Selamat malam, Bebo…
Sudah tertidur dirimu jam segini. Mungkin lelah setelah hari ini saja pergi pagi pulang sore naik kereta ke Jakarta. Urusan pekerjaan. Lalu aku yang egois pakai mengambek cuma karna tidak dibelikan burger raja yang ga buka cabang di Bandung itu
Yang lucu adalah bahwa kadang aku sendiri masih jadi orang yang “perhitungan” ya dalam sebuah hubungan? Jadi ingat betapa tadi aku berpikir kau tidak mau susah sedikit buat membelikan pesananku, padahal kemarin waktu pulang dari rumah orang tuaku malam hari dalam keadaan sangat capek dan sedikit pusing akibat telat makan, aku masih menyempatkan diri membelikan pesananmu. Jadi sebal karna kau tidak melakukan hal yang sama, repot yang sama buatku.
Padahal sih, memang beda sikonnya saja. Yang sayangnya aku terlambat buat menyadari hal yang sesederhana itu. Untungnya kau sedemikian pengertian dan baiknya mengerti istrimu yang mau enaknya sendiri ini :p Tidak sabar jadinya menunggu kencan Valentine nanti. Jangan lupa, kau sudah janji. You know how I get annoyed easily when you forget about thing you’ve promised.
Padahal dulu aku pernah bilang, bahwa semua ini bukan soal hitungan. Padahal dulu aku yang bilang, aku lakukan semuanya buatmu ya karena aku mau, karena aku mencintaimu dan aku ikhlas. So that’s a bullshit? Not a real plain one… Aku rasa aku benar tulus melakukan semua hal yang sudah kulakukan buatmu karena memang aku mencintaimu. Trully. Tapi ada saatnya juga dimana aku ingin tau bahwa kaupun mencintaiku sedemikian rupa dan akan melakukan apapun buat menyenangkanku sekalipun itu akan menyulitkanmu. Kadang hanya ingin seperti itu untuk mendapatkan sebuah pengakuan.
You see, i said to you once, that i love you and that’s not about because, it’s eventhou. Tapi dengan walaupun itu, harusnya kau juga melakukan sesuatu sebagai kompensasinya buat menunjukkan bahwa kau juga mencintaiku sedemikian rupa, dan mau repot buat tiap hal sepele yang kuminta.
Hell, egois sekali kedengarannya haha. Tapi kan memang buat merasa dicintai, bahagia, dihargai dan seterusnya, kita sendiri harus merasakannya dulu baru akan merefleksikannya lagi kemudian kan? Bukan soal hitugan… tapi keseimbangan. Lagipula, memangnya siapa sih yang percaya tentang ungkapan “cinta tanpa syarat” saat ini? Selalu ada syaratnya… Tertulis dan ga tertulis, tersirat dan ga tersirat, tersadari ataupun ga disadari.
Mungkin bukan cuma aku yang demikian. Banyak di luar sana yang ingin pasangannya melakukan hal yang mereka minta, sekalipun tampak sepele buat mereka. Bahkan ada yang ingin pasangannya melakukan apa yang mereka inginkan, tapi tidak meminta, berharap dimengerti dengan pandangan mata saja. Karna pada akhirnya, semua orang ingin juga dijadikan prioritas dan dipenuhi keinginannya oleh pasangannya, toh?
Maaf buat keributan sejenak yang sempat tercipta hari ini ya… Foolish me, I know. Tapi aku tau, kau slalu tau kenapa aku begitu. Pokoknya aku akan tagih hutang kencan kita senin depan!
(oleh @nonatazya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar