Selamat pagi menjelang siang sayangku tunanganku, gelap masih menyelimuti di luar jendela kamarku. Tapi aku yakin, kau membaca surat ini ketika matahari sudah setengah meninggi di langit kotamu. Kebisaaanmu, bangun tak terlalu pagi. Entah sudah berapa orang termasuk orang tuamu yang memarahimu karna kebiasaanmu itu. Tapi aku tak pernah mempermasalahkan kebiasaanmu bangun siang, toh aku tak butuh kau siapkan sarapan seperti yang ayah dan ibu bilang. Selain aku tak suka sarapan di pagi hari, bangun tidurku pun tak jauh beda denganmu.
Malam di kotaku sunyi, tak ada hingar bingar musik seperti biasa aku putar saat bersamamu sepanjang malam. Aku tak suka mendengarkan musik malam kita sendiri disini. Dinding dan langit-langit kamarku telah penuh dengan lukisan wajahmu, setiap malam sebelum tidur aku biasa melukiskan wajahmu disana dengan kuas khayalan dan cat kenangan. Wajah lugumu saat tertidur tak pernah membuat kuasku bosan menggoreskan tiap warna kenangan di lagit-langit kamarku, aku memandanginya hingga kta bertemu di alam mimpi. Setiap senyuman yang aku ingat secara rinci perlahan aku lukis pada dinding sebelah tempat tidurku, aku ingin membiasakan diri tuk melihatnya setiap terbangun dari tidurku. Apakah perlu aku melukiskan wajahmu di balik kelopak mataku walaupun hanya sepersekian detik aku ingin tetap melihat wajahmu. Aku tak ingin kehilanganmu sayangku tunanganku. Aku ingin sekali melukiskan wajah jagoan kecil kita, namun aku belum ada bayangan akan wajahnya yang menggemaskan, aku yakin ia mewarisi bola mata indahmu dan senyuman kita.
Sayangku tunanganku, kamarku telah penuh dengan lukisan wajahmu, haruskah aku melukis langit biru kotaku dengan goresan kuas berwarna pelangi atau melukis langit malam dengan tinta emas dan ornamen taburan bintang sebelum bisa bertemu denganmu. Aku rindu.
Kekasihmu
Aulia.
---Oleh: AulSoemitro
(diambil dari: www.auliasoemitro.wordpress.com )
note admin: surat Aulia Soemitro adalah surat bersambung, untuk lebih lengkapnya bisa mengunjungi:http://auliasoemitro.wordpress.com/category/30harimenulissuratcinta/
Aku suka surat bersambung ini, sudah baca semuanya. dan ikut penasaran dengan akhir cerita surat ini. romantis..
BalasHapusSebenarnya ini ditujukan untuk seseorang yang emang udah tau keberadaannya atau belum sih? Maaf, nggak baca semua suratnya. Boleh tau surat bersambungnya apa aja? :D
BalasHapusTerima kasih sudah membaca suratku. Ini surat bersambungku yang aku tujukan untuk kekasih tunanganku yang jauh disana. Setiap hari aku menulis untuknya dan dia membacanya :p
BalasHapuskalau mau lihat surat lainnya mari berkunjung ke http://auliasoemitro.wordpress.com/category/30harimenulissuratcinta/