Senin, 14 Februari 2011

SELESAI

Dan ini adalah surat terakhir.

Senang rasanya selama 30 Hari Menulis Surat Cinta. Banyak cerita baru, banyak nambah teman, banyak pelajaran yang bisa di ambil, banyak melihat suka dan duka. Haru, tertawa, sedih, cekikikan, down, up, dan bersilahturami melalui tulisan. Dan di surat ini akan saya tuliskan beberapa review dari surat-surat saya beserta kesan selama 30 hari kemaren sampai sekarang.

Awalnya mengikuti #30HariMenulisSuratCinta

Pertama itu juga karna melihat timeline @perempuansore lalu saya meritwitnya dan teman saya @kandelakandeli yang pertama niat mau ikut. Eh di ajakin juga sama si kane. Dan pertamanya aja bingung ini mau nulis surat buat siapa -_________- Awalnya aja sih udah ragu bakal gak kan sampai selesai ni menulis surat cintanya alias udah pesismis bakal berhenti di tengah jalan. Lalu taunya surat cinta saya malah mendapat tanggapan positif dari pembaca. Itu membuat saya jadi semakin termotivasi untuk bertahan :)

Surat Favorit selama menulis di #30HariMenulisSuratCinta

Surat Cinta Di Pintu Kulkas! Karna itu tulis tangan sendiri lalu saya bikin jadi storyboard. Itu surat buat adik lelaki saya. Pemotretan di lakukan di rumah dengan seadanya.

Surat yang di anggap “gagal” selama menulis di #30HariMenulisSuratCinta

Aku Bukan Manohara” Saya anggap gagal karna yang di maksud pangeran klantan di surat itu KE-GE’ER-AN MASAAAAAAAA!!! -_____________-

Buat Pangeran Klantan : You’re not special anymore for me! I wrote that doesn’t mean I’m still in love with you. That’s it!! Woooooohoooooooo!!

Surat yang paling di anggap bangke sama pembaca #30HariMenulisSuratCinta

Surat Lamaran! silahkan langsung di baca aja kalau mau tau letak bangkenya dimana

Dan saya banyak menuliskan untuk orang-orang special :”)

Surat Dari Kakak Pertama – untuk adik bungsu saya

Kepada BAYOUKANSIL! – surat yang nulisnya penuh haru biru

Kepada Dosen TDSR – surat kepada @sepatumerah dalam thema surat kepada selebtwit

Kepada Pebetot (Cort) Bass – surat buat Barry Likumahuwa dalam rangka surat kepada selebritis

Kecil, Berponi, Menggigit – surat buat Omo The Kucrut

4 Elemen Cinta 1 Amplop – kepada 4 tukangpos surat cinta

Kepada Tukang Pos Misterius – buat *ehem* tuannico yang secara tidak langsung saya bongkar identitasnya hahahahaaa

Kepada Para Penulis Surat Cinta – dari surat ini banyak yang jadi suka juga Death Cab For Cutie – What Sarah Said

Kesan selama menulis di #30HariMenulisSuratCinta

Prinsip saya menulis surat cinta adalah bersenang-senang sajalah ketika menulisnya. Makanya mungkin cuma sedikit surat yang terlihat gloomy. Karna saya gak mau menjadikan ini sebuah beban. Karna saya senang mengikutinya. Apalagi sampai ada yang mengirimkan saya surat kaleng karna dia ngepens sama tuannico. Hahaa.. Yaudahlah ya sayanya aja cuma senang-senang kok ikut menulis surat cinta ini. gak pernah mengharapkan akan mendapat pacar atau soulmate. Mendapat teman aja saya sudah sujud-sujud sukur cium lantai. Saya pun senang mendapat teman baru seperti sayap patah, tuan pohon, om em ganteng, ria, mimma, andini, mang reja dan sebagainya. Semangat menulis terus yah teman-teman. Sampai berjumpa di tahun depan bila menulis surat cinta ini ada lagi.

Dan akhir kata saya ucapkan selalulah menuliskan cinta di setiap lembar kisah hidup. Karna kita, tidak akan pernah tau kejutan apa yang akan menanti besok.

Senyum Hangat,

Kila

#30HariMenulisSuratCinta

– SELESAI


---Oleh:


(diambil dari: www.heykila.tumblr.com )

Minggu, 13 Februari 2011

I'm not in love. Love is in me.

Jakarta, 12 Februari 2011


Good morning, You.

Last Saturday I met my friend, she said that I smile a lot lately and she ask me something; "Are you in love?" and with no doubt I answer; "No, love is in me”. And guess with who? Yup, with you.

You know what, you're the first thing to enter my mind in the morning and the last thing to leave my heart at night. Did you realize, my morning greeting doesn't only mean "good morning", it has a silent loving message saying; "I think of you when I wake up".

You make me totally drunk with joy and happiness. It's not being in love that make me happy. It's being in love with you. You make my smile, laugh and make me know how to spell Love beautifully. And I realize something, that our whole relationship is one big inside joke that no one will understand but us. Yes, you’ve made my days.

Every time I think of you, I feel like I could touch a star without standing on tiptoe. People say nothing in the world is perfect, but I know one exception, the joining of two hearts. Our heart; yours and mine.

It’s kinda weird, we just met and I (can) miss you in the morning, in the middle of the day, in the hours we are together, and the hours we are away.

It's not about who you're to the world, it's who you're to me, and I think you're my world. I really don’t care about your past, because all I need is our future. I may not know everything, but there's one thing that I know and am sure of; I love u.



"I used to hide and watch you from a distance and i knew you realized
I was looking for a time to get closer at least to say… “hello”
And I can’t stand to wait your love is coming to my life
When you love someone
Just be brave to say that you want him to be with you
When you hold your love
Don’t ever let it go
Or you will loose your chance
To make your dreams come true…"
-Endah n’ Rhesa-


But, don't you ever say that you love me (too), unless you really mean it because I might do something crazy like....... believe it. And if loving you is wrong, I never want to be right again.


And It's all good; no drama.


Love,

E


---Oleh:


(diambil dari: www.sisayappatah.tumblr.com )

Surat Bagi Dosa

Aku menulis surat ini saat kamu ada di sampingku, sayang. Nantinya kamupun akan membacanya saat berada di pelukanku. Dalam surat ini ada yang ingin kuberitahukan kepadamu. Rasanya ada beberapa hal yang terlewat dan tak sempat kuutarakan lewat lisan. Inilah saatnya kamu mengetahuinya. Sebagian dari rasa kekagumanku padamu.

Wajahmu, sayang, selalu aku inginkan sebagai yang pertama aku lihat saat aku membuka mata, dan terakhir kulihat saat aku memejamkan mata. Indahnya pancaran matamu selalu bisa menenangkan rasa batinku yang sedang resah. Senyumanmu adalah obat paling mujarab untuk menyembuhkan rasa lelah seharian. Aku suka dipeluk dari belakang, dan kamu sangat suka memelukku dari belakang. Tenang dan nyaman adalah dua hal yang aku rasakan saat kamu berada dekat denganku. Hidupku yang sangat menyedihkan, menjadi sangat menyenangkan. Ah, sayang, jika bersamamu, aku tak ingin tertidur, karena kenyataan jauh lebih indah dari impian.

Adalah aku, yang penuh kekurangan ini merasa sangat bersyukur bisa memilikimu. Risau hati yang lama kualami, berhenti seketika saat aku bertemu denganmu untuk pertama kali. Inilah mungkin yang dinamakan indah pada waktunya. Entah berapa banyak ‘orang salah’ yang sudah aku temui. Sampai akhirnya Tuhan mengirimkanmu sebagai ‘orang yang benar’.

Perlukah kamu membalas surat ini? Untukku, kamu membaca suratku ini sudah membuatku bahagia. Tak perlu membalas dengan surat lagi, cukup dengan ciuman indah setelah kau membaca ini. Empat alinea nampaknya tidak bisa mengapresiasikan perasaanku. Ribuan kalimatpun tak sanggup menjabarkan rasa sayangku. Aku cinta kamu.


---Oleh:


(diambil dari: www.gembrit.tumblr.com )

Bloody Smile

Kepada seseorang yang terobsesi dengan canda dalam kegelapan: Panca Ardiansyah.

Ini khusus untukmu, Joker. Seseorang yang menyebalkan dan selalu kuhindari untuk kulihat dalam setiap film Batman. Senyuman serupa pelecehan kepada lawanmu yang selalu tegang sehingga kau meledeknya: “Why so serious?”

Hm, damn you! Dengan gaya yang membuatku selalu ingin meninjumu, kamu berhasil membuat karaktermu seolah nyata. Sepertinya begitu pula adanya dirimu di dunia nyata. Tetapi kuharap engkau tidak mati konyol sebagai Joker, hm?

Hey, itu khusus untuk pemeran Joker, ya? Nah, bagaimana dengan kamu, Panca? ;) Betapa kamu telah membuatku terkaget-kaget dengan avatarmu di twitter, ketika pertama kali kita berkenalan. Senyum misteriusmu serupa dengan karakter favoritmu, ternyata. *phewh*

Mengenalmu pertama kali di Rumah Damai Indonesia pada hari kopi darat yang diadakan oleh uni Fahira. Tetapi bukan berarti aku sudah menguntitmu di twitterland :D Justru aku mengetahui akunmu dari linimasa Awan. Saat itulah aku merasa ada yang tak biasa darimu.

Avatar Joker? Eh? Tetapi belum lagi hilang rasa terkejutku, kamu kembali membuatku terperangah dengan twit-twitmu tentang Lauhful Mahfudz. (Hey, kamu masih berhutang padaku diskusi tentang ini, Ca!)

Ternyata kamu adalah tukang curhat yang bawel ya? Aku membaca blogmu dan setiap postingan kautulis dengan lumayan panjang. Sampai berkeringat membacanya. (yeah, ini terlalu hiperbolis!) Seperti katamu bahwa kamu adalah orang yang sangat memperhatikan detail dan pengingat yang baik. Huft, kebalikan dariku yah?

Dari bio twittermu, kamu seorang yang sarkas dan kritis. Huh, satu lagi tentangmu yang membuatku menahan nafas. Kamu tidak seperti pria kebanyakan seusiamu. Yap, aku juga kaget ketika mengetahui usiamu yang sebenarnya.

Kamu kembali membuatku terkejut karena memiliki band dan membuatku berpikir, “Joker ini anak band juga ternyata!” :D Ditambah kamulah yang bersama Pungkas mengatur dan mengontrol TWITALK. Waduh, bateremu ini alkaline ya? :P

Aku ingat di linimasamu ada yang ‘mengkhawatirkan’ kegilaanmu terhadap Joker. Entah siapa. Dia mengingatkanmu agar tidak mati konyol sebagai Joker. Entah aku harus tertawa atau ikut prihatin. Tetapi kamu pasti hanya menjawab dengan menyebalkan, “Why so serious?” *sambit Panca pakai sumpit*

Masih banyak yang ingin kutulis di sini tentangmu. Tetapi masih ada hari esok untuk menemukan sesuatu yang baru darimu dan pastinya aku akan menuliskannya lagi untukmu.

Kini, berikan aku satu senyuman misteriusmu yang ternyata cukup manis itu. *gubrak*

Selamat malam selalu untukmu, Joker. Bukankah kamu menyatu dengan gelapnya langit?

~Depok, menjelang tengah malam~



---Oleh:


(diambil dari: www.romansapena.wordpress.com )

(Surat) Jawaban Untuk Dia Yang Menyatakan Perasaannya Padaku

"Alfa Kilo Uniform

Juliet Uniform Golf Alfa

Sierra Alfa Yankee Alfa November Golf

Kilo Alfa Mike Uniform"





P.S. I’ll give you 24 hours to decipher this letter :p


---Oleh:


(diambil dari: www.flavors.me )

14 Februari 2009

Untuk kamu, ya kamu.

apa kabar?
iseng aja diriku hari ini ingin menuliskan surat cinta kepadamu.
ibumu kemarin kirim beberapa huruf kepadaku lewat handphone.
tanya kabar aja sih, lalu dia bertanya kapan berkunjung lagi ke rumahmu.
dan…
agak malu sih, ketika dia bilang kalau dia baca surat - suratku untukmu di tumblrku.

Ibumu : “itu kamu sendiri yang buat”
Aku : “iya bu, hehe”
Ibumu : “kangen yaaaa sama anak ibu? sini atuh main ke rumah.”
Aku : “Insya Allah ya bu :)”
Ibumu : “ok deh, diantos. tenang, masih jomblo kok dia.”

tolong sampaikan kata maaf ke ibumu, aku tidak membalas smsnya.
bilang saja pulsaku habis.
aku kira ibumu sudah tau jika kau punya sahabat baru untuk kencanmu, hehe.
eh hari ini aku jadi teringat kalo besok adalah hari valentine, tapi kita ga pernah ngerayainnya kan yah?
tapi waktu 2 tahun yang lalu secara ga sadar kita ngerayainnya loh.

hujan deras menyambutku dengan sempurna.
kau sedang berada di BIP waktu itu.
yasudah, aku berniat membeli 3 batang bunga mawar merah dan 3 batang bunga mawar putih untukmu di daerah wastukencana.
basah kuyup.
bukan bunganya, tapi aku :)
Bandung yang sangat dingin apalagi diguyur hujan, aku hanya berteduh di sebuah jaket berwarna abu - abu dan berlarian mengejar angkot.
sesampainya di BIP hujan semakin deras ditambah dengan angin yang cukup membuat sebatang pohon di dekat Gramedia tumbang.
daripada keenam bunga itu terbang dan jatuh di tangan orang lain, mending aku tutup bunga - bunga itu dengan jaketku.
dan aku sangat bersahabat dengan hujan waktu itu.
untung kamu ada di depan mall BIP, jadi seturunnya aku dari angkot langsung berlari sedikit dan berpapasan denganmu.
kau mengambil jaket yang kupegang dan membukanya karena berniat ingin mengelap tubuhku yang basah.
kau sangat luluh dengan bunga - bunga itu. yang belum tersentuh sedikitpun dengan air hujan.
orang - orang di sekeliling kita melihat kita ketika kamu secara spontan memelukku.

sampai sekarang aku tidak percaya kalau kita pernah ada di waktu itu dan ada di kejadian itu.
pengalaman berharga sampai kamu menangis.
setelah hujan reda, kita mampir ke seberang BIP yang terdapat sebuah FO disitu.
kita beli baju untukku secara patungan yah waktu itu? haha.
kamu yang memaksa, malah asalnya mau kamu yang bayar semua.

“uang ga ada harganya dibandingkan dengan bagaimana kamu membeli bunga ini sambil berperang melawan hujan dan angin,sayang”

aku langsung tertawa terbahak - bahak ketika kamu bilang seperti itu.
tumben sekali kamu mengucapkan kata - kata yang seperti itu.
sangatlah tidak biasa.
maaf, waktu itu malah sampai sekarang aku tidak bisa naik motor.
gimana mau bisa naik motor, naik sepeda pun tidak bisa.
yaaaaaa, kau tau lah alasannya kenapa.
tapi kamu setia kan bonceng aku?
ya, kamu memang setia, walaupun sebenarnya aku malu.
kamu mengantar cinta kita di hari itu ke rumah strawberry yang jauh tempatnya dari pusat kota Bandung.

kamu, pahlawan cintaku waktu itu.
cerita yang terlalu indah tak bisa aku lanjutkan di surat ini.
apalagi ketika kita jatuh berdua di tangga itu, haha.

rinduku ini benar - benar sudah di ujung tanduk, sayang.

aku,
ya aku seutuhnya.


---Oleh:


(diambil dari: www.crezative.tumblr.com )

Being Single is not Crime

Dear Cupid,

I know this February. I know this almost close to Valentine day. Well, I’m not the one who has a habit to celebrate it but those Valentine atmosphere, mostly about loving a lover, kinda bother me. A bit. I’m single. I’m not declare it but that is the fact, I’m not married yet. :p but yeah, I have no one as a lover on my own.. Someone special to love? Off course, it still him.. Hehe :)

So please Cupid do a favor for me! Don’t arrest me because I’m single on February. Being single is not crime. :p
Let me spend this February with my own way, I promise I will help you to spread love to each others. I have so much love to spend, as a parttime lover, fulltime prayer, bestfriend, daughter and sister. It can be called infinity, maybe. Hehe.

Last but not least letter for you Cupid, I thankful for the love I have from peoples around me. I feel so blessed and lucky. :)
Please arrest them in my heart forever! Cause I don’t want this love to be over.
:)


With love,

Dini R ♥


---Oleh:


(diambil dari: www.berceloteh.tumblr.com )

Surat Dari Orang Disebelahmu

Aku terkejut membaca suratmu, dan jujur aku bingung harus membalasnya atau aku hanya perlu berbicara terus menerus disebelahmu. Tapi kamu suka membaca suratku. Ah sudahlah, aku memutuskan untuk menulis surat ini. Semoga kau kembali tersenyum seperti dulu.Aku senang kau kembali tersenyum dan melihatku dengan pandang mata seperti biasanya walau belum bersuara apa-apa. Ceritakanlah padaku sayang, segala rasa yang kau simpan, berbagilah padaku. Aku takkan memaksa. Aku menunggumu, tengok kananmu, aku selalu ada disana.

Setiap orang pasti melakukan kesalahan sayang. Lihat aku, akupun sering melakukan kesalahan. Kau memaafkanku, karna kau sayang padaku. Aku yakin jagoan kecil kita sayang padamu, pasti ia memaafkanmu. Jangan terlalu lama bersedih dan mengunci diri. Aku yakin kita mampu menjalani ini semua. Bersama. Lihatlah dua ekor burung yang bertengger diatas ranting, mereka tak mematahkannya. Mereka bersama tanpa melukai sekitarnya, tanpa melukai diri mereka sendiri. Aku sayang padamu.

Aku akan menunggumu bercerita dan kembali seperti dulu, mari kugenggam tanganmu. Kita bersama. Aku takkan lagi meninggalkanmu. Aku akan selalu berada disampingmu, begitu pula sebaliknya. Biarlah laporan penelitianku aku kerjakan dari sini, sekalipun aku harus kembali kesana pasti aku mengajakmu. Takkan ada lagi rasa kehilangan.

Ini surat terakhirku, aku ingin mendengar suaramu yang selalu kurindukan, kini aku sudah disampingmu. Lagi pula sepertinya tas kecilmu sudah penuh dengan surat-suratku.

Kekasih yang selalu mendampingimu
Aulia.


---Oleh:


(diambil dari: www.auliasoemitro.wordpress.com )


note admin: surat Aulia Soemitro adalah surat bersambung, untuk lebih lengkapnya bisa mengunjungi:http://auliasoemitro.wordpress.com/category/30harimenulissuratcinta/

Bisakah Tentang Kita Saja?

Masih untukmu..

Sebelumnya, terima kasih untuk waktu yang kau sempatkan untuk rinduku malam ini. Malam indah yang semakin kau perindah dengan senyummu.

Mungkin tadi hanyalah obrolan biasa, namun yang menjadi luar biasa adalah adanya kau yang menjadi teman bicaraku dan pastinya aku bisa mendengar suaramu. Aku masih ingat suaramu, saat tadi kau nyanyikan lagu “Kita”. Dan sepertinya aku mendengar malaikat lirih bernyanyi untukku. Aku disenandungkan lagu tentang keindahan, suatu kebersamaan yang mungkin saat-saat nanti tak bisa kunikmati, bahkan dengan jodohku nanti. Aku menikmati tiap detik yang kuhabiskan melihat senyummu, mendengar suaramu, menatap matamu, semuanya dengan dan tentangmu.

Jika nanti masih akan ada waktu, bisa kita bicarakan mengenai kita saja? Bukan mengenai bintang atau bulan yang jadi penghias malam. Tentang kita dan masa depan kita. Bolehlah kita selingi gurauan, agar kau tak cepat bosan. Bukan, bukan untuk segera mengikatmu. Hanya untuk memastikan bahwa aku punya masa depan denganmu, rencana lebih tepatnya. Biar aku sedikit tenang untuk tak merisaukannya. Biar aku lebih siap dengan rencana-rencanaku membahagiakanmu.

Kini sudah malam, dan aku sudah mengantarmu sampai depan rumahmu, lalu aku juga sudah melihatmu masuk ke dalam. Selamat tidur sayang.. Kalimat ini yang nantinya akan selalu aku ucapkan setiap malam, mengantar lelap yangn segera kau lakukan. Suatu saat nanti pasti aku diberi kesempatan oleh waktu untuk menguapkan itu.

Kini aku pula sudah mendengar dongeng-dongeng keindahan dari suara yang menenangkan. Maka akan segera kubawa lelap menuju mataku. Segera agar aku juga segera menemuimu (lagi) di mimpi. Meneruskan cerita yang belum sempat aku ceritakan tadi. Sampai bertemu dalam mimpi, sayang..

salam, aku lagi.


---Oleh:


(diambil dari: www.dzdiazz.blogdetik.com )

Surat Terakhir

Untuk kamu, kamu, kamu (ala st 12 karena tanggal 12)

Hari ini adalah hari terakhir, aku bisa menuliskan surat ini. Karena ini hari ke 30 dan terakhir, tukang posku si @ekaOtto masih bisa nganterin surat aku ke kamu, kayaknya dia mau cuti valentinenan kali ya abis itu. Oiya bentar lagi valentine ya ? Kalo diingat-ingat kita gak pernah ya ngerayain hari valentine bersama.
Iya, emang aku sengaja. Aku gak pernah ngasih kamu coklat maupun bunga.
Bukan, bukan karena aku gak sayang sama kamu atau karena aku gak pernah inget hari itu. Tapi emang karena aku gak begitu suka coklat dan mungkin mager nyari bunga. Kadang aku sibuk kerja atau emang aku lagi pengen main dan ketawa-tawa.
Tapi walaupun kita gak pernah candle light dinner dengan bunga dan coklat, aku pengen kamu tahu kalo aku akan selalu sayang sama kamu.
Dan aku gak perlu diingetin setiap tanggal 14 februari kalo aku sayang kamu, seperti aku pengen kamu yakin kalo aku sayang kamunya bukan tanggal 14 februari doang. Aku sayang kamu sepanjang waktu dari dulu sampai akhir hayatku.

Untuk Kamu yang pertama
Aku pengen kamu tahu, kalo aku pengen kamu bisa maju dan mandiri. Sampai kapan kamu mau duduk diem, gak menghasilkan dan nyusahin orang ? Dari semua surat benci kamu ke aku, kamu bilang kamu bisa move on ? Buktiin dong. Jangan cuma bisa mengaum doang. Tapi ujung-ujungnya duduk diem males-malesan. Memang berat untuk melepaskan, tapi memang diantara kita sudah tidak ada kecocokan. Kamu harus belajar mengikhlaskan.
Katanya kamu percaya Tuhan ?
Aku gak berhenti sayang sama kamu. Tapi aku gak bisa tinggal sama seseorang yg sampai sekarang aja gak bisa membuktikan semua omongannya.
Kamu masih sholat ? Puasa ? Baca qur’an ? Katanya itu bisa nenangin kamu. Ya lakukan.
Kalo kamu udah bisa meredam semua kebencian kamu ke aku, aku siap untuk ketemuan. Kita awali hubungan kita kan dengan cinta, paling nggak bisa gak sih kita akhirin dengan kasih sayang ?
Semoga kamu bisa mengingat masa lalu dengan senyuman ya.

Untuk kamu yang kedua
Aku pengen kamu tuh keluar dari depresi kamu yang menyebalkan, udah gitu jadi orang jangan batu-batu banget kek. Kamu selalu ngerasa gak ada orang yang ngerti kamu, semua orang jahat lah, inilah dan apalah…
Tapi kamu sendiri sadar kan semua orang juga manusia sama seperti kamu. Apa kamu gak sadar kalo kamu marah-marah apa ngatain apalagi sampai mukul orang, kamu sama aja jahatnya kayak mereka ?
Belajar maafin orang dan belajar maafin diri sendiri, ya.
Percuma kamu berusaha keras, kalo kamu masih aja selalu nyimpen dendam. Tuhan gak akan buka jalan.
Kata-kata adalah doa,
coba kamu lebih hargain semua kesusahan yang Tuhan kasih. Aku selalu yakin kamu kuat ngelewatin semua itu. Coba kurangin keluhan kamu sama tuhan dan diisi sama rasa syukur yang banyak ya.
Jangan isi hidup kamu dengan nyalahin orang depan orang-orang danb nyalahin diri sendiri saat sendirian.
Kamu harus punya iman !
Semoga kamu bisa menghargai masa sekarang.

Dan untuk kamu yang terakhir,
Aku pengen kamu sadar kamu tuh sering banget jadi orang muna !
Katanya punya Iman tapi kamu masih aja nutup-nutupin begitu banyak hal tentang diri kamu.
Katanya punya cinta tapi kamu gak berani nunjukin rasa cinta dan jadi diri kamu apa adanya.
Emangnya kamu kira, I can’t see right through ya ?
Belajar ngeliat kenyataan ya ? Jangan lari dengan nutupin itu dengan kata-kata indah doang, jangan suka ngasih harapan ke orang kalo emang pengen orang itu berhenti berharap.
Kamu bilang kamu gak mau nyakitin orang, tapi kamu mau tahu yang paling nyakitin itu apa ? Kebohongan kamu dan ngeliat kamu ngebodohin diri kamu sendiri antara kenyataan dan impian. Aku suka ngeliat semangat kamu mengejar impian kamu, tapi bukan berarti kamu bisa terus lari dari ngadepin kenyataan.
Jangan pake nama Iman untuk nutupin kedok kamu, kalo ternyata kamu gk percaya Tuhan itu selalu maha adil. Semua dapet ganjarannya dan kebohongan kamu gak akan nyelametin siapa siapa. Kamu terlalu sombong kadang-kadang dengan topeng iman kamu.
Semoga kamu lebih waspada di masa depan.

Aku tahu seharusnya surat ini jadi surat cinta, aku tahu kamu gak akan suka dengan surat aku ini. Tapi ya kayak gini bentuk cinta aku ke kamu : ikhlas, memaafkan dan jujur apa adanya. Aku ikhlas kalo kamu benci banget sama aku setelah membaca surat ini.
Aku maafin diri aku sendiri kalo aku udah buat banyak kesalahan dan gak bisa jadi kekasih yang baik dan layak untuk kamu.
Aku cuma bisa jujur terang-terangan ngasih tahu ke kamu diriku ya kayak gini apa adanya : aku cinta kamu.

Kamu itu ibarat singa yang kuat dan mandiri. Dan harusnya kamu semakin bijak. Belajar dari masa lalu dan kembali jadi ratu ditengah belantara. Karena aku selalu yakin kamu bisa.

Kamu itu ibarat ikan yang bebas di lautan. Dan aku yakin kamu bisa punya kepercayaan lagi untuk lepas dari seretan ombak pasang, jangan tinggal didaratan ! Karena aku selalu yakin kamu percaya.

Kamu itu ibarat kuda liar yang gagah dan kokoh di peperangan. Jangan sampai kamu ditangkep terus dibelenggu sama kenyamanan kebohongan. Apalagi berubah jadi keledai yg malas.
Karena aku slalu yakin kamu apa adanya.

Aku tahu ini harusnya jadi surat cinta dan bukan surat pendakwaan.
Aku emang bukan hakim yang bisa ngejudge kamu. Tapi cintaku, cinta yang peduli sama kamu. Cintaku cinta yang pingin ngebangun kamu. Dan kalo aku salah coba kamu buktiin ke aku kalo, kamu gak seperti yang aku tulis disini.
Maafin aku yang pernah, sedang atau akan nyakitin kamu di masa lalu, sekarang ataupun di masa depan.
Karena emang sakit, marah, kecewa dan bahagia tuh sepaket sama cinta aku sama kamu.

*ambil gitar dan mulai nyanyi ala charlie st 12*

Inilah surat terakhirku kepada kamu
Hapus airmatamu jangan kau malu
Kini aku ucapkan selamat jalan kasih..

*mulai geli ngakak2 sendirian*

Di akhir surat terakhir ini, aku cuma pingin bilang. Aku selalu sayang sama kamu. Kamu akan selalu jadi bagian dari hidup aku.
Aku gak akan pernah mau apalagi bisa ngelupain aku, karena kamu itu aku.
Dan aku mau pamit sama kamu, misalnya Tuhan gak ngasih lagi waktu ke aku untuk ketemu sama kamu lagi. Aku pengen bilang “good-bye” ke kamu dengan senyuman dan aku pengen kamu tahu…
Kalo aku selalu percaya sama kamu…
Semoga kamu bisa melihat keindahan di segala sesuatu ya.
Aku yakin kamu bisa meraih mimpi-mimpi kamu.

Aku cinta kamu….

——
12 – 02 – 2011

PS : Selamat hari valentine

Soul of Wirangga Pradipta



---Oleh:


(diambil dari: www.evilglauben.wordpress.com )

Om, terlalu cepat kau pergi




Assalamu Alaikum...
Apa kabar Om?. Bagaimana disana?. Apa betah?.
Semoga para malaikat, tersenyum. Menerimamu dengan cinta. Hingga tak ada kesakitan kau rasakan lagi.
Maaf, jika aku lancang. Boleh aku memanggilmu Om?.
Om, kita tak saling kenal. Tak pernah juga aku melihatmu langsung, nyata di hadapku. Tapi, aku di beri rasa sayang luar biasa. Hingga, pun belum pernah bertemu aku bisa langsung, jatuh sayang. Aku selalu menyukai senyum Om. Senyum tulus tanpa kepura-puraan. Ikhlas.
Om, tujuh hari kepergianmu. Tangis masih meraja di dirinya. Tujuh hari Om, pergi dari sisinya, kehampaan luar biasa mengurungnya. Aku sampai-sampai merasa ikut dalam pusaran kesedihan. Aku sampai-sampai ikut sesak, bernafas di udara duka yang pekat. Aku tak henti menangis melihatnya begitu terpuruk. Sayapnya hilang, saat itu juga. Saat Om, pergi. Menghadap padaNya. Pemilik Om, Tuhan Maha Rahasia.
Aku percaya usia adalah rahasia. Hanya saja perih bukan main menindihku. Menyaksikan dia, perempuan milik Om, terhempas. Terpukul, tenngelam dalam duka yang begitu dalam.
Aku percaya Tuhan adil. Hanya sekali lagi Om, mereka, tiga malaikat dalam hidup milik Om masih begitu kecil. Aliyah dan Zahwa masih butuh Om, sangat butuh. Siapa yang akan menggantikan Om, menjadi wali nikah mereka?. Walau ada, semua takkan sama. Keanu masih sangat kecil. Siapa yang akan membantunya meraih mimpi?. Mimpi menjadi pemain sepak bola profesional.
Dan perempuanmu Om, Tante Angie yang cantik dan begitu penuh cinta. Siapa yang akan menemaninya, membimbing dan merawat tiga malaikat Om?.
Aku tahu, Tuhan tak diam. Tapi sekali lagi, Om...kepergianmu begitu cepat. Begitu tiba-tiba. Langit mungkin runtuh di atas kepala tante Angie, saat tahu Om akhirnya memilih pergi.
Om, mungkin perjanjianmu dengan Tuhan hanya sampai disini. Habis. Tamat. Tapi tolong, datanglah. Temani terus Tante Angie, selalu bisikkan kata cinta di telinganya. Selalu bisikkan semangat di telinganya. Selalu datang berkunjung di mimpinya. Temani dan kunjungi ketiga malaikat kecil Om. Mereka rindu peluk cium penuh cinta dari Om.
Aku tahu Om orang baik. Amal Om, semoga terus mengalir disana. Hingga Om di tinggikan derajatnya di hadapan Tuhan. Hingga Om, berdiri di barisan orang baik lainnya.
Bagaimanapun hidup mesti berlanjut. Bersama ini ada doa untuk Tante Anggie, semoga di beri kekuatan dan ketabahan luar biasa. Menghadapi apapun.
Dan aku menabur bunga doa di pusaramu hari ini. Semoga rangkai melati, sedap malam, membuatmu nyaman disana. Semoga wanginya menemanimu disana.
Itu saja Om, aku tak tahu mesti menulis apa lagi...


Dariku.




(Ini mungkin tak berarti, tapi jujur saya kagum dengan cinta Adjie Massaid dan Angie,
Mereka luar biasa, cintanya begitu kuat, begitu besar satu sama lain. Ini dia harusnya
CINTA)


---Oleh:


(diambil dari: www.amaachmad.blogspot.com )

Segelas Susu Rasa Pisang Untuk Ayah

Kepada lelaki tua yang sedang tertidur di kamar sebelah,



Sedang bermimpi tentang apakah, Ayah? Bidadari mana yang hadir dalam mimpimu malam ini? Ah. Bidadari mana pun tidak pernah ada yang secantik Ibu pastinya, seperti yang selalu kau katakan kepada semua orang, “Pendeta Amerika itu kagum akan kecantikan pengantinku saat membuka cadar pengantinnya di Gereja saat bersiap untuk memberkati pernikahan kami dulu…”

Ayah,

Sekarang Ayah sudah sangat tua. Kesehatan Ayah semakin hari semakin menurun, begitu pula dengan ingatan Ayah. Yang kau selalu ingat kebanyakan adalah kenangan masa kecilmu dulu dan kenangan akan almarhumah Ibu. Dua bulan lagi Ayah akan menginjak usia 86 tahun. Kita tidak pernah tahu, berapa lama lagi waktu yang dapat kita bagi bersama di dunia ini. Dan tujuan hidupku saat ini hanyalah untuk menyenangkan Ayah, seperti janjiku pada Ibu dulu beberapa saat sebelum Tuhan memanggilnya pulang.

Keluarga kita banyak yang menganjurkan aku untuk menitipkan Ayah di Panti Jompo, karena menurut mereka Ayah adalah penghalangku. Mereka salah. Justru Ayah adalah pemberi semangat hidup untuk aku. You are my anchor. Without you, I have no idea where I am today and how messy my life is. Ayah adalah satu-satunya alasanku untuk hidup dengan tertib dan bertanggungjawab. Mungkin tanpa Ayah, saat ini aku hilang entah di mana.

Ayah,



Aku mengerti kerinduan Ayah untuk menyelesaikan buku itu. Sabar ya, kita belum punya cukup uang untuk menyewa mobil untuk mengambil meja tulis jati itu dari Ciputat. Tapi satu hal yang kita syukuri hari ini: Setelah dua bulan kita terpisah, akhirnya kita sekarang dapat kembali serumah. Dan terus terang aku ingin menangis setiap kali Ayah berkata, “I am so happy, Connie. I can see you now everyday!”

Aduh.

Ayahku yang aku sayang,

Dulu semasa muda, Ayah yang merawatku. Ya, mungkin tidak sepenuhnya benar karena kebanyakan Ibu yang melakukannya. Tapi saat ini aku merasa diberi kehormatan yang sangat mulia oleh Tuhan untuk mengurusmu. Maafkan jika kadang-kadang aku kehabisan sabar saat menghadapi Ayah yang keras kepala. Aku harusnya sadar, Ayah bukan lagi lelaki dewasa yang dulu aku kenal, tapi Ayah sekarang adalah anakku. Yang perlu aku rawat, jaga, kasihi dengan tulus.

Ayah,



Aku sayang Ayah. Juga Ibu. Aku selalu berdoa supaya hidup kita baik-baik saja, agar Ibu di Surga bisa tersenyum setiap ia memandang ke bawah dan melihat kita.

Mimpi indah, Ayah. Besok pagi, akan aku siapkah sepotong roti dan segelas susu rasa pisang untukmu seperti biasa.


Dengan cinta,
Ananda.




---Oleh:


(diambil dari: www.poeticonnie.tumblr.com )

Untuk @kennedymuslim

Untuk
@kennedymuslim

Halo Keny,
Pasti sebel banget yah dipanggil begitu. Tapi aku suka manggil begitu, soalnya jadi nggak terlalu serius. Dan aku dapet nama itu dari kamu sendiri, kapan pernah kamu #twittunyu. Dan tahu nggak sih, itu satusatunya twitt kamu yang bikin aku ketawa, selebihnya aku harus ngerutin dahi karena kebanyakan kayak headline majalah politik atau nyinyir.

Maaf yah kalau aku nulis surat kaleng. Aku cuma bisa jadi pengagum rahasia ajah. Kalau aku terangterangan, mungkin dunia akan gempar, lebih menggemparkan dari berita SBY bikin album kayaknya. Yang ini sih aku lebay ajah :) yang penting kamu tahu bahwa di antara ribuan followermu, ada yang benarbenar memperhatikanmu.

Sebenarnya yah Ken, kita beberapa kali ketemu. Cuma ketemu ajah sih, nggak ngobrol. Aku juga nggak terlalu yakin kamu notice apa nggak. Sepanjang pengamatanku, kamu orangnya cuek banget. Suka nggak peduli sama yang di sekeliling kamu. Jadi yah aku pasrah ajah kalau nggak dikenal. Toh buat pengagum rahasia, nggak penting dikenal atau nggak, yang penting dia bisa selalu tahu kabar orang yang dikaguminya. Klise tapi sungguh aku praktikan.

Oh ya, selamat yah dengan bukanya Sabang 16. Walaupun orangorang tahunya itu Timothy Marbun yang punya. Aku dari awal tahunya itu punya kamu. Percaya atau nggak, aku nggak kenal Tim Marbun sebelumnya. Ternyata barengbareng gitu yah. Sebagai pengagum, gak mungkin aku nggak pernah ke sana. Aku udah ke situ beberapa kali. sempat sih kamu yang ngelayanin sekali dan aku seneng banget. Waktu ngelayanin, kamu tetep dengan wajah serius gitu. Sesungguhnya bukan contoh pelayan yang ramah, tapi karena kamu yah aku tetep seneng deh. Kamu tahu nggak sih, aku sebenernya degdegan waktu itu, cuma nggak mungkin kan aku pingsan di situ. Tapi hari itu aku puas banget bisa liat wajah engkoh Cinamu dari jarak deket. Hari itu, kamu juga keliatan kece pake celana pendek.

Aku emang nggak berani sih buka percakapan sama kamu. Abis takut minder di tengah percakapan. Aku tipe orang yang nggak suka ngikutin seluruh perkembangan dunia, bahkan indonesia apalagi politik. Makanya bingung mau mulai percakapan apaan. Jadi daripada kelihatan bego mending diem kan. Aku takjub sama kamu yang kayaknya baca semua isi koran dan majalah di seluruh dunia ini.

Tahu nggak sih Ken, kalau ada yang aku paling nanti dari kamu, yah ngeliat kamu senyum. Selama ngeliat kamu, aku gak pernah liat kamu senyum. Aneh yah, tapi emang begitu. Kalaupun emang gak bisa liat senyum aslinya, paling nggak fotonya.

Nah, itu ajah sih suratku. Nggak terlalu penting tapi mudahmudahan bisa bikin kamu senyum.

Salam kecup dari jauh,

penggemar rahasia

Balikan, Dong!

Kepada sebuah kemungkinan apakah bisa ada “balikan” di antara kita

Dalam rangka mendukung seseorang di facebook yang membuat group


Saya persembahkan surat ke-29 untuk Kang Agiet Arya


Kepada Ira Septiara

Mungkin kau tidak mengenal aku. Tapi kau mungkin mengenal dia. Si seseorang yang mencintaimu. Si lelaki yang suka bermain di awan-awan bersama Gantole-nya. Yang masih mengharapkan dirimu menoleh sedikit untuk mendapat kemungkinan bisa “balikan” itu ada.

Ah tapi saya aja gak tau mengapa sampai perjalinan kisah kasih kalian berhenti di tengah jalan. Apakah memang sudah suratan takdir atau inikah yang terbaik. Entahlah .. Kalian sendiri yang bisa menjawabnya.

Tapi ini adalah surat kekaguman kepada penerbang Gantole akan kegigihannya untuk mendapatkan cintamu kembali.

Sekeras apapun kau menutup dirimu, mungkinkah ada sedikit rindu yang berkecamuk?

Kalau dia tidak tulus, tidak mungkin dia akan membuat group memohon sahabat-sahabat kalian untuk mendukung pergerakannya merebut hatimu kembali.

Ah pesanku hanya satu buat kalian berdua :

“ bila hubungan itu masih bisa dipertahankan, pertahankanlah. karna pernah ada yang ingin mempertahankan sebuah hubungan tapi tidak bisa. kembalilah sebelum terlambat “

- Kila

P.S : Kang Agiet, walau aku selalu ngutang desain Traitor, kali ini aku beneran bikinin surat. Maaf desain menunggak berbulan-bulan *berlutut* *dibakar* Samangat Kang Agiet!! Hidup PERSIB!!



---Oleh:


(diambil dari: www.heykila.tumblr.com )

Untukmu Yang Selalu Suka Kubaca

Sayangku, maaf aku tak bisa menulis surat sebagus tulisanmu. Seperti biasa, aku selalu senang membaca tulisanmu.

Saat terbangun dengan menggenggam surat ditanganku, aku ingin menangis. Aku ingin marah padamu.Aku pikir kamu kembali meninggalkanku, tak sempat aku berpikir selain segera membaca surat yang kau selipkan dalam genggamanku. Kamu selalu membuatku terkejut sekalipun itu dengan hal-hal kecil. Itu yang membuatku jatuh cinta. Itu rahasiaku, aku jatuh cinta denganmu karena hal-hal kecil yang sering luput dariku.

Kehilangan jagoan kecil kita mutlak karena kesalahanku yang mengabaikan pesan singkatmu, jaga kesehatan, aku tak tau apakah aku bisa memaafkan diriku sendiri. Aku tak tau apakah jagoan kecil kita bisa memaafkanku. Atau benar katamu, mungkin kita belum layak untuk menerima titipan dari Tuhan. Dan jagoan kecil kita telah kembali bersama-Nya. Aku tak mau membuatnyua bersedih dengan melihat aku seperti ini, benar katamu.

Maafkan aku tunanganku, aku masih belum bisa kembali bersuara seceria dulu, aku belum bisa bercerita kepadamu. Aku bahkan masih berdamai dengan diriku sendiri. Aku ngga marah sedikitpun sama kamu. Aku mengerti benar kau mengejar cita-citamu untuk kita. Aku tak masalah soal kamu kemarin ngga bisa nemenin aku. Aku mengerti benar.

Sayangku, tunanganku, mendekatlah padaku yang terbaring ini. Aku ingin memberimu senyumanku yang kamu suka. Jangan lupa, cium keningku seperti biasa.

Kekasihmu

Nb: Aku kok ngga pernah liat kamu makan? Ayoo sana makan. Kalau kita sama-sama sakit kan repot.



---Oleh:


(diambil dari: www.auliasoemitro.wordpress.com )


note admin: surat Aulia Soemitro adalah surat bersambung, untuk lebih lengkapnya bisa mengunjungi:http://auliasoemitro.wordpress.com/category/30harimenulissuratcinta/

Salam Saja Buat Armada Ya!

Selamat pagi, Sayang.

Selamat bulan kelima. Ya, jika kita masih bersama hari ini, ini bulan kelima kita. 12 September 2010 yang lalu juga jatuh tepat di hari Sabtu. Seperti hari ini.



Ini surat ketiga untukmu. Sebenarnya, aku hanya ingin menulis satu surat untukmu saja dan sudah aku lakukan pada hari ketiga. Hari ini sebetulnya aku sudah menulis surat cinta untuk hari ketigapuluh. Untuk Ayahku, tapi ternyata surat yang aku tulis sehari sebelumnya tidak masuk hitungan. Ah, sudahlah. Tidak perlu aku jelaskan hal yang sifatnya administrasi seperti ini.

Anyways, karena kita sudah tidak lagi bersama, setidaknya menurutku, mungkin tanggal 12 Februari ini dapat kita “rayakan” sebagai hari kematian cinta temporer kita. Ya, sudah lima bulan kita tidak bertemu. Tepatnya sejak tanggal 18 Januari hingga hari ini. Aku tidak bisa membohongi Tuhan dan diriku sendiri bahwa rasa itu pernah ada dan masih ada, tetapi harapanku sudah mati.

Tidak banyak yang dapat aku tuliskan dalam suratku yang ketiga ini, surat yang terakhir. Aku lelah bercerita pada diriku sendiri. Toh sehari-hari aku tahu kamu masih membaca garis waktuku di Twitter. Jadi ya, sekian sajalah surat ini.

Doaku untukmu masih sama. Semoga hidupmu berhasil. Semoga kamu segera mendapat pekerjaan baru. Mengenai hadiah Natal yang sudah aku siapkan untukmu tapi “tidak pernah sempat” untuk kamu ambil, masih aku simpan. Entah untuk siapa, entah untuk apa. Tapi terlalu sayang rasanya untuk membuangnya ke tong sampah.

Yes. I think I haven’t really moved on. But at least I admit it.

Aku tidak lagi merindukanmu, tetapi kamu masih saja sering melintas dalam benak. Kenapa? Tolong jangan setengah-setengah begitu.

Selamat bulan kelima. Aku sayang kamu, karena kamu pernah ada dan masih ada di hatiku.


Salam,
Perempuan Bodoh Itu

P.S. Sekarang aku sudah tahu dan bisa menjawab pertanyaanmu ketika itu (yang menurutku kurang orisinil karena kamu hanya menconteknya dari Armada). Hubungan kita tidak dibawa kemana-mana, sedangkan kita pun hanya berada di tempat kita masing-masing. Sayang aku tidak bisa menjawabnya sambil melihatmu. Ah, tidak penting jugalah itu (buatmu).



---Oleh:


(diambil dari: www.poeticonnie.tumblr.com )

Love to kill

Panggil dia penggoda atau sebut saja namanya.. Putri
Ribuan lelaki bertekuk-lutut didepannya, mengemis dengan tangis untuk sedikit cinta
Sebagian mencacinya, menamainya perempuan hina
Sebagian memujanya dan masih bermimpi akan masa depan bersamanya
Sebagian berusaha seumur hidup untuk melupakannya
Dan sebagian lagi masih berharap mendapat kecupan darinya

“Lihat gw, Yah”, ucap Putri. Seorang temanku yang selalu bercerita kepadaku tentang cinta-cinta yang semakin hari semakin bertambah.
Aku melihatnya, memperhatikannya menari mencoba untuk meneriakkan kata-kata yang ia telah lupa bagaimana untuk mengucapnya.
“Liat aja, Yah, ngemis-ngemis nanti dia depan gw”, matanya penuh keyakinan. Aku tidak pernah yakin, apakah mata itu dipenuhi hasrat atau dendam.
Dia memanggilku “Ayah”, seperti aku memanggilnya “Bunda”, bukan karena kami menikah, namun karena frekuensi yang mendekatkan kami sebagai yang serupa tapi tak sama. Aku mengerti jiwanya, dia tidak jauh berbeda denganku dulu, masih dalam pencarian separuh jiwanya, sembari hidup dibawah naungan dosa dan merasa panas neraka di dunia.

Masa lalu tidaklah penting, ucap tariannya dimalam gelap dalam upayanya untuk menaklukan cinta.
Ia ingin dilihat, didekap dan tidak sedikit pria yang terperangkap.
Aku akui dia pintar dan layak kupanggil bunda, walaupun hubungan kami tidak lebih bagaikan adik dan kakak, jika keahlianku merangkai kata disamakan dengan keahliannya menangkap pria, mungkin kita imbang.

“Bikinin tulisan buat aku dong, Yah”, mintanya. Entah karena ia ingin tahu tentang dirinya, dimataku. Atau karena ia sendiri tidak tahu siapa dia. Aku memilih untuk tidak memikirkannya, bukannya aku tak tahu tentang dirinya.
Walaupun terkadang ia menyembunyikan emosi dan perasaan terdalamnya, aku masih bisa merasakan rasa kesepian itu dalam dirinya.

Ya.. Aku pernah merasakannya, mencoba untuk menaklukan wanita dengan berbagai cara, bukan.. Bukan karena kita suka mempermainkan lawan kita.. Namun karena mereka memandang kita sebelah mata.. Entah karena, rupa, rasa, warna atau hanya sekedar menghina

Harus kuakui kami memiliki persamaan, dianugrahkan pengetahuan tentang bagaimana memainkan permainan antar laki-laki dan wanita, yang sering disebut cinta.
Dan kita berdua tahu perbedaan antara cinta dan hasrat semata.. Hampir tidak ada. Kita bagaikan dosen pengawas yang menguji para manusia dan mengajarkan mereka realita kehidupan yang disebut cinta : Paling tidak itulah tameng yang kita pakai dalam perperangan kita.

“Love to Kill”, sebuah tulisan yang tertulis ditubuhnya. Sebuah motto yang kami berdua suka ucapkan dan katakan setiap salah satu dari kita berdua berhasil memerangkap mangsa.
Cinta untuk membunuh, mungkin banyak yang salah mengartikannya.
“Itu dari film kesukaanku, Yah, tentang seorang cowok yang player abis, sampe cewek2 mau bunuh diri karena kecintaan”, entah sesuatu seperti itu yang dia katakan.. Aku tidak pernah begitu mengerti makna sesungguhnya

Namun kutafsirkan sendiri “Love to kill” berbeda, kuartikan kata-kata itu sebagai simbol bahwa cinta sesungguhnya adalah pembunuh. Seperti rasa kecewa dan dahaga yang perlahan membunuh Putri.
Entah mungkin kekasihnya pertama yang telah menghancurkannya seperti saat ini, aku tahu dulu ia tidak begini. Putri sangatlah setia, namun cinta membunuh dirinya yang dulu, entah kekerasan atau hinaan yang ia dapatkan dari kekasihnya dulu.

Ya, Cinta lah pembunuhnya.

Entah karena Putri merasa ia telah membunuh buah cintanya, bersama kekasihnya. Membuatnya dulu menganggap dirinya hina dan lupa akan bertapa berharganya dirinya.
Atau harapan akan cinta yang belum juga tiba kepadanya, seorang belahan jiwa yang bisa membuatnya bersandar setia selamanya.

Aku tidak tahu, aku akan biarkan isi hati Putri menjadi miliknya sendiri.

“Gw liatin, Bun ! Love to kill”, aku berseru, menyemangatinya dalam petualangannya dalam menaklukan sang pembunuh.
Aku akan tetap berseru dan berjalan menemaninya, sembari terkadang mencari celah untuk juga membunuh.

Putri adalah cinta, dia seorang pembunuh.

Soul of Wirangga Pradipta



---Oleh:


(diambil dari: www.evilglauben.wordpress.com )

Tolong Kirimkan ke Rotterdam

Kepada @syamsuria
Sahabatku,
Pemain bola idolaku.

Hai,
Apa kabarnya Belanda?
Apa suhu masih menggigit persendianmu?
Atau musim dingin sudah lama berlalu?
Ah entah sudah berapa lama kita tidak pernah lagi mendiskusikan perbedaan musim antara Rotterdam dan Jakarta.
Tapi satu yang pasti, ketika aku menulis surat ini sekarang (9.17 PM), kau masih diselimuti langit sore.
Kira-kira pukul empat di Rotterdam.
Benar kan? :)

Oya, apa kau masih berada di perpus sekarang?
Jangan terlalu giat belajar, makanlah sepiring pancake atau spaghetti dulu.
Katamu, di arah jalan pulang menuju apartemenmu ada resto spaghetti enak dengan harga sesuai kantong mahasiswa Indonesia.

Ahh.. Andai kita bisa rebutan sepiring spagetti berdua. Tentu akan seru!

Masih ingat kan dulu.. Entah berapa tahun yang lalu, kita berebut satu mangkuk mie ayam.
Kau curang sekali, mengambil dengan sumpit lalu menggulungnya berkali-kali sampai terbentuk bulatan besar.

Kau tahu? Itu hampir 3/4 dari seluruh porsi yang ada.
Tentu saja pada akhirnya kau yang akan lebih kenyang daripada aku!

Lalu, apa kau ingat juga ketika kita saling membantu saat skripsi? Ya ampun.. Kau guruku yang paling galak!
Mengajariku cara presentasi yang baik tapi dengan nada marah-marah. Padahal kau tahu, aku tidak mungkin bisa sepertimu.
Kamu.. Uhmm.. Dilahirkan dengan bakat alami sebagai presenter! Sedangkan aku, uhmm.. Peneliti sejati mungkin. Terkadang kikuk harus berhadapan dengan banyak orang.

Namun sebagai sahabat kita juga tidak luput dari ujian.
Aku hampir pastikan bahwa kau tidak akan lupa bagaimana kita pernah bertengkar sangat hebat!
Kita pernah tak saling bertegur sapa dalam waktu yang cukup lama. Kita membiarkan aura benci membutakan rasa kasih yang sesungguhnya hidup di antara kita. Kita menumbuhkan egoisme dan gengsi untuk menuturkan kata maaf.

Tapi aku sungguh bersyukur pada Sang Pemilik Waktu. Dia memang perencana paling hebat. Memberikan saat yang tepat untuk kita bertegur sapa kembali. Menyelipkan banyak pelajaran pada saat kita saling berjauhan. Sampai akhirnya, aku kembali bertemu kamu.

Iya, sesaat sebelum kau meninggalkan Indonesia.

Kau harusnya tahu, jangan lama-lama marah padaku. Karena itu artinya kau melewatkan banyak kejadian penting dalam hari-hariku.

Akhirnya terbukti kan? Semenjak bertemu denganmu lagi, aku bercerita tanpa henti. Aku seolah-olah punya ribuan buku untuk dibacakan padamu. Sampai-sampai kau terlelap tidur saking lelahnya mendengarkanku! Hahaha.

Tapi meskipun begitu, aku tetap suka berbicara denganmu. Kau menempatkanku pada level yang sama denganmu. Kau sungguh mengerti bagaimana memperlakukan orang berkarakter Aries, yang tidak suka diperintah, didikte, atau disalahkan. Yah.. walaupun pada akhirnya aku meng-amin-i nasehat-nasehatmu sih, tapi setidaknya untuk tiba di sana, kita melalui tahapan diskusi yang panjang. Hahaha!

Oke. Sepertinya jika aku terus meracau di sini, pasti aku tidak akan selesai. Lagipula nanti kau bisa ge-er berlebihan, seolah-olah rasa sayangku padamu begitu menggunung, melebihi rasa sayangmu padaku.

Enak saja!

Aku,
Sahabatmu,
Salah satu tempat terpercayamu. :p


---Oleh:


(diambil dari: www.thewayofntiezlife.blogspot.com )

Multitasking Mommy

Yang selalu membuatku terpesona: Zeventina Octaviani

Selamat pagi, siang, sore, malam yang senantiasa cerah ceria untukmu, Teteh. Meski kadang mendung dan hujan, bukankan setelah itu akan ada pelangi cantik seperti dirimu?

Ini yang kutemukan di Facebook Teteh: Zev. A language lover, but not a linguist; a music lover, but not a musician; a joke lover, but not a joker! Cool, reciprocal, loves reading, travelling, nature.. Itu belum di tambah bahwa Teteh seorang ‘penggila’ IT juga ya? :)

Pernah suatu ketika kulihat twit Teteh tertulis multitasking woman :D Oh ya tentu saja! Seorang istri dan ibu untuk putri cantiknya, sambil ngetwit, sambil nonton film, ditambah (kalau tidak salah ingat) sambil ngedit tulisan gitu deh. Wih, aku sih sudah juling dengan kegiatan seabrek dalam satu waktu bersamaan begitu :P Ditambah laporan sering bolak-balik Lembang-Jakarta-Bandung juga. Melelahkan tetapi pasti menyenangkan ya?

Mengenal Teteh sudah lama dari linimasa teman-teman. Tetapi aku belum juga menguntitmu karena waktu itu kupikir Teteh seorang IT lover, bukan penulis. *hello, An! Mane aje lu!* Ketika bli Putu Fajar Arcana membicarakan cerfet itulah pertama kalinya aku tergerak untuk HARUS FOLLOW seorang Zeventina *disambit pake cingcau*. Hehehe…

Ternyata tulisan Teteh membuatku terkaget-kaget kagum. Waduh, banyak sharing tentang hubungan suami-istri, ciuman, (kalau tidak salah baca) hubungan seks *bener kan?* *ngaco deh*, dan hal-hal -yang-menurutku-sungguh-ajaib lainnya. Oh, hidup ini berwarna. Juga ketika Teteh dan seorang Lelaki Budiman (siapa sih nama aslinya?) sambung menyambung twit semacam-puisi hingga seratus lebih. I really like it! Beneran deh!

Beberapa kali Teteh ke Jakarta, selalu saja belum jodoh untuk kita bertemu. Huuuufffttt…. Padahal ingin sekali bertemu. Semoga Tuhan mengijinkan kita bertemu, meski hanya sekali. *nah ini mulai lebay jijay dah!*

Terima kasih Teteh sudah mau berbagi denganku di dunia maya, semoga Teteh tak keberatan berbagi denganku di dunia nyata… Bukankah sebuah hubungan lebih terasa nilainya bisa saling bertatap mata dan berpelukan? Oh, aku menanti saat itu tiba!

Ini bukanlah surat terakhir, karena lembaran kisah kita belumlah genap 365 hari tertulis… Semoga Tuhan mengijinkan aku menulis lebih banyak tentangmu nanti… Amien.

dari: pengekormu yang setia

~Depok, pagi hari yang cerah~


---Oleh:


(diambil dari: www.romansapena.wordpress.com )

Lupa Cara Melupakanmu..

Teruntukmu..

Sebenarnya, aku hanya ingin berkata aku mencintaimu.Terlalu banyak rasa yang akhirnya ku rangkai dalam satu untaian aksara, cinta. Semakin lama semakin dalam, semakin pekat rasa itu menempel dalam angan sampai hati yang pernah tersekat ini kembali mencuat. Kau sudah menghipnotisku dengan senyummu, kau tidurkan aku dalam baring indahmu. Aku mengikuti maumu, bukan sebagai pembantu atau pesuruhmu. Aku menjadi pengikut bahagiamu.

Satu penuh jiwaku sudah mengenaimu. Sudah melekat tepat di dasar alam bawah sadarku. Lelap maupun terjaga, kau adalah tujuanku, mimpi dan nyataku. Jangan tanya lagi seberapa dalam aku memendammu. Bukan untuk mengubur dan melupakanmu, aku hanya ingin memilikimu untukku sendiri, biar kunikmati nanti sendiri.

Tidak pula untuk melupakanmu, sebab aku lupa bagaimana cara untuk melupakanmu. Haruskah aku mencuci otakku? Haruskah kucangkok jantungku? Haruskah di ganti hatiku? Harus bagaimana lagi? Aku benar-benar lupa, bahkan mungkin aku memang tak tau bagaimana cara melupakanmu. Bodoh ya, aku memang bodoh dalam urusan melupakanmu. Tapi jangan pernah sekalipun ajari aku tentang hal melupakanmu. Akan ada penolakan besar-besaran.

Inikah yang namanya jatuh cinta? mungkin demikian. Sebab aku pernah merasa jatuh saat di hadapmu. Jatu bukan karena terantuk batu, namun jatuh karena aku tiba-tiba merunduk pada hatimu. Mengaduh perlahan meminta belas kasih bukan belas kasihanmu. Berharap kau menolong hati yang kesakitan sendiri.

Aku mencintaimu, hingga aku lupa cara melupakanmu..

salam, aku.


---Oleh:


(diambil dari: www.dzdiazz.blogdetik.com )

Ini Untukmu Ibu

Dear ibu,
Apa kabarmu?. Semoga kesehatan, dan keberkahan mengelilingimu.
Ibu, aku anakmu baik-baik saja disini. Kesibukan menyita hampir semua waktuku. Tapi aku bersyukur, Tuhan baik padaku.

Ibu, dua hari lagi usiamu 66 Tahun. Maaf aku tak ada disana. Bersamamu, menemanimu di hari kelahiranmu.

Ah, ibu lama tak bertemu aku begitu rindu. Aku begitu ingin disana, di hangat pelukmu. Seperti selalu. Dahulu. Saat jarak dan kesibukan tak memisahkan kita.
Ibu, aku berterima kasih.

Karena kasihmu aku belajar. Belajar menjadi manusia yang pengasih. Walau aku belum bisa sepertimu, yang mampu menampung puluhan anak miskin di rumah kita.
Karena cintamu, aku belajar. Belajar mencintai sesama, hingga hampir-hampir aku tak kenal benci. Karena sabarmu, aku belajar. Belajar bersyukur atas semua nikmat Tuhan, apapun itu sekarang aku bersyukur.

Karena ketabahanmu aku belajar. Belajar, untuk terus berharap dan jauh dari kata putus asa.
Karena kepedulianmu aku belajar. Belajar peduli pada sekitarku. Sepertimu, yang walau hidup dalam kesederhanaan, tetap tak pernah henti membantu orang sekitar.

Ibu, padamu juga aku belajar. Belajar menjadi perempuan setia. Engkau yang setia pada ayah. Walau sebagai manusia biasa, ayah jauh dari sempurna.

Ibu, satu saat aku akan pulang. Pulang ke pangkuanmu. Bagiku aku tetap anak kecil, anakmu. Yang selalu bahagia di pelukmu. Yang selalu tertawa dan bersuka jika kau membelikan hadiah.
Ibu kepulanganku, hanya untuk merawatmu. Menemanimu di masa tua. Bersamamu habiskan waktu. Aku tak butuh hadiah seperti dulu.

Ibu, aku tahu sekuat apapun aku berusaha, semua yang kau beri tak akan pernah terganti. Ibu, aku tahu sebanyak apa aku memberi, aku tak pernah bisa mengganti semua yang kau beri.
Tapi ibu, berikan aku kesempatan. Sekadar membalas semua kasih, sayang, cinta dan perhatianmu. Aku lagi-lagi sadar apa yang kulakukan takkan pernah cukup. Ya, hanya Tuhan yang bisa membalas, semua yang kau beri untukku.

Sekali lagi Selamat Ulang Tahun. Aku berdoa agar umur panjang tertulis di buku nasibmu, hingga nanti aku bisa kembali berkumpul denganmu.

Ibu, tunggu aku. Pertengahan tahun ini aku pulang. Ke pangkuanmu. Saat itu, jika Tuhan setuju, aku akan disana bersamamu, di hari ulang tahunmu, yang ke 67 tahun. Ya, tunggu aku, ibu.


Peluk cium.
Anakmu.


---Oleh:



(diambil dari: www.amaachmad.blogspot.com )

Kepada Mantan PresBEMku

Kepada Mantan Presiden BEM FPIK, Panca Dias Purnomo.

Menilik satu dan lain hal, saya hendak menyatakan beberapa hal, sebagai berikut :

1. Saya mengidolakan Anda. Anda tahu, orang pertama yang berhasil meyakinkan saya bahwa orang dari FPIK UNDIP bisa jadi orang yang keren dan berkarakter. Aura Anda itu seperti aura calon direktur lho, bukan aura mahasiswa.

2. Saya terinspirasi oleh Anda. Anda adalah seorang ketua BEM sebuah fakultas dengan kesibukan yang sangat tinggi. Tapi prestasi akademis Anda juga luar biasa hebat. Padahal mereka yang mahasiswa dengan kesibukan biasa saja belum tentu bisa sebaik Anda pencapaian akademisnya.

3. Saya berjuang keras untuk Anda. Anda tidak kenal saya dan saya pun tidak. Tapi saya berjuang untuk jadi yang terbaik itu semua karena Anda dan, entah bagaimana, untuk Anda. Saya mau buktikan, kepada diri saya sendiri, dunia, dan Anda, bahwa saya bisa sehebat, bahkan lebih hebat daripada Anda.

4. Saya suka sekali membaca surat cinta Anda untuk BEM. Mengagumkan buat saya membaca surat yang romantis dari seorang cowok kepada anak buahnya, yang banyak cowoknya juga. Surat-surat Anda sangat sarat pesan dan menunjukkan dalamnya rasa sayang Anda sama mereka. Saya kadang berharap bisa menulis surat semacam itu. Atau menerima surat semacam itu dari Anda.

5. Saya senang sekali saat mengetahui ulang tahun Anda sama dengan ulang tahun saya. Salah satu doa ulang tahun saya adalah agar saya bisa sehebat Anda dan karakter saya bisa sekuat Anda.

6. Saya mencintai Anda. Atau lebih tepat image Anda, karena jelas saya tidak kenal Anda secara pribadi. Rasanya ingin mengenal Anda lebih dalam, tapi saya tidak tahu caranya. Saya juga takut terluka ketika mengetahui sisi buruk Anda. Tidak, lebih baik saya mencintai bayangan Anda dari jauh. Ini jauh lebih menyenangkan.

Sekian pernyataan dari saya. Semoga Anda tidak merasa tersinggung atau apa jika Anda secara kebetulan yang luar biasa membaca pernyataan ini. Ingatlah nama saya, Mas Panca...

Tertanda,
Penggemarmu


---Oleh:


(diambil dari: www.luzeagua.blogspot.com )

Sabtu, 12 Februari 2011

Untuk @kupu_ajaib

UNTUK KAMU, PENDAKI-KU. .

Dear you, @kupu_ajaib

Aku masih ingat penghujung 2009 waktu itu, November. Kita sama-sama mengikuti kelas bimbingan untuk Ujian Kemampuan Bahasa Jepang level 2. Ah, kamu pasti sudah lupa mas. . :)

Itu bukan pertama kali aku melihat kamu. Tapi itu pertama kali aku memperhatikan kamu. Tidak sendiri, tapi bersama sahabatku. Kami memandang kamu secara bergantian, lalu tertawa-tawa melihat reaksi kamu yang lucu ketika kami pandang genit saat itu. Ah, itu sudah lama sekali.

Beberapa minggu kemudian, aku putus dengan kekasih empat tahun-ku. Memang, sama sekali tak ada hubungannya dengan kamu. Tapi aku membuatmu sebagai pelarianku. Aku mulai mencari-cari info tentang kamu, apapun itu. Bertanya sana-sini mengesampingkan rasa malu, hehehe. .

Aku menjadi tahu ketika orang yang bisa kupercaya mengatakan bahwa kamu itu seorang vegetarian, kamu ketua pecinta alam fakultas, dan kamu sudah nyambi kerja, dan katanya lagi, kamu mantan aktifis gereja. Ya, mantan aktifis gereja.

Hal tersebut sama sekali tidak membuatku ragu untuk terus mengagumimu, mas. .Toh aku pikir, bukankah jika hanya sekedar mengagumi, kita tidak boleh melihat apakah keyakinan kita berbeda atau tidak?

Kita sempat satu kelas dalam beberapa mata kuliah. Dan itu sangat membuatku semangat datang. Walaupun nama-ku juga aku yakin pasti kamu tidak tahu waktu itu. Tapi aku merasa tidak puas hanya mengagumimu dengan cara seperti ini. Aku coba meng-add Facebookmu, lamaaaa sekali tak kamu konfirm. Memang, pada akhirnya kita berteman di Facebook, apapun status kamu, pasti jempol-ku ada disana. Memalukan sekali ya mas?

Kemudian aku mulai berani ber-komentar di status Facebook-mu, Senang sekali ketika kamu mulai mempedulikan aku. Dan aku juga mulai memberanikan diri menawarkan sesuatu yang bisa membuat kamu menemuiku. . Yahh, walaupun setelah itu aku kecewa karena kamu masih juga tak mengenalku, bahkan tak ingat namaku siapa. Mudah lupa terhadap orang baru, alasanmu. Ya, entah alasan atau memang kamu seperti itu, aku mencoba percaya terhadap apa yang keluar dari mulut kamu mas. .

Pernah kita duduk bersebelahan di perpustakaan jurusan. Tahukah kamu mas, waktu itu aku ingin sekali menyapa-mu. Tapi yang keluar hanya gerak-gerik aneh, pura-pura meminjam buku yang ada di depanmu, dan ah, entahlah. Konyol sekali waktu itu. Lalu perpustakaan jurusan tutup karena istirahat, dan kita keluar menuju kantin. Tentu saja kita tidak berjalan beriringan. Mana mungkin? hehehe. Dan aku kaget ketika mengetahui kamu tepat di belakangku, hampir saja aku bertabrakan dengan mas-mas pembawa makanan. Lalu kamu menyalipku, dan berkata “Hati-hati jalannya”

Hal-hal kecil dari kamu itu menjadi hal besar yang sampai sekarang aku ingat mas. Beberapa SMS tentang kesukaanku yang mungkin juga menjadi kesukaanmu. Ah, senang sekali ketika mengetahui kamu juga menyukai purnama. :)

Bahkan lampu hijaumu lah yang selalu aku tunggu sambil terkantuk-kantuk. Ketika kamu muncul, kantukku hilang begitu saja, dan kadang aku berpura-pura tak mengantuk agar bisa berbagi cerita tak penting denganmu.

Beberapa sosok memang sempat mengalihkanmu mas. Tetapi entah, ketika mereka pergi, aku kembali mengagumi sosokmu. . Tapi aku senang sekali akhir-akhir ini. Karena kita mulai bisa bertukar kata. Aku suka kamu yang suka menulis.

Padahal, bertemu-pun kita cuma sekedar melempar senyum. Dan cuma “Hei” yang keluar dari mulut kamu. Lalu hanya “Hei mas” yang keluar dari mulut cerewetku ini.

Karena Mengagumimu cukup seperti ini. Tanpa perlu aku tahu apakah kamu sudah mempunyai wanita yang mungkin cemberut karena pria-nya aku kagumi menggebu-gebu seperti ini.

Dan Mengagumimu cukup seperti ini. Ketika aku bisa berharap lebih dekat dengan kamu tapi peka-pun kamu tidak.

Ya, Mengagumimu cukup seperti ini. Saat kita bisa tertawa, karena alasan yang sama.

Mungkin juga, mengagumimu cukup sampai saat ini. Sampai saat kamu mengetahuinya. .






Yang masih mengagumimu saat kamu membaca surat ini,

:)

Kepada @iam_good

Masih di Batas Kota,

Di 3 Februari 2011


Doa sebelum menulis surat ini :

“Semoga pak pos yg baikhati menyampaikan surat kaleng dari saya, sebab saya tak lagi punya cara untuk menyampaikannya.. L

YaAllah kabulkanlah doaku amiin”,



Dear Spiderman berperut buncit, :p

@iam_good , ku tulis surat ini diam-diam.


Hey apakabar kamu diii.. entah dimana kmu skrg aku ga lagi pernah tau hufft.. L

Sudah 3 hari sejak terakhir kamu menyapaku di 31 Januari 2011..

Terasa lama untukku, entah untukmu..

Sampai detik aku menulis surat ini untukmu, masih teringat jelas pesan singkatmu diponselku, ”Ga boleh kangen mas lagi yaa nanti ”, aku terlanjur sepakat dan ini sungguh menyebalkan. Sekali lagi menyebalkan! Maaf Buns aku melanggarnya. Nyatanya aku masih merindukanmu. Nyatanya aku masih menunggu pesan2 untuk sekedar singgah diponselku.

Detakku masih berdegup (seperti yg biasa kamu dengar),

Keempat telapakku pun masih basah (seperti yg biasa kamu seka),

Maaf, Aku melanggar lagi. Menyapamu dalam hening.

Menyampaikan rindu yg tak seharusnya.

Sebab rasa ini terlarang untukku dan mungkin untuk kita.

Buns, masih bolehkah aku menanti datangnya balon udara singgah ke rumahku?

Balon yg menyembul ke udara dengan diberi ikatan pemberat batu di bawahnya.

Aku tak berharap menemukan surat cinta terikat di sana, aku hanya berharap tawa itu ada.

Tawa kita. Ya, hanya tawa kita. Andai saja dibalik balon udara itu menyembul wajahmu.

Wajah tanpa dosa saat berkata, “Aku kesini belum mandi donk, bau ya duts?”,

Atau ku temui wajah kantuk menyembul di balik balon udaraku.

“Aku capek seharian kerja muter-muter, duts..”, sambil berakting lesu hihi aku tau kamu sedang mencuri perhatianku kan?! Ahh kamu nyebelin.. lihat sekarang sukses berat kamu mencuri semuanya buns. Juara! :p

Atau bahkan wajah usilmu yg menyembul di balik balon udaraku.

“iiihhh ya ampun si duts rajinnya nyapuuu..”, kamu meledekku sampai aku tertawa tergelak malu dan sepertinya kamu senang berhasil membuatku malu.

Terlalu banyak bayang wajahmu menyembul di balik balon udaraku buns..

Senang-sedih-seru-haru-lucu-takut-heboh-usil aahh.. dan segala bentuk ekspresi wajahmu masih ku rekam jelas dalam ingatanku. Bahkan wajah saat kamu tertidur pulas dalam pelukku.

Hey aku rindu suara dengkurmu buns.. Ternyata bukan hanya saat bernyanyi saja tapi juga saat mendengkurpun suaramu terdengar seperti giant sedang mengadakan konser hihihi.. :p

Waktu ini terlalu singkat tapi hadirmu begitu mudah melekat.

Tidak kumohon jangan lagi meminta maaf padaku. Bukan salahmu, bukan juga salahku.

Hanya saja kita bertemu di jalan buntu. Tak bisa mundur dan tak bisa maju.

Walau berat, benar saja aku tak boleh egois untuk kebaikanmu.

Tak apa pergi saja dari jalan buntu ini. Masih banyak tempat yang bisa kamu temui.

Biar aku tetap disini menanti antara pasti dan tak pasti.



Hey buns, aku masih ingin berkata banyak.

Tapi ini sudah lewat malam sebenarnya lebih tepat di sebut dini hari.

Buns, jaga badan ya. Jangan sakit.. Jaketmu buns, makanmu dan istirahatmu.

Aku hendak pergi tidu sekarang. Buns, masih bolehkan malam ini aku bermimpi menelusup masuk dalam pelukmu sampai aku terlelap disana.

Di aroma ketek baumu itu hihi..

Aahh..baiknya ku sudahi saja sebelum rindu ini kembali menggila.





Untuk Januariku, Aku kangen L

-luv duts-

Dear @Musa_Ibrahim

Dear @Musa_Ibrahim

Hei kamu pemilik hati yang dingin.
Izinkan aku menyapa dengan kehangatan disini :)

Sebelumnya, jangan dipertanyakan siapa yang menulis surat ini. Cukup kamu baca, itu sudah cukup membuatku merasa ada.
Hei, jangan kaget!
Jangan menyatukan alismu karena terheran-heran membacanya, ini baru mulai :P

Apa kabar Musa Seno Ibrahim?
Tentu baik ya? Kalau pun tidak baik, aku akan mendoakanmu agar selalu dalam keadaan baik :)
Sudah lama aku tidak menyapamu. Entahlah, ketika ingin menyapamu rasanya tidak ada keberanian dan ada sedikit rasa segan menghinggapiku.
Oh tentu saja bukan menyapa secara langsung, melainkan secara dunia maya :)
Tenang, kita belum pernah bertemu kok. Mungkin suatu saat, entah itu kapan kita bisa bertemu ketika Tuhan telah mengizinkan :)

Musa..
Ketika mengingatmu, aku jadi beda.
Beda dalam arti "gak biasa". Tiba-tiba jadi galau. *jangan heran* *ini serius* :p
Mungkin karena aku menyukaimu.
Dan rasa itu semakin lama semakin gak karuan saat kita berkenalan di dunia maya.
Mungkin aku orang yang kesekian yang beranggapan kamu itu cuek.
Tapi aku gak peduli, yang penting aku suka :p
Kamu yang cuek, beda dari yang lain.
Mendekatimu saja susah apalagi merebut hatimu?
Ya, di pikiranku selalu itu.
Aku jadi pesimis kalau memikirkan itu.

Sampai sekarang, aku masih bertanya-tanya. Kenapa aku menyukai kamu?
Aku sendiri saja tidak tau, kita kan belum pernah bertemu.
Melihatmu saja aku belum pernah, hanya melihat dari foto yang selalu kamu gonta ganti di bbm.
Dan ketika menyukaimu aku belajar tentang artinya menunggu.
Menunggu untuk kamu singgahi hati yang ingin memilikimu.
Dan ketika menyukaimu aku jadi tau kebiasaanmu.
Bermain futsal adalah utamamu :)
Kamu juga suka sekali jalan-jalan, apalagi memancing!
Sudah berapa puluh ikan yang kamu tangkap? :D
Aku tersenyum saat melihatmu memasang foto yang berhasil kamu tangkap di bbm, tampak sangat bahagia sekali dan oh tentu kamu sangat keren disitu :p

Musa..
Suatu saat, ku harap Tuhan mau mempertemukan kita.
Entah itu kapan, aku akan sabar menunggu.
Dan kamu tidak perlu tau tentang siapa yang menulis ini :)
Biarkan waktu yang menjawab semua *kayak bahasa yang disinetron² itu ya*
Aku harap kamu menyimpan surat kaleng ini.
Jika kita bertemu, kamu bisa menodongku mempertanyakan maksud dan tujuan menulis surat ini :)

Maaf sebelumnya aku sudah lancang menulis surat ini.
Aku hanya ingin mengungkapkan isi hati
Biarpun hanya dari surat tapi perasaan ini ( mungkin ) bisa tersampaikan

"Kepada satu cinta, ku alamatkan berjuta rindu"
Dari yang diam-diam mengagumimu :)

Dear @MarcellSiahaan

Dear @MarcellSiahaan

Aku cintaaaa bangett sama lagu kamu "Peri Cintaku", kereennn bangett,
sumpah atas nama bapak, putra dan roh kudus, Demi Allah Swt, Sang Hyang
Widi Dewa Batara, bikin aku nangis, sedih tapi begitu hangat mendengarkannya
atau mungkin air mataku yang bikin pipiku hangat ya tiap kali mendengarkan
lagu itu yang aku putar terus menerus.

Liriknya begitu mengena di hatiku yang mempunyai pengalaman yang sama seperti di
dalam lagu kamu, walaupun si dia dalam hatiku adalah seseorang yang beragama
hindu dan aku sendiri seorang pemeluk agama islam namun seperti lagu kamu..

"Aku untuk kamu, kamu untuk aku, namun semua apa mungkin, iman kita yang berbeda,
Tuhan memang satu, kita yang tak sama, haruskah aku lantas pergi, meski cinta
takkan bisa pergi"

duh, jadi sedih lagi deh nih nulis ini, kira-kira ini juga berdasarkan pengalaman
pribadi kamu kah? maaf ya aku jadi curhat dan sok tau. Aku cuma ingin bilang;
Thanks for the song and the video clip, it's beautifully written and sung.

Keep creating great music and sing!

Your (unrequited love) Fan.

Kepada @aidedreamer

Kepada:
@aidedreamer

dear, dreamer :)
apa kabarmu saat membaca note ini? sehat? apakah moodmu baik-baik saja?
aku agak menghawatirkan moodmu yg kurang baik, yang membuatmu tidak menyelesaikan membaca surat ini..

hey, aida a.k.a ciko,
sebelumnya kamu pernah bertanya ttg ideku menulis surat dan mengirimkannya ke PosCinta,
aku terlihat seperti tidak punya kerjaan klu aku menulis surat, apalagi surat kaleng..
sebenernya aku lagi punya kerjaan, aku harus mengurus skripsiku dan prapenelitian, dan siaran siang ini,
tapi aku menyempatkan diri untuk menulis surat, karena aku yakin kamu tidak akan punya cukup waktu untuk mendengarkanku..
karena aku lebih yakin kamu akan berjalan dalam dunia maya, dan lebih menyempatkan diri untuk membaca ini (meskipun tidak sampai selesai)


aida a.k.a ciko,
maaf klu membuatmu bingung atau bahkan tidak suka dengan keberadaan surat ini, karena sekalipun kamu bilang kamu punya banyak waktu untuk mendengarkanku,
aku akan tetap lebih menulis apa yang selama ini pengen banget ku sampaikan..
mungkin dengan menulis, aku bisa lebih baik dalam menyampaikan semua yang harus disampaikan..

seharusnya, biasanya, aku langsung menegurmu jika ada sesuatu yang ingin disampaikan sekalipun susah, sekalipun berat..
dan tidak seharusnya aku nulis surat, tapi keadaaannya sudah tidak terasa seperti biasanya..
sempat aku berfikir bahwa transmitter bahasa kalbu antara kita sedang rusak, dan itu menyebabkan kita berada pada alam fikiran masing - masing..
sempat juga aku berfikir, aku yang salah dan aku yang sudah tidak seperti biasanya, dan aku yang semakin sulit diajak (dan mengajak) bercerita?
bisa dibilang ini surat ter-egois, karena aku pribadi ngerasa tidak ada yang berubah dengan prilaku-ku..
tapi aku tidak akan menyalahkanmu sepenuhnya..
aku hanya ingin menanyakan beberapa hal saja..

1. apa arti internet dalam hidupmu??
2. apa arti impian, kesenangan, kebahagiaan dalam hidupmu??
3. apa arti sahabat dalam hidupmu??
manakah yang lebih penting diantara ketiganya?
tidak perlu mencari lembar jawaban dalam page ini, cukup jawab dalam hatimu saja, dan aku tidak akan memberikan koreksi terhadap jawabanmu :)
apapun yang menurutmu penting, aku tidak akan membenarkan atau menyalahkan, karena ini akan semakin menjadi surat ter-egois, memberikan penilaian hanya berdasarkan perasaanku..

saat menulis surat ini, aku ditemani hujan, suara gitar dari oppa @hndsm87 dan obrolan galaunya bersama @janekagaku dan @iand_black
padahal biasanya kalau hujan siang-siang begini, aku dan kamu sedang bersama dan menonton film - film pilihan..

hey aida a.k.a ciko,
aku benar - benar nyaman menulis surat ini, aku tidak perlu mengganggu waktumu yang sedang kau habiskan untuk menonton artis korea idolamu sedang konser dari youtube,
menyapa mereka via twitter dan lain-lain..
bukan aku tidak suka dengan mereka yang berwajah oriental, bukan aku tidak suka dengan dunia maya yang selalu kau sentuh..
mungkin aku sebagai sahabatmu merasakan kecemburuan, kecemburuan yang aneh, disaat aku cemburu dengan teman barumu, dengan dunia barumu..

mungkin aku bisu, tidak seperti orang-orang pilihan hatimu, yang bisa kau dengarkan suaranya..
tapi mungkin saja aku sahabatmu untuk hari kemarin saja, tidak perlu menambahkan kata 'bekas'didepannya, karena aku tidak suka kata 'bekas sahabat', seolah aku tidak pernah kembali menjadi seseorang yang nyaman untukmu mnceritakan apapun..
seperti potongan lirik lagu Drive yang sangat kita sukai, Katakanlah, "aku merindukan kamu yang dulu..."
aku merindukan saat - saat dimana tawa adalah candu bagi kita, saat dimana airmata adalah hal yang bisa mengakhiri semua masalah dan kita kembali kuat setelah itu..
aku merindukan saat dimana kita menduakan segalanya hanya demi ke mall, rela bolos kuliah dan ga siaran demi jalan - jalan dan makan dan bercerita dan tertawa dan apapun hal - hal yang sering kita lakukan, dan bukan berdiam diri dalam 1 ruangan, tiba - tiba kamu menjadi orang yang sensitif, menangis dan bersedih sendiri, bahkan aku ga tau karena apa..

apakah sudah muak membacanya? atau ternyata kamu sedang memutar hal - hal yang sudah kita lalui bersama??
aida a.k.a ciko, aku bukan psikolog yang bisa mengerti kejiwaan seseorang, tapi aku cukup menjadi sahabatmu untuk bisa mengerti apa yang sedang kamu rasakan..
baiklah, suratnya sampai disini saja yaa, semoga ada hal - hal yang kita bisa bicarakan di dunia nyata, dunia yang sesungguhnya..
semoga bisa dimaafkan atas kesalahan yang sebelumnya aku perbuat, di dunia nyata maupun dunia maya-mu..

sekian dan terimakasih aida a.k.a ciko yang sudah membaca sampai dengan kata WASSALAM :)


dari : sahabatmu yang (tidak) bisu!

Dear @pramesvhari : Aku Mencintaimu dari Jauh

AKU MENCINTAIMU DARI JAUH,

Dear @pramesvhari

Hei, apa kabar kamu hari ini? ah sepertinya kaku sekali, tapi tak mengapa setidaknya aku sudah berani menulis untukmu.
Walau surat ini tanpa pengirim, dan dinamakn surat kaleng, tapi aku yakin suatu saat nanti kau akan tahu siapa orang yang berani-berani menulis surat ini untukmu. ENtah kau mengetahuinya di dikehidupan ini atau kehidupan setelah ini.

huwaaaa, aku gerogi, dan tidak htau mesti menulis apa disini. Apakah kau tahu, aku lebih menginginkan sebuah surat yang nyata untukmu, bukan surt ini tidak nyata, tapi aku ingin menulis dalam wujud surat yang sebenarnya, goresan pena di kertas putih atau kertas berwarna, kemudian dilipat dan dimasukan kedalam amplop lalu benar benar diposkan dengan Perangko 500 diluarnya. *sepertinya perangko 500 tidak akan membuat suratku samapai ke alamat rumahmu, :-)

Entah lah, aku sudah duduk berjam-jam menatapi layar notebook ini, menekan tombol qwerty ini semuanya kulakukan hanya untuk sebuah surat pernyataan cintaku kepadamu. ops, tapi benar, aku mencintaimu benar benar mencintaimu, tapi aku malu mengaakannya, biarkan saja cints ini hanya aku yang mengetahuinya. aku tahu kau telah mencintai laki-laki itu, dan aku harap dia juga mencintaimu. oke, kenapa mesti memmbicarakn kekasih hati mu itu. baiklah change the topic.

wahai pramesvhari, andaikan waktu itu kita bisa menhabsikan banyak waktu, andaikan aku mengenalmu sebelum ini, andaikan, andaikan, aku hanya bisa berandai andai.
tpi seseoran berkata jangan pernah menyerah, dana kau tidak menyerah. aku selalu berdoa untuk memilikimu, entah sekarang atau suatu saat nanti.

salam,
aku yang mencintaimu dari jauh.