Minggu, 13 Februari 2011

Multitasking Mommy

Yang selalu membuatku terpesona: Zeventina Octaviani

Selamat pagi, siang, sore, malam yang senantiasa cerah ceria untukmu, Teteh. Meski kadang mendung dan hujan, bukankan setelah itu akan ada pelangi cantik seperti dirimu?

Ini yang kutemukan di Facebook Teteh: Zev. A language lover, but not a linguist; a music lover, but not a musician; a joke lover, but not a joker! Cool, reciprocal, loves reading, travelling, nature.. Itu belum di tambah bahwa Teteh seorang ‘penggila’ IT juga ya? :)

Pernah suatu ketika kulihat twit Teteh tertulis multitasking woman :D Oh ya tentu saja! Seorang istri dan ibu untuk putri cantiknya, sambil ngetwit, sambil nonton film, ditambah (kalau tidak salah ingat) sambil ngedit tulisan gitu deh. Wih, aku sih sudah juling dengan kegiatan seabrek dalam satu waktu bersamaan begitu :P Ditambah laporan sering bolak-balik Lembang-Jakarta-Bandung juga. Melelahkan tetapi pasti menyenangkan ya?

Mengenal Teteh sudah lama dari linimasa teman-teman. Tetapi aku belum juga menguntitmu karena waktu itu kupikir Teteh seorang IT lover, bukan penulis. *hello, An! Mane aje lu!* Ketika bli Putu Fajar Arcana membicarakan cerfet itulah pertama kalinya aku tergerak untuk HARUS FOLLOW seorang Zeventina *disambit pake cingcau*. Hehehe…

Ternyata tulisan Teteh membuatku terkaget-kaget kagum. Waduh, banyak sharing tentang hubungan suami-istri, ciuman, (kalau tidak salah baca) hubungan seks *bener kan?* *ngaco deh*, dan hal-hal -yang-menurutku-sungguh-ajaib lainnya. Oh, hidup ini berwarna. Juga ketika Teteh dan seorang Lelaki Budiman (siapa sih nama aslinya?) sambung menyambung twit semacam-puisi hingga seratus lebih. I really like it! Beneran deh!

Beberapa kali Teteh ke Jakarta, selalu saja belum jodoh untuk kita bertemu. Huuuufffttt…. Padahal ingin sekali bertemu. Semoga Tuhan mengijinkan kita bertemu, meski hanya sekali. *nah ini mulai lebay jijay dah!*

Terima kasih Teteh sudah mau berbagi denganku di dunia maya, semoga Teteh tak keberatan berbagi denganku di dunia nyata… Bukankah sebuah hubungan lebih terasa nilainya bisa saling bertatap mata dan berpelukan? Oh, aku menanti saat itu tiba!

Ini bukanlah surat terakhir, karena lembaran kisah kita belumlah genap 365 hari tertulis… Semoga Tuhan mengijinkan aku menulis lebih banyak tentangmu nanti… Amien.

dari: pengekormu yang setia

~Depok, pagi hari yang cerah~


---Oleh:


(diambil dari: www.romansapena.wordpress.com )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar