Kamis, 27 Januari 2011

Untuk Pak Guruku

Hmmm, apa kabar pak? Sudah hampir 6 tahun kita tidak bertemu, masih ingatkah kau dengan diriku ini? Ya, aku Andrea. Andrea muridmu. Satu2nya murid yang tak pernah sekalipun tertawa saat kau berusaha melucu. Dan, aku murid muridmu yang paling istimewa. Bukan begitu? Buktinya ketika perpisahan SMP setelah aku selesai membaca puisi kau menghapiriku dan kulihat butiran2 bening menetes dari matamu jatuh kebumi membasahi pipi. Ya, saat itulah saat pertama kalinya aku tersenyum karenamu. Biasanya selucu apapun kau melucu aku tak pernah tersenyum apa lagi tertawa.
Menangis karena kehilanganku? Hmmm, sepertinya itu terlalu berlebihan. Kau menangis karena kau bahagia kan? Bahagia karena tak kan ada orang yang akan membuatmu mati kutu dan merasa tidak lucu?
Hmmm, masih tetapkah kau jadi Bapak Edi Purwanto kebanggaan sekolah? Mesih tetapkah engkau melucu disela2 pelajaran Fisika yang memusingkan? Masih tetapkah kau memakai celana panjang ala Jojon? masih tetapkah brewok dan kumismu menutupi sebagian wajahmu? Dan masihkah kau meminta susu?
Ya, setiap kali pelajaranmu kau selalu meminta segelas susu putih hangat. Dan gak tau kenapa itu yang membuatku jengah, kesel and sebel padamu.
Meminta segelas susu dengan memenggal kata itu jadi su-su. Membuatku merasa jijik. Bagiku itu terasa jorok meski bagi teman2ku itu hanya sebuah lelucon.
Waktu itu aku adalah ketua kelas. Yap, setiap kali ketika kau masuk, susu itu belum terhidang dimejamu. Kau pasti akan selalu memojokanku dengan soal2 fisikamu yang membuat aku ingin gantung diri dipohon toge.
Saat aku tak mampu menjawab pertanyaanmu, aku pasti akan lari kekantin sekolah dan membeli segelas susu untukmu. Dan setelah susu itu terhidang dimejamu. Kau tak akan pedulikanku lagi, kau akan bersikap biasa saja. Dan itu membuatku kesal. Kenapa harus aku??? selalu aku????
hmmm, tapi jujur kau adalah guru yang benar2 aku rindukan. Jika aku boleh memutar waktu aku ingin kembali kemasa dimana kau mengajarku. Ya, itu terasa sangat istimewa. Karena sering sekali kau beri aku soal2 fisika. Aku lebih maju dibanding teman2ku seenggaknya nilai tujuh selalu ada ditanganku setiap kali ulangan meskipun aku tidak belajar sama sekali. Berkatmu juga aku menyukai fisika dan ingin tahu lebih banyak soal fisika.
Hmmm, andai saja kau tidak selalu meminta susu dengan memenggal kat susu jadi su-su. Mungkin kau akan jadi guru favorite ku dan aku pasti akan memperhatikan semua yang kau ajarkan tanpa rasa kesal. Karena jujur kau orangnya sangat menyenangkan dan lucu. Sebenarnya ketika kau berusaha melucu aku ingin tertawa karena itu lucu tapi gara2 selalu ingat su-su aku mengurungkan niatku.
Owh iya...
Pak Edy ku yang baik....
disurat ini aku ingin meminta maaf yang sebesar2nya padamu. Bukan, buka karena keacuhanku, bukan pula karena kenakalanku, tapi karena sebuah rahasia yang sudah 6 tahun ini aku pendam, ya, rahasia yang hanya aku dan Tuhan yang tau.
Ketika itu.
Ketika aku benar2 diambang batas kekesalan. Entahlah setan apa yang saat itu merasuki tubuhku. Dan mungkin aku juga jadi begini karena jadi korban sinetron.
Ya, ketika ingat hari ini ada pelajaranmu, aku sengaja membeli obat tidur dan menumbuknya dirumah. Dan aku masukkan pada susumu. Namun, yang aku bingung kenapa saat itu kau tidak sedikitpun terlihat mengantuk.
Dan yang membuat aku cemas, setelah kejadian itu 1 minggu kau tidak masuk sekolah. Akh, entah apa yang terjadi, aku gusar, deg2an, dan takut terjadi apa2. Aku benar2 merasa bersalah.
Dan setelah kulihat kau muncul kembali disekolah, hmmm, kau tau perasaanku? Lega sekali rasanya...
tak bisa digambarkan dengan mudah.
Pak Edyku yang baik,
jika kau membaca surat ini, surat yang kutitipkan pada pos cinta.... aku mohon, maafkan aku.... aku benar2 merasa bersalah.
Ya, sampai detik ini kejadian itu masih saja teringat dalam otakku, disatu sisi lucu memang tapi disisis lain kadang membuat aku spot jantung, takut kalau2 itu berpengaruh pada kesehatanmu, membuatmu pingsan atau bahkan mati.
Arrrhhhggg, aku benar2 menyesalinya.
Aku benar2 minta maaf pak....
maaf sebesar2nya....!!!
aku menyayangimu pak andai saja tak ada kata su-su....


salam manis penuh kehangatan....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar