Kamis, 10 Februari 2011

Kenangan

Setiap kali aku terbangun dari mimpiku, kupandang kenangan tentang kisah kamu dan aku.
Diatas sebuah buku kuning, Kupajang mainan bus kecil dan bunga matahari plastik yang bergoyang, diatas meja disamping tempat tidurku, beserta sebuah celengan besar bermotif spiderman yang slalu kuisi setiap harinya.

Dalam bis biru itu terdapat kenangan aku dan kamu, ketika kita berjalan mengelilingi kota Jakarta bersama. Bis plastik yang berukuran 3 x 3 x 10 cm itu tentu bukanlah kendaraan yang membawa kita. Hanya sebuah souvenir kecil yang kita dapatkan ketika kau mengalahkan aku dalam setiap permainan kecil di sebuah game center di sebuah mall ditengah kota jakarta.

Di mall itu pula aku menemukan buku kuning itu, hingga sekarang aku tak mampu menyelesaikannya. Judul buku itu sama dengan namamu. Buku fabel yang bercerita tentang seekor burung beo yang berpetualang untuk belajar tentang kehidupan. Aku tidak mengerti, mengapa aku tak mau menyelesaikan buku itu, sedangkan aku adalah seorang pencinta buku. Mungkin karena aku masih ingin mengetahui sedikit tentang kisahmu dalam perjalanan hidupmu. Jika lembaran terakhir ini kubaca, masihkah engkau ada dalam lembaran kisah hidupku ? Walaupun aku hanya mampu memandangmu dari jauh atau mendengar kisahmu dari cerita teman-temanmu.

Dan bunga matahari plastik itu yang kau bawa dengan cerita penuh ceria kepadaku, sebagai hadiah atas keberhasilanmu menampilkan kepiawaianmu dalam menari dan bernyanyi. Dan malam itu dengan senyumanmu, kita berkaraoke bersama dengan laptopku. Masih ingatkah kamu malam itu ? Aku yang bernyanyi keras berteriak malam itu, sedangkan kau menghentikan suaramu dan tersipu malu setiap saat ditengah lagu.

Setiap hari kumasukkan sedikit uang kedalam celengan itu. Karena kau benci sifat borosku dan kau tahu aku tak pernah bisa memegang uang di dompetku. Dan kau belikan celengan itu agar aku bisa belajar untuk menabung dan agar aku punya sedikit uang dalam waktu-waktu darurat, yang seperti kau tahu sering kualami dari waktu ke waktu.

Sebelumku pergi tidur pun kupandang lagi kenangan tentang kamu dan aku. Karena aku tidak mau melupakanmu. Walaupun rasa rindu sudah mati dihatiku, kau adalah bagian dari perjalanan kisah hidupku, yang membuatku tertawa, tersenyum dan merasakan cinta disaat terkelam dalam hidupku.

Bukan, bukan karena aku masih mengharapkanmu, aku hanya ingin selalu teringat bahwa Tuhan pernah berbaik hati kepadaku, Dia mengirim seorang malaikat berkedok perempuan cantik yang mengubah hidupku yang telah kupenuhi dengan keputus-asaan dan kesendirian.
Dan kenangan tentang kamu adalah pelajaran untukku, bahwa aku seperti layaknya dirimu adalah manusia yang bisa mencinta dan patut untuk dicinta.

Benda-benda itu yang tak satupun berharga lebih dari lima puluh ribu, namun jauh lebih berharga dari sebongkah batu berlian yang mungkin berharga miliaran. Karena kau memberikanku sesuatu yang jauh lebih berharga daripada materi semata. Kau berikan aku keinginan untuk kembali hidup, keinginan untuk menyelami lautan dan terbang diantara awan-awan.

Kenangan tentang kamu akan selalu kubawa bersamaku. Walaupun hanya kenangan yang bisa menemaniku di atas meja sebelah kasur dalam tidurku. Aku bersyukur karena kau pernah hadir dalam hidupku, berbagi rasa dan waktu…

Walaupun hanya kenangan tentang kamu..

…Itu saja lebih dari cukup :)

Soul of Wirangga Pradipta


---Oleh:


(diambil dari: www.evilglauben.wordpress.com )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar