Minggu, 30 Januari 2011

Selamat ulang tahun Dinda

Dear kamu adikku....
Apa kabarmu?.
Bagaimana malaikat dan bidadari?. Mereka baik padamu bukan?.

Lagi Din, hari ini aku merindumu...
Rasanya sesak didada. Airmataku tak henti mengalir. Aku rindu semua yang kita lalui bersama.
Kunjungan-kunjunganmu di mimpiku tak cukup. Pagi datang kita berpisah. Matahari merobek langit kamu pergi. Aku mau kamu kembali nyata. Aku rindu teriakanmu. Aku rindu masakanmu yang keasinan. Aku rindu curhatmu tentang Dia. Semua tentangmu yang tersisa hanya rindu. Rindu melulu. Kamu adalah kerinduan terbesarku.

Seperti hari ini. Di sini di pantaimu. Pantai kita. Tempat favoritmu dan aku. Kami berkumpul. Ada aku, Dio, Mama, Bang Jo, sahabat-sahabat kita. Banyak orang, tapi tak ada yang begitu kuinginkan kehadirannya selain kamu. Ya, hari ini kita ulang tahun. 21 tahun umur kita Din...
Usia yang sama. Wajah dan rupa yang sama. Takdir tertulis beda, pada buku milikku. Kita terpisah oleh dunia yang tak bisa ditembus.

Dan aku menangis Din. Tak lengkap rasanya meniup lilin ulang tahun tanpamu. Terbiasa berbagi kue tart dan meniup lilin bersamamu selama dua puluh tahun membuatku begitu berat melewati ulang tahun kali ini. Rasanya tak siap menjalani usia 21 tahun. Setelah bersama selama dua puluh tahun, tak terpisah. Kini aku harus sendiri tanpamu.

Tapi aku yakin Din, suatu saat kita pasti bersama lagi. Kita akan jadi 2D lagi. Diandra dan Dinda. Aku sangat menantikan saat itu. Selama masa penantian itu, tolong jangan lupa untuk menjengukku. Jangan lupa berkunjung di mimpiku. Dan hadirlah selalu di hari ulang tahun kita.
Selamat ulang tahun untukmu juga Dinda.

Aku tak punya kado kali ini. Hanya doa dan lantun surah Yaasin kukirim untukmu. Semoga damai bersamamu. Sekali lagi selamat ulang tahun untukmu, Dinda.


Dariku.
Dengan penuh cinta.


---Oleh:


(diambil dari: www.amaachmad.blogspot.com )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar