Jakarta, 1 Februari 2011
Selamat sore, kamu..
Ini hari kelima, aku tidak mendengar suara mu, kita masih berkomunikasi, walaupun sekedar melalui salah satu aplikasi komunikasi sebuah telepon genggam. Sepertinya aku mulai kecanduan, kecanduan mendengar suaramu dipagi hari, suara berat yang masih mengantuk.
Kamu tau, tiap kali aku mendengar suara itu, diujung sini aku tertawa, bukan mengejek, tapi sungguh suara mu disaat bangun tidur (dengan terpaksa) itu khas sekali. Tiap kali mendengarnya, seperti ada televisi besar dikepala ku yang menyetel keadaan mu saat itu, terlihat tempat tidur dan selimut tebal menutupi tubuhmu yang meringkuk dengan rambut tidak beraturan, mata yang masih tertutup, tangan yang meraba-raba sekeliling untuk meraih sumber suara yang entah sudah berapa lama menanti dihentikan, lalu.. “hallo.. ya, aku bangun, selamat pagi”. Iya, aku rindu mendengar suara (masih) mengantukmu.
Kali ini di loteng kamarku, seperti biasa ditemani tiga batang Marlboro Black Menthol, Giga dan lagu ini;
“If I could fall into the sky. Do you think time, would pass me by.. 'Cause you know I'd walk a thousand miles, if I could just see you. Tonight”
Vanessa Carlton, lirik “a thousand miles” menggambarkan isi hatiku saat menulis surat ini. Aku sama sekali tidak mengutuk jarak (nyata) diantara kita, seperti katamu, “Jangan menunggu balasan suratku, aku akan memberikan kejutan”, aku pun tidak akan menunggu keajaiban langit menjatuhkan tubuh ku ketempat mu sekarang membaca surat ini, aku pun (pasti) akan memberi mu kejutan.
“Making my way downtown, walking fast, faces pass and I'm home bound. Staring blankly ahead, just making my way, making a way, through the crowd”
Mungkin saja.. tidak, bukan ‘mungkin’, tapi PASTI. Jangan ditunggu, kali ini aku yang akan memberi mu kejutan.
Tapi..
“It's always times like these, when I think of you, and I wonder if you ever think of me. 'Cause everything's so wrong, and I don't belong living in your precious memories”
Apa kamu suka kejutan? Terutama kejutan dari ku. Ya, sering seperti ini, pertanyaan yang kadang menghentikan langkahku dan membuat otak ku berpikir keras lebih dari biasanya, apa kamu pun merindukan ku? Atau setidaknya, apakah kamu memikirkan ku?
“'Cause I need you, and I miss you, and now I wonder....”
“If I could fall into the sky. Do you think time, would pass me by.. 'Cause you know I'd walk a thousand miles, if I could just see you. Tonight”
Si Pengecut,
E
*robek kertas* *buang*
*ambil telepon genggam*
*Sent*
"And I don't want to let you know, I drown in your memory. I don't want to let this go. I, Don't...."
PS: #NowSinging Vanessa Carlton -Thousand Miles-
---Oleh: ekaOtto
(diambil dari: www.sisayappatah.tumblr.com)
Surat ini sepertinya ditujukan untuk seseorang yang keberadaannya tidak didekatmu. Kalian beda kota. Mungkin awal mulanya kamu hanya kagum, dan akhirnya sekarang kamu merasakan hal yang "aneh" sama dia. Jatuh cinta. Ya! Pria ini sepertinya mudah ditebak siapa orangnya :)
BalasHapus