Kau kemarin bertanya kenapa aku mau mengenalmu,
Dan aku membisikkan sesuatu bahwa hatiku telah memilihmu karena satu alasan, yaitu tanpa alasan,
Terlalu banyak halaman malam yang pernah kita lewatkan, hingga kita memaksakan suatu waktu berubah, dari malam menjadi pagi,
Ya begitulah hari-hari yang kita lalui selama ini, belakangan ini.
Lalu dengan lembut kau membisikkan padaku, terima kasih atas ketidakegoisanmu, sayang.
Perjalanan di mana-mana selalu ada dua jalur, kekasih. Ada saatnya berselisih, menikung, dan terjal, ketika tajamnya egois semakin kuasah dalam diri ini, mungkin saja sampan kecil yang masih belajar berlayar ini akan karam lebih cepat bahkan sebelum mendapatkan ikan untuk bekal makanan kita hari ini.
Dan, janganlah ragu, singkirkanlah sendu, bukan koridor kita ataupun orangtua kita atas semua ini,
Kita hanya berbekal hati,
yang akan membangun konstelasinya sendiri.
Kemudian, tersenyumlah,
Karena hanya di pundakmu kusandarkan segala kisahku.
Kan kujelang kau di saat tanganmu siap memanggil jari manisku.
---Oleh: adekmaia
(diambil dari: www.adekbakri.wordpress.com )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar