Sabtu, 29 Januari 2011

Sosok Diam Tak Bergeming

Dear Merapi,

Aku telah terbiasa melihatmu, dari jarak jauh lebih tepatnya. Dan betapa senangnya aku bisa melihatmu dari dekat. Melihat sosokmu yang besar diam tak bergeming, melihat kebuasanmu menyapu bersih tempat tinggal dan apa saja yang dilalui wedus gembelmu.

Okay, aku merinding donggg melihatmu dan semakin dekat semakin aku tak dapat berkata. Lidahku kelu melihatmu. Badanku kaku. Benar-benar tak dapat berkata-kata layaknya upik abu yang bertemu pangeran tampan. Terdiam, kaku, takjub.

Tubuhku langsung lunglai begitu engkau sentuh dengan udaramu. Dingin, tanpa rasa. Aku tercekam di dalamnya. Terperosok ke dalam jurang.

Ahhh merapi aku tak dapat berkata apa-apa lagi. Hanya satu pintaku, jangan marah lagi ya?? kasian warga sekitar, mereka kehilangan sanak saudara dan harta. Semoga saja itu semua kau balas dengan menjadikan tanah mereka subur.

Salam,

Aku

(dikirim oleh @pramesvhari di http://mooiemeid.tumblr.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar