Jumat, 28 Januari 2011

Dari yang DIAM-DIAM MEMPERHATIKANMU DARI BALIK POHON.

untuk Laki-Laki yang demen bersanding dengan huruf L kapitaL, @tuannico.


halo tuan, apakah anda mengenalku?
tidak? baguslah

halo tuan, apakah kamu tahu kalau aku mengagumimu?
tentu saja tidak. tapi itupun tidak apa-apa


kak nico,
aku ini bukan siapa-siapa yang diam-diam suka mendengarkanmu asyik mengobrol dengan pohon-pohon.
aku ini bukan siapa-siapa yang diam-diam suka memperhatikanmu berbincang seru dengan para alien dari planet X103yDn.
aku ini bukan siapa-siapa yang diam-diam merasa khawatir ketika kau berkata ringan, "sariawanku ada tiga.."
apa kakak baik-baik saja? apa kakak bisa tersenyum disana? tersenyumlah kakak, karena senyum adalah lengkungan yang meluruskan segalanya



.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................

tuannico,
empat baris titik-titik diatas ini seharusnya kanvasku mencorengkan puisi-puisi indah, kata-kata sederhana yang menggetarkan jiwa, atau kalimat-kalimat sayang planet antah berantah dari galaksi tetangga.
tapi aku ini cetek, gak bisa kalau harus menulis kata-kata indah seperti punya kak rahne, juga nggak romantis seperti kak ekaotto, apalagi yang simple tapi artinya sedalem palung benua antartika kayak punyanya kak luluiii.
jadi ya jadinya begini. lucu ya? butuh berpuluh-puluh kata pelampiasan karena sebegitu susahnya aku menulis kembali apa yang sebenarnya telah tercetak dalam hati.

aku ingin menjadi seseorang,
tempat dimana kakak bisa bersandar saat merasa lelah dan bimbang.
supaya dapat kukisahkan lagi kisah alien yang kemarin main-main ke bumi dan mencoba berteman dengan segerombolan pohon padi.
supaya bisa lagi kulihat lagi sebuah senyum beriringan dengan lenyapnya gurat-gurat kesedihan di wajahmu tadi.

aku ingin menjadi seseorang,
yang kadang mengomel menyebalkan saat tidak enak hati, tapi kemudian diam dan mendengarkan ketika kau bercerita panjang lebar tentang langit, tentang pohon, tentang jemuran, tentang pesawat ufo, tentang sariawan yang sampai sembilan, tentang sepotong tangan hijau yang suka diam-diam mengusik lelapmu...tentang semuanya.

iya, aku juga berpendapat surat ini tidak bisa dibilang sebuah surat cinta... haha, aku juga tertawa. ini surat apaan sih sebenarnya?

aku harap kakak maklum, ini cuma sebuah lembaran hard copy dari file yang tersimpan rapat di hati yang akhirnya kuberanikan diri untuk mengeprintnya.
salam hangat, kak nico :)


regards,
yang suka diam-diam memperhatikanmu dari balik pohon.

1 komentar:

  1. hai, kamu yang di balik pohon.

    siapa pun kamu,
    terimakasih karena sudah menulis surat ini.

    dan empat baris titik-titik kosong itu, aku bisa membacanya, bermakna..
    terima kasih, ya..

    mungkin aku harus bertanya pada pohon, apakah dia mengetahui tentangmu?

    *peluk hangat dari sini

    -tuannico

    BalasHapus