Sabtu, 29 Januari 2011

Aku rindu suaramu, aku rindu aksaramu

Maaf kemarin aku seharian tidak mengabarimu

Bukan lupa atau menjauh, bukan. Kemarin aku terpenjara dalam ruangan penuh dengan ide dan hal-hal yang harus di uji kebenarannya. Aku seharian berada dalam lingkungan ilmuwan berkepala botak dan kumis putih tak terurus.

Maaf sayang. Aku tau kau mengkhawatirkanku, maaf. Seharian ini kau diam tak membalas sapaanku. Aku tak tau harus berbuat apalagi, jika aku disana mungkin aku bisa menghiburmu dengan canda atau meluluhkanmu dengan seikat bunga. Tapi sekarang aku disini, terpaut jarak ratusan kilometer dengan beban rindu jutaan kilogram. Aku bahkan tak pernah menimbangnya karna hanya akan membuatku bimbang.

Sayangku, tunanganku, maafkan aku, jangan diam. Itu lebih menyakitkan. Aku rindu suaramu, aku rindu aksaramu. Maafkan aku. Jangan terlalu lama kau marah padaku, itu menyiksaku. Maafkan aku

Kekasih yang bersalah,

Aulia.


---Oleh:


(diambil dari: www.auliasoemitro.wordpress.com )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar