Teruntukmu, dermaga rindu..
Aku masih mendayung, mengayuh dayung biar terus berayun. Sampan kecil ini yang menopangku, sampan kecil yang aku sebut rasa. Di atasnya aku juga membawa kepingan-kepingan kecil cinta yang begitu berharga. Begitu juga dengan rindu yang segumpal, pada awalnya. Aku masih terus mendayung, pelan perlahan. Pada mulanya aku bisa mendayung dengan cepat. Kepingan cinta yang kubawa tak cukup memberatkan, aku mampu. Namun, karena lama tak juga sampai, rindu yanng dulunya segumpal, kini telah hampir memenuhi sampanku. Di mana dermagamu? Aku takut rindu yang ada di atas sampan tercecer di lautan. Hilang terhempas ombak ketidakpastian. Tapi tenang, aku akan menjaganya. Biar saja sampai benar-benar bertumpuk. Biar aku keberatan membawanya dan lelah mendayung. Biar…
Aku kini masih di tengah lautan, masih juga mendayung dengan perlahan. Ombak beriak mencoba menahan, tapi aku tak gentar menuju dermaga perasaan. Di dermagamu nanti, aku akan letakkan semua kerinduan, serta semua kepingan-kepingan cinta yang kubawa. Ini oleh-oleh yang kubawa dari rimbaku. Mungkin sederhana, tapi aku yakin akan bisa membuatmu bahagia. Tak seperti harta karun, ini hanya rindu yang sudah menahun. Lama aku tak menjumpaimu, cinta.
Sudah ya, ini aku masih harus melanjutkan mendayung. Biar cepat sampai di dermagamu. Sudah membuncah semua rindu. Aku juga tak sabar untuk segera menyandingmu. Berjalan menyusuri pantai di sekitaran dermaga. Lewatkan satu masa untuk bahagia. Tunggu aku di tepi dermaga, aku segera sampai..
salam, pengayuh dayung kerinduan.
---Oleh: dzdiazz
(diambil dari: www.dzdiazz.blogdetik.com )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar