To : @ghaisanibel
Hai, apa kabar dirimu? Makasih ya sudah mau menyisihkan waktu untuk membaca surat dariku ini. Jujur aku ga jago menulis, apalagi menulis surat, yah paling ga aku sudah semaksimal mungkin menulis surat ini untukmu, walau aku bingung harus memulai dari mana,Mungkin norak ya, hari gini gitu masih ada cowo yg mau menulis surat untuk 'seseorang'. Sesuatu banget kan ?Tapi mungkin hanya lewat cara inilah aku bisa menuangkan semua isi hati yg tak mungkin dibicarakan secara langsung, bagaimana mau bicara, menatap matamu saja aku tak sanggup, saat ini terlalu silau bagiku, entah sejak kapan matahari ada di indah matamu yg membuatku begiu tak berani melihatmu, padahal dulu tidak.Hey hey, jgn ngantuk ya.. Mungkin tulisanku ini membosankan dan sangat jauh dari kata indah.. Tapi paling tdak aku telah mengalahkan rasa takut dan menumbuhkan rasa berani untuk menyusun kata ini untukmu, ok.. Jujur aku rindu senyummu, aku rindu sapaan darimu, aku rindu tatapan teduh darimu. Apa kamu ingat saat kita duduk hanya berdua dibangku depan kelas ? Membicarakan sesuatu yg jujur aku tak mengerti arah pembicaraanmu, karena saat itu aku sibuk menyusun beribu kata agar kamu tak bosan mengobrol denganku, atau kamu ingat ketika aku mengantarmu pulang sampai gerbang sekolah, jujur saat itu aku bangga, saat teman-teman mu menganggap aku ini pacarmu,Oh iya, apa kamu ingat saat pagi itu kamu memberi senyuman untuku, rasanya aku tak percaya, dan hati ini terbang untuk beberapa saat, walau saat itu aku terlihat tenang dan cuek, ya karena aku terlalu pandai bermain dgn perasaan..Hai, jangan ngantuk ya baca tulisanku ini.. hhe,Satu hal yg membuatku ga bisa lupa dan menyesal adalah ketika aku ga bisa mengendalikan perasaanku dan bilang suka padamu, iya aku terlalu bodoh, dan saat itu pula aku bilang kita lebih baik berteman, ah, entah bagaimana caranya aku meminta maaf. Begitu jahatnya kala itu aku mempermainkan perasaanmu.Belira, mungkin
saat kamu tau siapa yg menulis surat norak ini, kamu akan mengangkat sebelah alismu dan menyindirku atau kamu akan semakin diam membisu bahkan mematung saat bertemu deganku, tapi jujur aku tak peduli walau sedikitpun aku tak pernah mau seperti ini.. Yg jelas semuanya telah aku ungkapkan walau hanya lewat tulisan yg sedikitpun tak indah dan berkesan... Iya aku terlalu pecundang untuk berbicara langsung, aku terlalu, terlalu dan terlalu jahat saat itu, dan aku terlalu tak bisa jadi diri sendiri, Akhir kata terima kasih ya, dan aku siap melihat apapun yg akan terjadi padamu kepadaku :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar