Selasa, 08 Februari 2011

Laporan Perasaan

JUDUL
Surat Rindu untuk Sang Adik di Tangerang pada Tahun 2011

LATAR BELAKANG PENULISAN
Pada akhir tahun 2008 sampai pertengahan tahun 2010, saya hampir selalu dekat dengan seorang teman bernama Dimas. Dia sudah seperti adik bagi saya saking dekatnya kami. Kemudian saya menemukan program #30HariMenulisSuratCinta dan membaca sebuah surat yang menarik. Saya lalu memutuskan untuk menulis surat cinta juga untuk Dimas.

RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana awal kedekatan Aida dan Dimas?
2. Bagaimana perjalanan hubungan Aida dan Dimas?
3. Bagaimana bisa Aida rindu Dimas?

TUJUAN
1. Mengikuti #30HariMenulisSuratCinta
2. Menyampaikan rinduku
3. Mengisi waktu luang
4. Menyelesaikan rumusan masalah

HIPOTESIS
Saya menderita kangen akut dan keparnoan pribadi.

DASAR TEORI
1. Rindu
rin.du a 1.sangat ingin dan berharap benar terhadap sesuatu 2.merasa ingin sekali hendak bertemu
ke.rin.du.an n perihal rindu; keinginan dan harapan (akan bertemu dsb.)
me.rin.du v 1.menjadi rindu; menanggung rindu 2. bernyanyi karena rindu

2. Sahabat
sa.ha.bat n kawan; teman; handai
-- karib teman akrab
per.sa.ha.bat.an n persaudaraan, perhubungan selaku sahabat

3. Saudara
sau.da.ra n 1. orang yg seibu seayah; adik atau kakak 2.orang yg bertalian keluarga; sanak 3.orang yg segolongan; kawan; teman
per.sau.da.ra.an n persahabatan yang sangat karib seperti layaknya saudara; pertalian persahabatan yang serupa dengan pertalian saudara

4. Cinta
cin.ta a 1. suka sekali; sayang benar 2.kasih sekali; terpikat 3. ingin sekali; berharap sekali; rindu 4. kl susah hati (khawatir); risau

PEMBAHASAN
Sejak saya kelas XI SMA, saya dekat dengan Dimas. Mulanya karena penasaran kenapa ada seorang murid SMP swasta yang terbilang mewah bisa 'terdampar' di SMA negeri yang 'cembre'. Kemudian ada seorang gadis bernama Pink yang memanggil Dimas sebagai "Adeknya Aida", lama-kelamaan hubungan kami pun menjadi seperti kakak adik.
Dalam perjalanannya, orang-orang seringkali berpendapat kami saling menyukai atau semacam itu, tapi kami sendiri tidak pernah merasa. Kemudian, banyak yang menyangka bahwa kami benar-benar bersaudara. Yang satu ini kami iyakan sambil cekikikan, bahkan melibatkan Mama saya dan adiknya.
Sering, sering sekali kami bertengkar. Seringnya Dimas jengkel dan mendiamkan. Kalau saya marah, langsung meledak lalu menyesal sendiri karena didiamkan Dimas. Bahkan pertengkaran hebat kami yang terakhir, yang berbulan-bulan, sampai ditandai oleh para guru.
Dua tahun berlalu dengan cepat dan saya harus lulus. Setelah lulus, saya harus pindah ke Semarang. Semarang cukup jauh dari Tangerang dan saya sedih sekali rasanya. Walaupun Dimas menyebalkan, sensitif, cuek, dan tidak peka terhadap saya, tapi saya sayang, sayang sekali, sama Dimas. Pada hari terakhir saya di Tangerang, seluruh keluarga Dimas datang ke rumah dan membantu packing. Tidak bisa dilukiskan kebahgiaan saya hari itu. Membuat saya merasa bagian dari keluarganya dan sebaliknya.
Sebentar lagi, tanggal 11 Februari 2011, saya akan tiba di rumah Dimas dan tinggal di sana semalam atau dua. Rasanya sudah tidak sabar saja ingin berangkat ke sana.

KESIMPULAN
Saya sayang banget sama Dimas setulusnya. Kami ini, meminjam istilah Eka, adalah "saudara yang Tuhan lupa kasih ikatan darah". Dan setelah dipisahkan, saya benar-benar kehilangan sosok menyebalkan itu.

SARAN
Dimas, hubungi saya sering-sering ya.


---Oleh:



(diambil dari: www.luzeagua.blogspot.com )

2 komentar:

  1. oh my.. this one is too cute! Love! <3

    BalasHapus
  2. hahahaha dasar dimas fangirl *piss* jadi mau kesini feb da?
    Huu ga ketemuu :'(

    BalasHapus