Jumat, 16 September 2011

Surat Kaleng 4

To : @ghaisanibel


Hai, apa kabar dirimu? Makasih ya sudah mau menyisihkan waktu untuk membaca surat dariku ini. Jujur aku ga jago menulis, apalagi menulis surat, yah paling ga aku sudah semaksimal mungkin menulis surat ini untukmu, walau aku bingung harus memulai dari mana,Mungkin norak ya, hari gini gitu masih ada cowo yg mau menulis surat untuk 'seseorang'. Sesuatu banget kan ?Tapi mungkin hanya lewat cara inilah aku bisa menuangkan semua isi hati yg tak mungkin dibicarakan secara langsung, bagaimana mau bicara, menatap matamu saja aku tak sanggup, saat ini terlalu silau bagiku, entah sejak kapan matahari ada di indah matamu yg membuatku begiu tak berani melihatmu, padahal dulu tidak.Hey hey, jgn ngantuk ya.. Mungkin tulisanku ini membosankan dan sangat jauh dari kata indah.. Tapi paling tdak aku telah mengalahkan rasa takut dan menumbuhkan rasa berani untuk menyusun kata ini untukmu, ok.. Jujur aku rindu senyummu, aku rindu sapaan darimu, aku rindu tatapan teduh darimu. Apa kamu ingat saat kita duduk hanya berdua dibangku depan kelas ? Membicarakan sesuatu yg jujur aku tak mengerti arah pembicaraanmu, karena saat itu aku sibuk menyusun beribu kata agar kamu tak bosan mengobrol denganku, atau kamu ingat ketika aku mengantarmu pulang sampai gerbang sekolah, jujur saat itu aku bangga, saat teman-teman mu menganggap aku ini pacarmu,Oh iya, apa kamu ingat saat pagi itu kamu memberi senyuman untuku, rasanya aku tak percaya, dan hati ini terbang untuk beberapa saat, walau saat itu aku terlihat tenang dan cuek, ya karena aku terlalu pandai bermain dgn perasaan..Hai, jangan ngantuk ya baca tulisanku ini.. hhe,Satu hal yg membuatku ga bisa lupa dan menyesal adalah ketika aku ga bisa mengendalikan perasaanku dan bilang suka padamu, iya aku terlalu bodoh, dan saat itu pula aku bilang kita lebih baik berteman, ah, entah bagaimana caranya aku meminta maaf. Begitu jahatnya kala itu aku mempermainkan perasaanmu.Belira, mungkin
 saat kamu tau siapa yg menulis surat norak ini, kamu akan mengangkat sebelah alismu dan menyindirku atau kamu akan semakin diam membisu bahkan mematung saat bertemu deganku, tapi jujur aku tak peduli walau sedikitpun aku tak pernah mau seperti ini.. Yg jelas semuanya telah aku ungkapkan walau hanya lewat tulisan yg sedikitpun tak indah dan berkesan... Iya aku terlalu pecundang untuk berbicara langsung, aku terlalu, terlalu dan terlalu jahat saat itu, dan aku terlalu tak bisa jadi diri sendiri, Akhir kata terima kasih ya, dan aku siap melihat apapun yg akan terjadi padamu kepadaku :)

Surat Kaleng 3

To: @Adipatikarna13


seharusnya ini di post di 30menulisceritacinta.blogspot.com, tapi
sebenarnya ini lebih mirip surat daripada cerita, ya.....

Hey you, the skinny boy on the corner, the boy who always feels like
Bondan si lumba-lumba, maybe it’s kinda ridiculous for you, but
believe it or not, I really wanna write something about u. Dan sedikit
berdoa semoga tulisan ini bisa mengingatkanmu tentang seorang
perempuan aneh yang jatuh cinta pada lelaki ajaib yaitu kamyuuuuu
cinnn #hush  #rusakdehpencitraansaya.

Hey kamu, kamu mungkin merasa aneh, atau garing, atau tersenyum, atau
malah tertawa terbahak-bahak (sms aku dan beritahu aku secepatnya
tentang ekspresimu atas judul dari surat-surat ini ya..janji..). “My
Sassy Boy”, terdengar seperti judul film Korea ya, dan memang itu
terdengar seperti judul salah satu film yang (insyaallah) kita hafal
luar kepala seluk beluk film itu, film yang tak pernah bosan kita
bicarakan, film yang menjadi pemersatu kita lagi dan lagi (kalo aku
bilang sih..), film ajaib seperti kamu, film yang selalu bisa membuat
airmata yang belum kering tiba-tiba masuk kemulut disaat kita tertawa
terbahak-bahak, film yang selalu kita rencanakan akan kita tonton
bersama disaat kita bertemu disuatu hari nanti, film yang kata-kata
orang berjudul “MY SASSY GIRL”. Iya, aku memang terinspirasi dari film
itu, tapi riskan sekali ya rasanya kalau harus memilih judul “My Sassy
Girl”, secara ini kan surat buat kamu, dan kamu itu laki-laki tulen
walaupun kamu jauh dari kata “sassy”, jadi, yaudah, “My Sassy Boy”
jadi judul dari surat-surat itu.

Kamu, mungkin kamu bertanya-tanya, mengapa harus menulis surat
untukku? Mengapa aku?. Yah, aku harus jawab apa yah?? Sisi “ego-ku”
akan menjawab : “ya emangnya kenapa, kan aku yang nulis, jadi
suka-suka aku dong...” dan sis “aku” akan menjawab: “karena aku tak
pernah mau kehilangan kenangan-kenangan tentangmu, aku tak mau
mengingat semua di otakku saja, mungkin otakku tak kuat menampung itu
semua, mungkin aku masih suka makan junk food (haaah? Penting gitu?),
ya intinya aku ini bukan Profesor Albus Wulfric Brian Dumbledore yang
punya pensieve untuk menyimpan kenangan dan bisa didatangi kapanpun
kau mau, dan karena kau orang ajaib sekaligus orang terkuat yang
pernah aku kenal, dan karena aku ingin suatu hari kita bisa membaca
tulisan ini bersama-sama dari ipad, atau laptop atau entahlah gadget
apa lagi yang bisa kita temui dan kita pinjam sebentar dari salah satu
cucu kita, dan kita akan membacanya sambil duduk di kursi goyang di
beranda depan, dan betapa aku menginginkan itu”, tidak terlalu
berlebihan kan??

Mungkin surat ini juga tidak hanya tentang kamu, tapi tentang aku,
tentang orang disekitarku, tentang apa yang tak pernah sempat
kuceritakan padamu, tapi sangat ingin kuceritakan padamu. aku berharap
kau tidak marah yah, mungkin hasil pengamatan dan hasil wawancara aneh
yang selalu kulakukan padamu beberapa hari ini akan aku tulis juga,
kamu tidak marah, kan?, tenang... nanti royalti-nya aku bagi deh buat
beli kopi sama susu,, (lo??)..

Kamu, si ajaib, orang yang aku kenal di salah satu aplikasi chatting
di bulan Oktober di tahun yang lalu. Kamu, orang yang sebenarnya 4
tahun lebih tua dariku, tapi sungguh kau terlihat muda, ehehehe (dan
kau dilarang Ge er). Kamu, yang sama denganku, tapi aku yang tak
pernah setuju kalau kita pantas disebut korban broken home. Kamu,
orang yang selalu aku dambakan jadi bintang tamu di mimpiku setiap
hari. Kamu, yang nantinya rencananya akan kubawa lari-lari keliling
pulau Jeju dan pulau Nami. Kamu, yang nantinya (juga) rencananya akan
jadi kelinci percobaan dari resep-resep yang aku coba masak. Kamu,
yang nantinya (lagi) rencananya akan kubawa ke kondangan pernikahan
teman-temanku. Kamu, yang akan (selalu) kubawa mudik kerumah ibuku.
Kamu, yang (semoga) akan membantu menjaga anak-anak (kita) disaat aku
letih, lelah, atau disaat aku sedang ngeblog (#hammer deh gan!!).
Pokoknya kamu, izinkanlah aku menulis cerita-cerita ini ya..

Hey, kamu... aku sudah kehabisan ide untuk surat pertama ini, jadi
sudah dulu yah.. biarkan aku tidur sebentar sebelum subuh menjelang..
besok aku akan menulis lagi,,

Dari si aneh yang suka mendengar tertawamu..

“kecuuuuup..

Firefly Lane, Surat Sahabat

Untuk: @rosmawatiHR #GitaRosmalia


Hello there, girls!


Ini gila. Aku begitu menggebu-gebu menulis sebuah surat cinta tapi tidak tahu akan dikirim ke siapa. Aku belum punya seseorang yang begitu ingin kukirimkan rangkaian kata manis. Kalaupun ada, nekad bukan nama tengahku. Jadi, tidak ada salahnya kan kalau aku menulis untuk kalian, sahabat-sahabatku?

Aku baru tamat membaca Firefly Lane. Sebuah buku tentang persahabatan, jalinan kekal selama 30 tahun yang penuh suka dan duka. Disana dua sahabat, Tully dan Kate saling menemukan diri mereka terjebak satu sama lain, terikat begitu erat, hingga harus dipisahkan oleh maut. Jujur, saat membeli Firefly Lane, aku sangsi akan menyukai alur ceritanya. Persahabatan memang indah dan luar biasa, tapi mungkin tak akan mampu menggetarkan hati layaknya cerita chicklit yang kusuka. Aku percaya persahabatan memang ada, sahabat memang nyata. Tapi masih juga tak yakin apakah tulisan bisa menggambarkan perasaan sebesar itu. Aku toh punya kalian. Aku tahu rasanya bersahabat.

Dan tahukah kalian? Aku menangis sampai tersedak. Cerita tentang persahabatan setebal 625 halaman itu membuatku sadar, betapa sahabat akan sangat berarti. Sahabat bisa kau gambarkan lewat kata dan ekspresi. Kate meninggal dunia karena kanker, meninggalkan Tully yang sudah 30 tahun bersama. Mereka melalui banyak hal, sama seperti kita. Mereka tertawa hingga perut terasa kencang, menangis bersama tanpa rasa malu, terpuruk oleh masalah. Mereka membagi semua dalam waktu, menumpahkan semua proses menuju dewasa. Sama seperti kita.

Aku tahu, selama hampir 8 tahun ini kita bertiga banyak bertengkar. Saling memaki dalam hati, mendendam tanpa sebab, hampir berpisah perkara pria, bahkan kesal tak berkesudahan karena hal sepele. Kita berkutat dalam masalah masing-masing, sibuk sendiri, dan makin tak punya waktu bersama. Dunia kita semakin berbeda. Ya kan?

Egois namanya kalau aku ingin kalian tetap seperti yang dulu. Tidak. Kalian memang masih sahabat-sahabatku yang dulu. Hanya saja, waktu yang terbang tak terelakan. Kini aku hanya berdoa semoga kita mendadak mendapat waktu yang banyak untuk bersama lagi. Empat jam full di kamar, misalnya? Kita bisa menertawakan apapun hanya dengan satu topik, kan? Kita bahkan bisa menertawakan diri kita sendiri.

Aku bisa saja tiba-tiba datang ke rumah kalian, mengagetkan dengan senyum lebar dan teriakan nyaring yang khas. Tapi, memastikan kalian ada di rumah bukan perkara mudah.

Sahabat itu akan kekal selamanya. Kelak beberapa tahun lagi, saat aku dan kalian siap menikah untuk kemudian memiliki anak, kita masih akan bersahabat. Saat aku dan kalian sakit, tertimpa musibah, atau bahkan dipanggil Sang Pencipta, kita masih akan terus bersahabat. Seperti Tully dan Kate, sahabat selamanya. Seumur hidup.


Salam sayang
@IndahArifallah

Surat Kaleng 2

Kepada Imam Majelis #izinUnFollow: @kawanfun

Hei,

Entah setan apa yang bertengger di kepalaku sampai akhirnya aku berani mengirimkan surat ini untukmu.
Aku terlalu pengecut untuk mementionmu langsung di twitter, walau aku tahu persis nama akunmu.
Jadi biarlah, kuungkapkan saja di sini, semoga kau membacanya dan melupakan (seseorang tolong mention dia)

Kehadiranmu di garis waktuku bermula dari hebohnya fenomena #izinUnFollow, ngeselin dan bikin males. Jujur.
Namun herannya justru itu yang membuatku tertarik membuka timelinemu dan menikmati tweetmu satu demi satu.
Mengetahui betapa mengesalkannya kamu sebagai sebuah akun justru membuat aku mantap menekan tombol follow.

Lalu aku mencari-cari cara untuk bertemu, eerr maksudku, melihatmu secara langsung.
Bertemu kesannya, kita hanya akan bertatap muka berdua. Walau itu memang inginku.
Hari itu aku memakai pakaian terbaikku, berdandan sewajarnya, dengan hati yang berdegup sekencangnya.
Dan kita berjarak tak lebih dari sehasta. Dan aku bahagia.

Aku tak menemukan kamu yang mengesalkan.
Tidak juga kamu yang berandalan.
Justru kamu yang charming dan penuh tawa.
Dan ya, aku jatuh cinta pada tawamu.
Tunggu, apa aku baru saja mengatakan jatuh cinta?
Maksudku aku terpesona dan suka. Itu saja (semoga)

Aku tahu, waktuku memujamu tak banyak.
Hanya 140 karakter, tak lebih.
Tapi aku menunggumu dan candu.
Tetaplah ada di sana, di garis waktuku.

aku, yang memujamu, diam-diam

Surat Kaleng 1

to : @citycaution
Dear my sweet enemy,

Selamat pagi cinta , semoga hangat tubuhmu masih menggebu ingin memelukku lagi.
Apa kabar kasih ? semoga hari harinya masih sudi mengecup cumbu rindumu dibibirku kembali.

Apa kamu masih tetap bernafas, sayang ? bernafas dengan degupku yang kutancapkan dijantungmu ?
Apa kamu masih tetap merindu ? mengenang segala keunikanku diotakmu ?
Kadang aku berpikir, apa kamu masih tetap mau melihat meski kamu sudah puas menatap ? apa kamu masih mau tahu jika sebelumnya kamu sudah banyak mengerti ? apa masih bisa sabar jika sebelumnya sudah selalu tegar ?

tak perlu kau menjawabnya. Aku hanya sekedar bertanya, meskipun aku juga sudah tahu pertanyaanku tak ada guna. Kadang masih ragu, mungkin hanya karena rindu yang diciptakan oleh jarak dan waktu.
 Aku memanggilmu cinta, sedang hati ku tidak. tentu saja, karna aku tahu nama aslimu memang bukan cinta, lesbi dong ? hehehe .
 Cinta, mungkin rinduku sudah dipucuk dunia, hanya saja aku tak mau selalu mengatakannya. antara malu dan tersipu, ah sama saja. Maaf, aku jadi meracuni mu dengan surat yang penuh bualan bualan gombal ini. Pasti kamu jadi tambah kangen ya karna membacanya ?
Mungkin juga aku terlalu berlebihan, tanpa surat ini pun kamu tahu aku hanya mengharapkanmu. Entah, aku tak pernah bisa sepertimu. Pria yang mencintaiku dengan diam, diam walaupun terselip beberapa kesakitan yang sering kali tak kau hiraukan.
 Sayang, pagi ini, di gaduh keramaian, aku menyelipkan sunyi pada jiwaku sendiri, agar tetap tenang menunggumu kembali. Tengok saja di luar, sang mentari selalu tersenyum hangat, berjaga jaga jika sewaktu waktu kamu datang lagi. Malam tadi aku sudah bermimpi, menunggumu di bandara, memelukmu erat tanpa jeda, dan mengecupmu cepat tanpa aksara. Semoga itu cepat menjadi nyata.

 Peluk dan cium menantimu disini, 
aem, yang selalu menyedot pikiranmu, your damn cute J

Kamis, 15 September 2011

Selamat Menjadi 22, Dinda Parameswari!

Hei kamu, sahabat sayang paling menyebalkan yang pernah aku miliki!

Bagaimana pendapatmu tentang hari ini?

Hmm.. Tolong jangan tanyakan hal yang sama kepadaku, ya! Karena sudah jelas, hari ini sudah masuk di ‘My Hate List’ urutan ketiga paling atas, setelah ‘Pernah mengecewakan mama papa’ dan ‘Kehilangan orang yang aku sayang’.

Bukan, aku membenci hari ini bukan karena hari ulangtahunmu. Justru diriku sendiri lah penyebab mengapa aku membenci hari ini. Aku yakin, kamu juga pasti tau bahwa tidak ada yang bisa menggambarkan bagaimana sedihnya ketika aku dihadapkan pada situasi yang membuatku tidak bisa memberikan sesuatu yang spesial di hari istimewamu, seperti yang biasa aku lakukan pada setiap tanggal 15 September lainnya.

Bahkan surat ini pun aku tulis dengan mata yang memerah, ulah sedikit air mata yang tadi sempat keluar, karena tepat di baris kelima ketikanku, kita sempat bertengkar akibat kamu yang secara tidak sengaja melihat apa yang sedang aku kerjakan di laptop ini. Yang seharusnya aku yang marah karena kamu tidak pernah cukup sekali dilarang, malah kamu yang marah. Ah sudahlah.. Maafkan aku ya? Bagaimanapun juga kan ini hari ulangtahunmu! J

Aku sebenarnya sih kurang paham, apa sih yang Tuhan coba sampaikan kepadaku lewat kejadian beberapa hari ini? Tidak bukan hanya beberapa hari, semuanya bahkan terjadi selama sebulan penuh. Pada momen-momen di mana aku seharusnya sedang merencanakan apa yang ingin aku persembahkan di hari ulangtahunmu ini. Pada kumpulan hari yang seharusnya sedang aku isi dengan memnghubungi satu per satu teman-teman dekatmu semasa SMP, SMA dan kuliah. Pada kumpulan detik yang seharusnya sedang aku manfaatkan untuk membuat sebuah karya yang berasal dari tanganku sendiri, demi melihat senyummu di tanggal 15 ini. Tapi ntah kenapa, pada ulangtahun mu yang ke 22 ini, Tuhan justru seperti tidak mengizinkan aku melakukan ‘kebiasaan bulan September’ ku seperti biasanya. Tuhan secara misterius membuat hari-hariku sebulan penuh ini disibukkan oleh hal-hal yang membuatku tidak bisa meluangkan waktuku untuk merencanakan ulangtahun mu.

Namun tetap saja aku percaya, pasti ada maksud yang sangat baik di balik semua ini. Karena Tuhan itu kan memang sangat baik. Buktinya aku masih diberi kesempatan untuk menjadi sahabat kamu hingga detik ini. J

Kepada Dinda sahabatku yang selalu tau caranya membuatku kesal.. Aku ingin kamu tau, bahwa dengan atau tanpa acara-acara kejutan, hadiah-hadiah spesial, dan serangkaian karya buatan tanganku yang biasa aku berikan di hari ulangtahun kamu, rasa sayang aku kepadamu itu tidak akan pernah berubah. Hal-hal itu hanyalah caraku untuk meyakinkan kamu, apabila semua rasa sayangku kepadamu itu aku ubah ke dalam bentuk persembahan, kata-kata atau pun barang, tetap saja tidak akan pernah cukup mewakilkan besarnya kekuatan rasa sayangku untuk kamu. Mungkin kalau aku mampu, membuatkan acara kejutan ulangtahun kamu di Aula Hogwarts pun tidak akan cukup untukku. Hihi..

Kamu itu sahabatku, sahabat yang paling tau bagaimana aku, yang sangat hafal tentang apa saja kisahku, apa saja rahasiaku, siapa saja cowok yang aku sukai, siapa saja cowok yang tidak pernah benar-benar berhenti aku cintai, apa saja kesukaanku, apa saja yang tidak aku sukai, apa saja yang aku inginkan agar terjadi dalam hidupku, apa kegemaranku, apa saja yang aku aku benci, bahkan kamu bisa mengerti apa yang aku pikirkan hanya lewat sebuah kode melalu kontak sepasang mata kita masing-masing. Begitu pun sebaliknya. Jadi, bagaimana bisa sih aku tidak menyayangimu dan inginkan yang terbaik untuk kamu? Mustahil tentu saja. Hehe..

Dinda, di umur kamu yang berbentuk kedua angsa yang sedang membelah diri ini, aku harap kamu bisa semakin dewasa, semakin percaya diri, dan secepatnya menemukan jawaban tentang apa saja sih yang sebenarnya kamu betul-betul kamu inginkan di dalam hidup ini? Hanya itu harapanku. Yang lainnya tentu saja masih banyak berbaris mengantri di belakang ketiga hal tadi. Tapi doa-doa yang mengantri itu cukup aku ucapkan dalam hati dan kusampaikan dengan hati-hati dari seorang hamba kepada sang Ilahi. Eh...Tapi, menyebutkan satu hal lagi juga tidak masalah sepertinya.. Hmm.. Aku tidak tahan untuk tidak memberitahu kamu bahwa sampai saat ini aku masih mendoakan agar pacarmu itu segera memotong rambutnya itu. Hahaha.. Aku hanya khawatir, jangan-jangan nanti kamu kalah pamor bila tetiba pacarmu itu ditawari iklan Shampoo Metal. Hahaha.. Peace, mamen.

Errr... Sepertinya aku sudah terlalu banyak bicara.. Aku sudahi saja ya suratnya!

Intinya, aku sayang kamu, walaupun kamu itu annoying seperti kuda lumping yang tidak mau makan beling. Sudah ah, kalau aku teruskan, nanti aku kelepasan membongkar sifat-sifat busukmu! Hihihi.. :p

Selamat ulangtahun ya, sahabatku yang cantik! Aku pasti akan tetap memberikan sesuatu yang spesial kok, tenang saja! Mungkin memang bukan hari ini.. Tapi juga mungkin tidak akan lama lagi. Mungkin. Tolong bersabar saja sedikit! Lagipula kamu sudah biasa menunggu, kan? #dikeplak

Jadi wanita yang hebat ya, Dinda! Yang selalu kuat dalam situasi apapun. Yang tidak mudah menyerah. Dan selalu bisa bikin bangga Mama & Almarhum Papa, ;)

Selamat menjadi 22.. Semoga kamu bahagia!

Salam Tabok Sayang,

Sahabatmu yang lucu


Dari: @bchastity

Untuk: @dndparames



285579_2166007743172_1036013824_32581162_5350750_n.jpg

Sabtu, 10 September 2011

Surat Kaleng 2

Hallo, (calon) imam-ku


teruntuk : @Akbar_Bryant


Assalammualaikum, Wr.Wb (seperti kebiasaan kamu yang selalu menyapa aku setiap kita akan memulai pembicaraan, entah itu di sms/telfon/bbm)
Hai.. apa kabar kamu? masih mudik ke Palembang? atau sudah pulang ke Bandung? aku berharap kamu selalu baik-baik saja ya :)
Mungkin kamu kaget dengan membaca surat ini tapi jangan salah aku-pun kaget kenapa aku se-nekat ini menulis surat buat kamu, ya mungkin lewat surat ini aku bisa bebas lepas mengutarakan semua yang ada di isi hati aku.


Kamu tau? semenjak kita pertama kali bertemu aku sudah kagum dengan kamu, yap! mungkin karena kamu anak basket, karena aku suka sekali dengan seorang sosok laki-laki yang hobi bermain basket. Apalagi kamu adalah seorang atlet basket.
Tapi..kamu tau? semakin kita sering bertemu semakin aku menyukai kamu, untuk sekarang bukan karena kamu seorang atlet basket tapi aku mulai menyukai yang ada pada diri kamu.
Mungkin ini terlalu dini untuk dibicarakan, tapi lewat surat ini aku hanya ingin melepaskan semua perasaan yang ada di hatiku atas nama malu dan takut untuk kamu ketahui.


Well, ibarat tukang pos yang selalu setia menghantarkan surat kepada pembaca-nya, aku pun demikian.
Aku akan selalu setia menghantarkan perasaan tulus ini kepada kamu.
Dan jika tabir rahasia bisu menjadi terungkap lewat titik embun yang indah, aku pun demikian.
Sebab setiap hal yang indah menyatakan intisari itu, dimana aku pun menjadi bagian-nya.


Semua telah aku lakukan untuk mendapatkan jati diri kamu.
Kamu tidak tau kan? Aku selalu cari informasi mengenai kamu lewat beberapa temanmu, bahkan pelatih kamu sendiri.
Wah..sudah cukup kenyang aku dengan informasi dari semuanya, tapi sayangnya cuma sedikit informasi yang aku dapatkan dari kamu karena aku yang takut untuk memulai bertanya dan kamu yang basicly memang cool, jendral :)




Kamu yang lahir di Palembang, 13 April 1990 hobi bermain basket, hormat pada orangtua, sayang keluarga, rajin beribadah, dan sederhana sudah meng-KO-kan hati aku ini.
Entah kenapa aku selalu tenang ada di samping kamu, ibarat setenang aku yang sudah melakukan shalat.


Haloooooo kamu...
Aku siap menemani kamu berlatih basket, aku akan membawakan handuk untuk mengelap keringat kamu dan memberikan sebotol air putih.
Aku siap memberikan senyum yang manis untuk memberikan semangat ketika kamu bertanding dengan tim lain, dari kejauhan aku akan bilang "ayo, kamu pasti bisa! aku disini untuk kamu dan kamu bermain untuk tim"
Aku siap membangunkan kamu lewat misscall pada saat jam subuh untuk menunaikan shalat.
Aku siap menjadi pendengar setia kamu ketika kamu mengalami masalah dan hendak bercerita kepada aku.
Aku siap menjadi koki di dapur ketika "si mba" tidak memasak di Mess.
Aku siap menemani kamu ketika kamu sedang terbaring sakit karena kecapekan berlatih dan bermain basket.
Aku siap menjadi "penyemangat" kamu ketika kamu merasa "jatuh"
Aku siap menjadi pelipur lara kamu ketika kamu merasa jenuh.
Dan........
Aku siap menjadi pendamping kamu.




Sulit kubayangkan bahagia denganmu walau dalam mimpi betapa sulit juga kubayangkan bahagia yang nyata. Di balik hati ini, kurindukan hangatnya kasihmu.....
Tak pernah kau tau cintaku? dan tak akan pernah tau tentang arti setiaku... Setinggi tebingkah hatimu? Tak akan pernah bisakah cintaku yang hebat ini tuk luluhkan hati dan jiwamu?



Semoga...

Aku-disini-selalu-ada-untuk-Kamu.
xx.
Walaikumsallam, Wr, Wb.