Sabtu, 05 Februari 2011

Kepada: @photoindo

Dear Eka,

Mungkin kamu pernah mendengar namaku dan mungkin itu nama yang paling kamu benci. Setidaknya untuk saat ini. Jadi jika kamu ingin tahu siapa pengirim surat kaleng ini, pikirkanlah satu nama yang paling kamu benci.

Baiklah. Aku akan memberikan beberapa clues.

Semalam teman saya Fera tetiba menelepon saya. Asal kamu tahu, Fera ini tidak pernah menghubungi saya selama bertahun-tahun. Sampai tadi malam. Ya, Fera sang dokter gigi itu. Dia hanya sedikit berkeluh kesah mengenai appointment antara kamu, dia, dan kekasihmu Mike. Nah sudah ada dua nama yang keluar sekarang. Mungkin sekarang kamu sudah tahu siapa saya :))

Eka,

Kamu tidak perlu merasa terancam dengan kehadiran saya. Saya hanyalah masa lalu Mike, tidak lebih. Jika sekarang kami berteman, itu bukan berarti ancaman bagi hubungan kalian. Saya ikhlas dan bahagia untuk kalian berdua. Surat ini saya tulis atas nama cinta yang sudah lewat antara saya dengan Mike, dan atas nama cinta yang sedang berkembang antara kamu dengan Mike. Dan Mike juga menceritakan bahwa kalian berencana untuk menikah. Sempat ketika saya bertemu dengan Mike sejenak ketika itu, saya bilang. "I want to attend your wedding, Mike. Do invite me." Dia bilang, "Are you serious? Is that okay with you?" Saya menganggukan kepala saya. Apa ini artinya? I have moved on, Eka. Tidak ada tempat lagi untuk Mike di hati saya, kecuali sebagai seorang teman. Bahkan bukan sebagai sahabat.

Eka,

Kita semua punya masa lalu. Baik saya, kamu, maupun Mike. Dan kebetulan, saya dan Mike pernah membagi sedikit dari masa lalu kami bersama. Tapi itu bukan berarti kita semua harus terjerat dan dihantui oleh masa lalu. Demi cinta, Eka - berjuanglah demi cintamu untuk Mike. Bukan demi dirimu atau demi Mike. Itu namanya (maaf) egois dan posesif. Tapi demi cinta. Jangan batasi dia berteman dengan siapapun. Yang penting dia masih berada di dalam garis batas dan dia tahu di mana sekarang hatinya bertempat tinggal. Maaf jika saya sedikit menasehati, tetapi manusia manapun, terlebih laki-laki, tidak akan suka dilarang. Semakin kita melarangnya, semakin mereka akan mencuri-curi kesempatan. Ya, men are big boys. They don't grow up, and that's the fact.

Eka,

Ada beberapa kali saya mengutarakan maksud saya untuk berkenalan dan bertemu denganmu melalui Mike. Saya ingin kita berteman, atau setidaknya berkenalan. Karena niat saya tulus dan baik, dan saya tidak menyimpan niat busuk apa pun. Tetapi Mike selalu bilang kamu sibuk. Ya sudahlah. Yang penting saya sudah mencoba, dan Tuhan tahu hati saya.

Saya sedih untuk Mike, bukan karena saya masih mencintainya sebagai lelaki dari masa lalu saya - tapi sebagai seorang teman. Dia pernah bilang bahwa kamu menyembunyikan telepon genggamnya supaya dia tidak bisa menghubungi saya. Lalu kemarin Fera bilang, sekarang setiap kali dia mencari Mike melalui pesan singkat, kamu yang membalasnya. Sampai kapan, Eka? Mike bukan anak kecil kan? Jika memang dia mencintaimu, tanpa kau batasi pun dia tidak akan berusaha melarikan diri dari cintamu.

Eka,

Saya tidak tahu apakah saya berharap kamu akan membaca surat ini atau tidak. Surat ini dikirimkan melalui Twitter oleh @PosCinta, sementara sudah ratusan hari kamu tidak mengunjungi Twitter-mu. Jika kamu membacanya, mungkin kamu akan semakin benci kepada saya. Tapi saya harap tidak, karena saya percaya kamu wanita dewasa yang baik. Mike hanya bisa jatuh cinta kepada perempuan berhati baik. Saya percaya itu.

Sudah dulu ya, Eka. Langit di luar sangat mendung. Saya harus segera keluar membelikan ayah saya obat sebelum hujan turun. Saya masih berharap kita dapat bertemu dan berkenalan.

Selamat pagi, Eka. Stay in love, not in hatred nor jealousy.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar