Selasa, 08 Februari 2011

Pemain Hati

kepada :
Si Pemain Hati

waktu itu aku masih ingat ketika kamu mulai mengawali perkenalan kita
kamu berusaha untuk mencari tahu tentang diriku melalui apa saja,
ya apa saja asal bisa memberitahukanmu siapakah aku.

aku tidak menyangka,akibat keisenganmu untuk membaca-baca hasil pikiranku
serta membaca semua ide yg ada di dalam hati dan otak ku,
akan membuatmu semakin penasaran denganku.

begitu juga denganku, aku penasaran terhadapmu,
seseorang yg tidak pernah kutahu dan kukenal sebelumnya
seseorang yg sering menyanggah dan bertanya tentang pikiranku.
seseorang yg bisa menjadi temanku, ketika sedang membutuhkan teman.
seseorang yg akhirnya bisa membuatku suka padamu
dan seseorang yg bisa membuatku,mengenal kata Setia.

tidak perlu waktu lama untuk kau mengenalku,
dan tidak perlu waktu lama juga membuat kau akrab denganku.
pernah aku berpikir, apakah mungkin kita ditakdirkan bersama?
ah,semoga itu hanya pikiranmu dan pikiranku saja.

yah,mungkin aku hanya tergoda olehmu. tergoda karena wajahmu yg rupawan itu.
tergoda oleh semua pikiran-pikiranmu yg jauh bertolak belakang denganku.
dan tergoda oleh perlakuanmu, yg sungguh manis padaku.

tapi, yang paling aku ingat adalah, ketika kamu dan aku menyadari,
bahwa kita tak semestinya melakukan itu.

ya,kamu dan aku!

kita berdua hampir saja bermain ke dalam sesuatu yang tidak perlu,
dan kita hampir saja mengorbankan orang lain karena permainan itu

karena yang aku tahu akhirnya, kau itu tak sendiri, begitu juga aku.
kamu memang seperti aku,atau kamu yg membuatku begitu.

Salam,
Rekanmu bermain hati.

(dikirim oleh @widya_uffi di http://widya-aulia.blogspot.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar