Minggu, 30 Januari 2011

Maaf, aku rapuh..

ini untukmu, yang tak pernah tau..

Aku tak tau harus bagaimana lagi, suaraku tak pernah sekalipun kau dengar. Lalu aku memutuskan untuk menulis semuanya, tak peduli juga jika kau tak akan pernah membaca. Kau memang tak mau peduli denganku, apa juga urusanmu mempedulikan aku, siapa aku??

Asal kau tau, aku tak pernah serapuh ini, benar-benar rapuh. Sampai akupun tak sadar jika airmata sudah jatuh. Seperti semuanya luruh sampai aku tak sempat mengaduh. Hancur, luluh tanpa menunggu peluh membasahi seluruh.

Seandainya aku boleh pinjam bahumu, untuk sekedar menahan biar tak jatuh, atau tanganmu untuk menopang, atau pula jemarimu untuk genggam tanganku, biar juga tak terjerembab. Selama ini aku kuat, mampu berjalan meski terjal menghadang. Aku tahan, meski hujan deras meradang.

Malam ini semakin membuatku kelam, seperti hilang di antara gelap temaram, tak ada bayang-bayang meski remang. Adakah aku ini bukan bagian dari pejam? yang kau temukan dalam lelap malammu. Sekedar jadi pendaran redup di mimpimu? Bisakah kau hadirkan aku dalam satu waktu senggangmu, setidaknya aku bisa isi kekosongan dan kebosananmu. Aku mau dengar semua ceritamu, semua keluh kesahmu, telingaku siap mendengar sedihmu, pun juga bahagiamu, itu yang selalu aku rindu dalam kalbu.

Namun, jika aku belum ada dalam kesemuanya, biarlah. Biar aku saja yang terus berusaha menarik perhatian matamu. Hingga nanti hatimu mau menyapaku, dan aku bisa memilikinya. Amin, itu kataku.

Aku menulis ini dengan segenap kekuatanku. Kekuatan untuk mampu menggerakkan tanganku, biar tulisanku mampu terbaca (untuk yang mau membaca) dan kata-katanya mampu dipahami, karena aku sendiri tak memahami, bagaimana bisa aku mencinta dan merindu sampai sejauh ini. Jauh, sampai aku tersesat dan tak mampu pulang ke jalanku yang dulu. Jalan di mana aku mampu sendiri tanpamu, sebelum mengenalmu, mengenal cinta dan akhirnya merindu.

Sudah ya, aku tak sanggup lagi. Aku terlalu rapuh kali ini. Maaf, aku rapuh…

salam, pemilik kerapuhan.



---Oleh:


(diambil dari: www.dzdiazz.blogdetik.com )

1 komentar: