Jumat, 28 Januari 2011

Untuk Si Penawar Rinduku

Untuk:
@ragilugeng

Hei kamu,

Iya, kamu yang nun jauh di situ. Jangan GR ya dapat surat ini. Aku bisa membayangkan reaksimu ketika membaca surat ini.
Huh. Aku benci padamu.
Oke, aku ngaku. Aku benci, tapi rindu. Iya. Aku dengan sukses merindukanmu.
Bahkan, ketika menulis ini, mukaku memerah. *sigh, kenapa aku jadi malu-malu kucing begini*
Ini pertama kalinya, aku menulis surat yang langsung dituju ke orangnya. Biasanya, selalu tersirat lewat blogku. Tidak pernah blak-blakan seperti ini. Jadi, kau ini spesial, tau!

Hei, kamu.
Aneh ya? Kenapa rasa ini baru datang padaku sekarang? Empat tahun kemudian.
Sial. Padahal selama ini aku menutup hatiku rapat-rapat. Kenapa?
Apa karena kamu selalu ada di situ? bahkan ketika mereka semua datang dan pergi, kau selalu ada disitu.

Ah, aku tak tahu. Yang jelas aku ingin bertemu.
Iya, kita terpisah jarak ribuan kilometer, tapi aku ingin bertemu.

Kau bilang mantramu tak akan berfungsi jika kita bertemu.lagi.
Kalau begitu, mari kita buktikan.
Berani?


Dari yang merindukanmu,

Aku.


PS: "Rindu ini memang tak berbatas, tapi semoga berbalas. Harapan ini memang besar. semoga saja benar."
Sial. Memang cuma kamu penawar rinduku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar