Rabu, 09 Februari 2011

Mirror, Mirror on the Wall

Kepada perempuan yang ada di dalam cerminku,

Hey.



Aku rindu bintang di matamu. Mengapa sekarang sinarnya redup? Patah hatikah dirimu? Hilangkah semangat hidupmu? Maaf jika belum-belum aku sudah banyak bertanya. Dan kamu pasti jengkel karena aku tahu jawabnya. “Ya”, untuk semua pertanyaanku tadi.

Kamu yang selalu merasa tidak cantik,

Banyak yang berkata bahwa kecantikan itu asalnya dari dalam. Itu tidak salah, tetapi tetap yang dilihat oleh mata jasmani itu yang memberi kesan pertama. Kamu itu cerdas, dan Tuhan itu adil. Dia memberimu kecerdasan supaya kecantikan boleh dimiliki perempuan lain.



Waktu kamu masih kecil, bahkan ibu kandungmu sendiri hampir tidak pernah menghiburmu ketika kamu merasa tidak cantik. Bahkan kamu kadang dibanding-bandingkan dengan sepupumu yang lebih cantik dan penurut. Tapi ingatkah kamu ketika kakekmu masih hidup? Dengan bangganya dia sering berkata di depanmu dan sepupu-sepupumu bahwa kamu adalah cucunya yang paling cerdas. Kamu pasti masih ingat hal itu kan? Dan itu juga melukai perasaan sepupu-sepupumu. Perasaan yang sama yang kamu rasakan ketika tanpa sengaja ibumu melukai hatimu.

Hey.

Mengapa akhir-akhir ini dagu dan pipimu sering ditumbuhi jerawat? Rasa rindukah pemicunya? Atau kamu terlalu sering melamun dan bertopang dagu sampai dagumu “ramai” begitu? Seingatku, sebelum ini tidak seperti itu. Jangan banyak bersedih. Berpikir itu harus, tapi bukan berarti kamu harus selalu larut dalam kesedihan!

Coba lihat aku. Ke sini. Lihat lebih dekat. Nah, begitu!

Aku mau bercerita.

Di dalam sini, pernah tinggal seorang gadis kecil yang manis. Yang hatinya sempurna, tidak patah dan tidak tawar. Aku rindu gadis kecil itu hadir lagi. Bukan sifat kekanakannya, tapi semangatnya untuk mencintai tanpa pernah tahu bahwa cinta itu menyakitkan. Tolong, hidupkan dia lagi. Terserah bagaimana caranya. Mungkin kamu bisa memulainya dengan membuka hati. Sini, aku buatkan kunci duplikatnya. Kalau kuncinya masih dipegang pacarmu yang kemarin, besok aku panggilkan ahli kunci untuk membuatkan kunci yang baru, yang bisa kamu berikan kepada lelaki lain yang bisa menghargai dan mencintai dirimu apa adanya.

Lalu itu, lingkaran hitam di matamu. Kamu kurang tidur! Mungkin kamu sudah berusaha tidur tepat waktu, tapi aku tahu banyak malam di mana dirimu tidak dapat tidur nyenyak. Ingatkah kamu pelajaran di Sekolah Minggu dulu? Tuhan memberikan kepada yang Dia cintai saat kita tidur… Jadi berusahalah untuk mengistirahatkan pikiranmu. Kesusahan hari ini, tinggalkan hari ini. Esok hari mempunyai kesusahan lainnya yang tak perlu kamu pikirkan sekarang.

Tidur ya, sayang. Matikan lampu kamarmu. Matikan pesawat televisimu. Matikan Blackberry-mu. Ucapkan doa, lalu tidur. Besok semuanya pasti akan lebih baik dari hari ini. Sudah pakai krim malam dan menggosok gigi kan? Nah! Kamu sudah siap menjemput mimpimu malam ini!


Dariku,
K a m u.


---Oleh:


(diambil dari: www.poeticonnie.tumblr.com )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar