Senin, 07 Februari 2011

Keajaiban Cinta

Untuk kedua mujahid kecil paling ganteng di dunia: Umar dan Salman.

Duhai keajaiban terbesar Illahi, yang dengan campur tanganNya, kalian berdua menjadikan dunia menjadi lebih berwarna. Bahkan ketika langit pekat tanpa bintang pun, kalian tetap bersinar dengan indahnya.

Aku masih ingat ketika di suatu pagi buta, seorang bayi terlahir ke dunia dengan tangisnya yang melengking menandakan bahwa dia sehat. Dinamakan Umar agar kelak dapat menjadi sekuat dan setangguh sayyidina Umar ra. Insya Allah, amin. Sudah lima tahun berlalu dari rekaman bersejarah itu.

Peristiwa yang berbeda terjadi ketika seorang bayi lahir dua tahun lalu. lahir tanpa tangis dan gerak. Sekujur tubuh membiru dan detak jantung yang lemah. Nyaris tanpa harapan. Kekuatan doa dan permohonan pada Illahi membuat bayi itu akhirnya menangis lemah. Keajaiban cinta itu dinamai Salman.

Hari ini, celoteh riang dan canda tawa memenuhi secawan bahagia dan selaksa rindu yang tak pernah usai. Tangis yang silih bergantian adalah luapan emosi tentang lelah dan perebutan perhatian. Ah, manisnya mengenang kalian berdua.

Jika terkadang ada emosi negatif tertuju pada kalian, itu bukanlah tanda benci. Khilaf tak menyadari bahwa kalian tidaklah salah. Dewasalah yang tak memahami dunia penuh eksplorasi itu. Dinamai cerdas kalian, terjebak aturan para dewasa itu. Maafkanlah para orang-orang yang mengaku sudah berpengalaman dalam hidup itu. Termasuk aku.

Duhai prajurit Allah, kelak masa yang kalian hadapi adalah niscaya. Dengan segala tantangan yang tiada mudah, pun muslihat yang tiada segan mencoba gelincirkan akidah kalian.

Kalian yang menjadi titipan terbaik dari Allah, juga menjadi ujian terberat tak terkira. Semoga Allah ridho dengan keputusanNya mengirimkan kalian ke hati dan hariku…

Segenap cinta yang kupunya tidaklah sepadan dengan harapan Allah padaku terhadap kalian. Maka, justru akulah yang belajar dari kalian bagaimana menyikapi hidup dan berjuang menghadapi segala rintangan.

Surat cintaku ini belumlah layak disebut indah untuk kalian. Tetapi inilah setitik rasa bahagia yang ingin kubagi pada kalian. Semoga kelak, ketika kalian dewasa, mengerti bahwa inilah keajaiban cinta. Kalian adalah sumber kekuatan untuk tetap bertahan. Terima kasih telah menjadi bagian terbaik dalam hidupku.

Peluk cium bunda selalu.

di rumah kita yang mungil dan sederhana dengan segala kemewahan dalam hati yang seluas semesta.


---Oleh:


(diambil dari: www.omansapena.wordpress.com )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar