Sabtu, 12 Februari 2011

Kepada @SangPeriCinta

Kepada
@SangPeriCinta

Dear Peri Cinta,

Saya tidak tahu, apakah kamu laki-laki atau perempuan. Itu tidaklah sepenting perananmu di dunia ini. Siapa namamu yang sebenarnya? Apakah "Cupid"? Dan jika kamu Cupid, maka kamu selalu membuat orang stupid ketika jatuh cinta? Apakah kamu suka kue cubid? :))

Peri Cinta,

Hari Kasih Sayang tinggal tiga hari lagi. Dan sepertinya, seperti tahun yang lalu, akan saya lalui sendiri. Itu jika Ibu (atau Bapak) Peri tidak mengirimkan seseorang untuk saya. Jadi jika Ibu/Bapak punya kelebihan stok laki-laki yang juga sendirian di hari Valentine's nanti, tolong pinjamkan dia untuk saya. Satu hari itu saja setidaknya...

Sebenarnya saat ini saya masih jatuh cinta kepada (mantan) pacar saya yang kebetulan follow Ibu Peri di Twitter juga. Tapi sepertinya dia tidak lagi perduli kepada saya. Saya malu untuk berterus terang sebetulnya. Selama ini saya "meminjamnya" dari istrinya, dan sepertinya sekarang perempuan lain juga "meminjamnya" dari saya. Atau malah saya yang "meminjamnya" dari istrinya dan perempuan itu? Entahlah.



Dia mungkin tidak rupawan bagi kebanyakan wanita lain, meskipun saat ini sepertinya kami bertiga memperebutkannya dalam sepi. Dia juga tidak punya banyak uang. Bahkan sudah sekitar lima bulan ini dia tidak bekerja. Dia kenalan lama saya, dan dulu kami pun tidak pernah berpacaran meskipun menurut pengakuannya, dia sudah menyukai saya dari dulu. Tapi saya benar-benar mencintainya. Bukan karena saat ini tidak ada laki-laki lain yang mendekati saya, tapi dia sudah mengambil hati saya dan belum mengembalikannya lagi...

Jadi mungkin sebaiknya jika Ibu Peri bertemu dengannya, tolong katakan untuk mengembalikan hati saya secepatnya. Jika dia tidak mau, tolong tanyakan apa maunya. Karena perasaan ini sungguh menyiksa, dan saya sudah tidak tahan lagi.

Surat ini saya tulis saat subuh hampir tiba. Saya tidak bisa tidur semalaman... Jadi tolonglah saya, Ibu Peri. Nanti saya kirimi kue cubit sebanyak yang Ibu mau. Saya janji.

Dan tolong simpan rahasia kita ini dalam hati saja. Jangan kita bahas mengenai dirinya melalui Twitter secara terbuka. Terima kasih karena sudah mau mendengarkan.

Selamat pagi, Ibu Peri Cinta.


Dari saya yang (masih) jatuh cinta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar