Kamis, 15 September 2011

Selamat Menjadi 22, Dinda Parameswari!

Hei kamu, sahabat sayang paling menyebalkan yang pernah aku miliki!

Bagaimana pendapatmu tentang hari ini?

Hmm.. Tolong jangan tanyakan hal yang sama kepadaku, ya! Karena sudah jelas, hari ini sudah masuk di ‘My Hate List’ urutan ketiga paling atas, setelah ‘Pernah mengecewakan mama papa’ dan ‘Kehilangan orang yang aku sayang’.

Bukan, aku membenci hari ini bukan karena hari ulangtahunmu. Justru diriku sendiri lah penyebab mengapa aku membenci hari ini. Aku yakin, kamu juga pasti tau bahwa tidak ada yang bisa menggambarkan bagaimana sedihnya ketika aku dihadapkan pada situasi yang membuatku tidak bisa memberikan sesuatu yang spesial di hari istimewamu, seperti yang biasa aku lakukan pada setiap tanggal 15 September lainnya.

Bahkan surat ini pun aku tulis dengan mata yang memerah, ulah sedikit air mata yang tadi sempat keluar, karena tepat di baris kelima ketikanku, kita sempat bertengkar akibat kamu yang secara tidak sengaja melihat apa yang sedang aku kerjakan di laptop ini. Yang seharusnya aku yang marah karena kamu tidak pernah cukup sekali dilarang, malah kamu yang marah. Ah sudahlah.. Maafkan aku ya? Bagaimanapun juga kan ini hari ulangtahunmu! J

Aku sebenarnya sih kurang paham, apa sih yang Tuhan coba sampaikan kepadaku lewat kejadian beberapa hari ini? Tidak bukan hanya beberapa hari, semuanya bahkan terjadi selama sebulan penuh. Pada momen-momen di mana aku seharusnya sedang merencanakan apa yang ingin aku persembahkan di hari ulangtahunmu ini. Pada kumpulan hari yang seharusnya sedang aku isi dengan memnghubungi satu per satu teman-teman dekatmu semasa SMP, SMA dan kuliah. Pada kumpulan detik yang seharusnya sedang aku manfaatkan untuk membuat sebuah karya yang berasal dari tanganku sendiri, demi melihat senyummu di tanggal 15 ini. Tapi ntah kenapa, pada ulangtahun mu yang ke 22 ini, Tuhan justru seperti tidak mengizinkan aku melakukan ‘kebiasaan bulan September’ ku seperti biasanya. Tuhan secara misterius membuat hari-hariku sebulan penuh ini disibukkan oleh hal-hal yang membuatku tidak bisa meluangkan waktuku untuk merencanakan ulangtahun mu.

Namun tetap saja aku percaya, pasti ada maksud yang sangat baik di balik semua ini. Karena Tuhan itu kan memang sangat baik. Buktinya aku masih diberi kesempatan untuk menjadi sahabat kamu hingga detik ini. J

Kepada Dinda sahabatku yang selalu tau caranya membuatku kesal.. Aku ingin kamu tau, bahwa dengan atau tanpa acara-acara kejutan, hadiah-hadiah spesial, dan serangkaian karya buatan tanganku yang biasa aku berikan di hari ulangtahun kamu, rasa sayang aku kepadamu itu tidak akan pernah berubah. Hal-hal itu hanyalah caraku untuk meyakinkan kamu, apabila semua rasa sayangku kepadamu itu aku ubah ke dalam bentuk persembahan, kata-kata atau pun barang, tetap saja tidak akan pernah cukup mewakilkan besarnya kekuatan rasa sayangku untuk kamu. Mungkin kalau aku mampu, membuatkan acara kejutan ulangtahun kamu di Aula Hogwarts pun tidak akan cukup untukku. Hihi..

Kamu itu sahabatku, sahabat yang paling tau bagaimana aku, yang sangat hafal tentang apa saja kisahku, apa saja rahasiaku, siapa saja cowok yang aku sukai, siapa saja cowok yang tidak pernah benar-benar berhenti aku cintai, apa saja kesukaanku, apa saja yang tidak aku sukai, apa saja yang aku inginkan agar terjadi dalam hidupku, apa kegemaranku, apa saja yang aku aku benci, bahkan kamu bisa mengerti apa yang aku pikirkan hanya lewat sebuah kode melalu kontak sepasang mata kita masing-masing. Begitu pun sebaliknya. Jadi, bagaimana bisa sih aku tidak menyayangimu dan inginkan yang terbaik untuk kamu? Mustahil tentu saja. Hehe..

Dinda, di umur kamu yang berbentuk kedua angsa yang sedang membelah diri ini, aku harap kamu bisa semakin dewasa, semakin percaya diri, dan secepatnya menemukan jawaban tentang apa saja sih yang sebenarnya kamu betul-betul kamu inginkan di dalam hidup ini? Hanya itu harapanku. Yang lainnya tentu saja masih banyak berbaris mengantri di belakang ketiga hal tadi. Tapi doa-doa yang mengantri itu cukup aku ucapkan dalam hati dan kusampaikan dengan hati-hati dari seorang hamba kepada sang Ilahi. Eh...Tapi, menyebutkan satu hal lagi juga tidak masalah sepertinya.. Hmm.. Aku tidak tahan untuk tidak memberitahu kamu bahwa sampai saat ini aku masih mendoakan agar pacarmu itu segera memotong rambutnya itu. Hahaha.. Aku hanya khawatir, jangan-jangan nanti kamu kalah pamor bila tetiba pacarmu itu ditawari iklan Shampoo Metal. Hahaha.. Peace, mamen.

Errr... Sepertinya aku sudah terlalu banyak bicara.. Aku sudahi saja ya suratnya!

Intinya, aku sayang kamu, walaupun kamu itu annoying seperti kuda lumping yang tidak mau makan beling. Sudah ah, kalau aku teruskan, nanti aku kelepasan membongkar sifat-sifat busukmu! Hihihi.. :p

Selamat ulangtahun ya, sahabatku yang cantik! Aku pasti akan tetap memberikan sesuatu yang spesial kok, tenang saja! Mungkin memang bukan hari ini.. Tapi juga mungkin tidak akan lama lagi. Mungkin. Tolong bersabar saja sedikit! Lagipula kamu sudah biasa menunggu, kan? #dikeplak

Jadi wanita yang hebat ya, Dinda! Yang selalu kuat dalam situasi apapun. Yang tidak mudah menyerah. Dan selalu bisa bikin bangga Mama & Almarhum Papa, ;)

Selamat menjadi 22.. Semoga kamu bahagia!

Salam Tabok Sayang,

Sahabatmu yang lucu


Dari: @bchastity

Untuk: @dndparames



285579_2166007743172_1036013824_32581162_5350750_n.jpg

Tidak ada komentar:

Posting Komentar