Minggu, 16 Januari 2011

Untuk Senin, Jakarta, Hujan

Senin, semua memarahimu. Karena kau adalah hari pertama setiap minggunya. Hari dimana semua harus beraktifitas kembali dan semua harus masuk kedalam kandang pekerjaan yang terkadang tidak menyenangkan buat mereka.

Ya, aku sendiri kadang mengalaminya. Tapi mengapa harus selalu mengeluh setiap hari senin? Ah, bagiku, kau adalah hari baru, dan bila aku bisa melalui harimu, aku bisa melalui seminggu ini dengan sukacita. Jadi, bagiku, lebih baik aku bersyukur karena aku bertemu kau lagi.

Sejujurnya, kau sudah berteman dengan baik dengan kami semua, jangan bersedih ya senin. Aku selalu menyukaimu. Meski terkadang, tidak menyenangkan, tapi aku tahu kau sudah berusaha.

Aku akan katakan pada dunia, bahwa kau teman terbaikku. Selalu kau berikan kejutan-kejutan untuk bisa aku lalui di hari-hari berikutnya.. Semoga senin yang bisa aku lalui ini, semoga bisa aku tutup dengan senyuman seperti ketika aku membuka mata dan menyapamu.

Dan di kota Jakarta yang padat ini, mereka mulai mengeluh kembali tentang kemacetan. Ya, mungkin terkadang terdengar munafik. Tapi aku memang tidak selalu menyukai Jakarta. I love Jakarta but I hate Jakarta. Terkadang pas pepatah itu terucap.



Bagaimanapun juga, Jakarta kota kelahiranku. Aku harus bersyukur, karena punya rumah dan teman bahkan bisa bersekolah di kota Jakarta ini. Stt, aku juga bisa nyetir loh di kota Jakarta, yang katanya kalau udah nyetir di kota Jakarta, pasti bisa nyetir dimana saja.

Yap, semoga saja seperti itu. Mungkin, sekarang saatnya aku ucapkan terima kasih kepadamu, kota kelahiranku. Ya, daripada aku terus mengeluh, dan kau malah tambah sakit, lebih baik aku mulai ucapkan terima kasih.

Senin, Jakarta, dan HUJAN, lengkap sudah bila ingin mengeluh. Hhhh, kalau mengeluh hanya mengurangi jatah bahagiaku hari ini, lebih baik aku tidak mengeluh! Aku harus belajar bersyukur. Bagaimana caranya?

----

(dikirim oleh @sihijau di http://sihijau.wordpress.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar