Rabu, 09 Februari 2011

Untuk Sepupuku..

Sepupuku Mas Ardhy sayang,
Rasanya agak sedikit aneh ya menulis surat semacam ini untuk Mas, apalagi Mas tipe orang yang bisa menerima kesentimentilan seorang cewek, jadi sebenarnya aku bisa dengan mudah ngomong langsung ke Mas. Tapi menulis surat untuk Mas menurutku bisa jadi menyenangkan juga. Walaupun aku ngga berharap Mas baca karena aku pasti maluuuu sekali entah kenapa.

Mas tau ngga sih, sejak aku masih kecil dan Mas masih cupu, Mas itu selalu jadi sepupu favoritku. Aku sendiri ngga tau pasti alasannya, tapi aku ingat aku paling senang kalau ke rumah Eyang bisa ketemu Mas. Malah dulu aku hobinya cium-cium Mas sampe Mas jengkel ya? Maaf yaaa ^^v

Jujur ya Mas, aku dulu berharap sampai kita (atau aku lebih tepat) dewasa pun aku masih bisa bermanja-manja sama Mas, aku masih bisa merasa punya Mas yang ngelindungin aku, aku masih bisa cerita soal apapun ke Mas, dan aku masih jadi adek kesayangannya Mas.

Dan aku senang Mas, senang sekali, karena harapanku sejauh ini terwujud. Aku selalu bilang sama temen-temenku kalau Mas Ardhy itu Mas-ku, tanpa embel-embel sepupu. Baru kalau mereka tanya aku jelaskan... Maklum lah kan mereka tahu kalau aku anak sulung hehehe. Dulu waktu Mas telpon aku untuk kenalin aku ke pacar baru Mas, aku seneeeng banget. Mas bilang, "Ini adek kesayanganku, kamu harus kenal." Rasanya aku bener-bener punya seorang Mas dan dianggap adek. Makasih ya Mas...

Mas juga harus tahu kalau Mas adalah salah satu inspirator terbesarku. Aku kagum sama Mas, walaupun secara materi Mas tidak berlebih, tapi otak Mas cemerlang sekali dan Mas tidak pernah merasa rendah diri. Mas bisa jadi juara umum sekaligus ketua OSIS waktu SMA, Mas bisa diterima di Kedokteran Hewan UGM dan lulus tepat waktunya dengan cukup memuaskan. Mas tahu betapa bangganya aku? Mas tahu sekarang bagaimana itu semua jadi semangatku saat aku lelah? Terima kasih Mas...

Saking sayangnya aku sama Mas, aku sempat kepingin untuk kuliah di UGM supaya bisa tinggal satu kota sama Mas. Tapi aku ngga diterima. Dan orang pertama yang bersedih untukku adalah Mas. Mama, Bapak, dan Dek Din malah senang karena aku ngga jadi keluar dari rumah, tapi Mas ikut bersedih sama aku dan membiarkan aku nangis untuk pertama kalinya di pelukan Mas. Terima kasih ya Mas...

Sekarang aku kuliah di UNDIP, di kota yang berbeda dengan Mas. Mas Ardhy sendiri sekarang sibuk dengan kuliah profesi Mas, tapi Mas masih sempat merhatiin aku, ngingetin aku untuk semangat, dengerin keluh kesah aku, marahin aku waktu nilaku jelek... Entah gimana Mas masih punya energi untuk mikirin aku. Makasih ya Mas...

Terima kasih untuk selalu jadi Mas yang keren, Mas yang ngga bikin keluarga malu, Mas yang bisa jadi kebanggaan... Terima kasih untuk jadi Mas yang mau memacu adiknya untuk maju, Mas yang bisa jadi inspirator pribadiku...
Terima kasih sudah jadi Mas-ku yang terhebat selama ini.

Aku kangen sama Mas nih jadinya, padahal baru tiga hari yang lalu ketemu. Aaaaahhh maluuuu :$

Aku janji Mas, aku akan selalu berusaha sekuat tenaga untuk jadi adik yang bisa jadi kebanggaan Mas dan untuk jadi orang yang ngga kalah keren dari Mas.

I LOVE YOU, RD...

Your sister always, Id.



---Oleh:


(diambil dari: www.luzeagua.blogspot.com )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar