Selasa, 01 Februari 2011

Her (True) Fairy Tale

Hello Been.

Belum genap 12 jam sejak keberangkatanmu, aku sudah bersimbah air mata sambil melukin guling (ya, aku bohong besar saat kubilang aku tidak menangis).

Kamu tahu lagu apa yang sedang kudengarkan sekarang? Kutulis liriknya saja ya.

Airplanes
Take you away again

Lagi-lagi naik pesawat. Pulang kampung. Kali ini untuk waktu yang jauh lebih lama dari biasanya.

Are you flying
Above where we live

Apakah saat aku menatap ke atas kamu juga sedang melihat ke bawah sini? Tidak masuk akal memang, tapi untuk hari ini saja, biarkan aku berendam dalam khayalanku yang selalu absurd.

Then I look up a glare in my eyes
Are you having regrets about last night

Penyesalan apa? Tidak ada yang perlu disesali karena ini semua demi kebaikan kamu. Kamu bilang aku ini pemberani. Tapi kalau aku mempertanyakan kembali apakah aku menyesal, pantaskah aku kau sebut pemberani? I’m a doubtful and fearful person when it comes to something related with you leaving me.

You say the word
You know I will find you

I’m dead serious with this. I will find you if you asked me to. You know I will.

Or if you need some time
I don’t mind
I don’t hold on
To the tail of your kite

Aku bukan seorang yang posesif. Setidaknya begitulah yang selama ini aku pikir. Tapi mungkin aku salah, karena selama ini kamu selalu ada. Lalu sekarang? Aku yakin aku salah menilai diriku sendiri.

Tapi jika untuk terus bersamamu berarti aku harus melepasmu, so be it. *tapi aku tetap berharap, semoga ini hanya sementara*

I’m not like the girls that you’ve known
But I believe I’m worth coming home to

Ah. Kamu yang paling tahu kalau aku ini ‘lain’. Secara fisik, ya aku memang ‘lain’ dari perempuan-perempuan lain. Tapi secara emosional, aku sama seperti perempuan-perempuan lain yang remuk oleh rindu yang langsung muncul begitu kamu bilang kamu akan pergi.

And I agree with the lyrics. I believe I’m worth coming home to. I may not be brave enough to say my feelings to you, I may be different enough from the rest of the girls in this world, but yes, I know I’m worth coming home to.

Mungkin sekarang kamu sudah tahu lagu apa yang sedang kudengarkan?

Last hint: yes, I’m sleeping with butterflies now.

Mungkin kamu tahu jawabannya, tapi memilih untuk tidak menjawab, dan percakapan kita waktu itu akan kembali terulang:

“Kenapa semuanya lo jadiin game sih, Xy?”

“Playing games is the only thing that keeps me sane, Been.”

Ah anyway, mungkin ada satu hal yang aku dapatkan dari kepergianmu. The popular, often overrated, yet so pure and unexpected: el o vee e.

From the girl who loved you yesterday, love you still, always have, always will, no matter what,

Xy

P.S. *apus air mata* *apus draft* *pura-pura senyum* *doain kamu* *semoga suatu saat nanti aku bisa nyampein e-mail ini secara lisan ke kamu*


---Oleh:


(diambil dari: www.somniamemorias.com )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar