Rabu, 09 Februari 2011

Serpihan

Masih tertinggal serpihan-serpihan kenangan tentang awan biru yang pernah memayungi rasa cinta yang pernah hadir diantara kita.

Sementara sebagian serpihan itu menancap di punggungku ketika aku terjatuh dalam upayaku untuk melupakanmu. Dan sebagian lagi kau bawa pergi bersama mimpi-mimpiku untuk berjalan bersamamu.

Aku yang sekarang trauma terhadap kaca, aku takut melihat bayanganku berdiri tanpa bayanganmu disisi.
Aku masih ingin memilikimu, tapi cintaku lebih kuat daripada hasratku. Dan aku tahu kau tidak membutuhkanku, kau yang tak pernah bisa mempercayaiku, kau yang tak pernah mau mengerti isi hatiku.

Dunia ini hanyalah tentangmu dan kepedihanmu, bagaimana aku sanggup berbagi kepedihanku ketika, aku hanya akan membuatmu terduduk lelah, kosong dan kembali terdiam dengan ribuan pertanyaan tanpa jawaban.

Aku biarkan serpihan-serpihan itu tertancap. Sembari aku bermimpi aku bisa kembali memelukmu, mendekapmu dalam tidurmu, menjagamu dari semua mimpi burukmu.

Takdir tidak membiarkan kita bersatu dan mengutuk kita berdua dengan rasa rindu, kecewa, benci dan marah.
Mungkin ini yang disebut cinta, aku masih tidak mampu menduga.

Dan doaku masih sama, semoga engkau selalu bahagia. Karena bagaimanapun juga, kau masih membawa serpihan-serpihan mimpiku.
Mimpiku akan keindahan, ketenangan, kedamaian dan ketulusan. Dan semoga mimpi-mimpiku akan terus menemanimu dalam perjalananmu.

Aku akan masih berbaring disini, menggeliat dan membanting diriku ke tanah berbatu tempat ku terjatuh lagi dan lagi. Hingga sebagian serpihan kenangan itu menancap masuk dan mendaging dalam tubuhku.

Karena dalam serpihan-serpihan itu, kau tak akan pernah lagi bisa meninggalkanku.

Aku akan selalu bersamamu…

Soul of Wirangga Pradipta


---Oleh:


(diambil dari: www.evilglauben.wordpress.com )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar