lho. Bahkan ada yang telpon aku malem-malem ke rumah hanya untuk bilang “kamu dapet hadiah dari Gadis ya?”. Mereka semua iri kayaknya.

Pesta yang kamu buat di Parkir Barat Senayan aku juga dateng. Padahal umurku udah ga cocok lagi untuk kamu. Tapi aku ga perduli, aku datang kesana lengkap dengan dress code (waktu itu gypsy), aku datang dengan dandanan ala peramal. Rok panjang, ikat kepala manis, sendal kulit tali-tali dan tas dari ayaman. Bahkan waktu itu temen-temenku yang jadi panitia pestamu aja bingung kok aku masih mau ikutan datang ke pestamu.

Gadisku, aku masih lho sesekali membaca tulisan-tulisan cerdasmu. Tapi itu kalo aku lagi berkunjung ke salon atau ke cafe yang masih menyimpanmu di meja mereka. Dan kamu memang sehebat itu untukku. Kamu sahabat terbaikku sejak masih pakai seragam merah putih, sampai aku sekarang jadi seorang akuntan.

Gadis, terus cerdaskan pembacamu ya. Dan buat waktu mereka ceria seperti pelangi, seperti kamu yang menceriakan masa remajaku.

Kecup hangat dari pembaca setiamu.

-L-

----

(dikirim oleh @starlian di http://starlian.tumblr.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar