Senin, 31 Januari 2011

Kepada Ketua Geng Pisang

Jakarta, 31 januari 2010


Dear @


Jadi, hari ini tema adalah 'Selebtwit' dan dari awal saya denger tema ini, yang terlintas pertama kali di otak saya cuma akun @. Ini saya, yang sering diisengin alias dimentionin 'anak-anak' ( @ dan @ ) om dan 'ditawarkan' sebagai calon mamah untuk mereka karena (katanya) mirip dengan idola om, Syahrini. (padahal aslinya gak mirip sama sekali, alias semua itu Fitnah!) -____________-' #mukaselebarselatsunda

Jadi, diantara beberapa 'Selebtwit' yang saya follow, om Henry Manampiring lah yang menurut saya 'paket lengkap' menghiburnya. Om bahas soal sosial, politik, lucu-lucuan dan bahkan jago gombal. Yang lebih kerennya adalah om bahas isu-isu politik dan sosial tetap dengan ciri khas om, tetap dibumbui becandaan dan santai, headline akun twitter berita dan soal-soal absurd pun selalu dikomentari atau dijawab dengan unik dan bisa bikin ketawa-ketawa sendiri tiap bacanya. Belum lagi semangat om untuk membuat buah pisang menjadi makin terkenal ditwitter, sungguh mengharukan :') (halah *dikeplak*)

Jadi, yang tidak kalah penting adalah sesungguhnya setelah om mengganti avatar yang sekarang-tattonya-keliatan, om tuh jadi bahan perbincangan kami-para-wanita-followers-om. Yup, selain tweet om yang menarik dan menghibur, avatar om kali ini bikin kami . :D

Jadi, kebiasaan ngetweet om dipagi hari dengan tweet-tweet segar dan ga bikin sakit mata, sungguh menghibur kami para followers. Tiap pagi, pasti saya suka ketawa-ketawa sendiri tiap baca tweet om. Secangkir kopi, sepotong roti, sebuah pisang dan timeline dengan tweet @ sejak empat bulan lalu telah menjadi sarapan WAJIB saya sehari-hari.

Jadi, bersamaan dengan surat ini, saya Eka Otto, Gemini, hampir 25 tahun, perempuan (apasih, ka? ) menyatakan bahwa saya adalah Fans Berat tweet-tweet @ si Ketua Geng Pisang! dan semoga aja, tidak akan ada pernyataan dari Roy Suryo bahwa yang selama ini yang mengelola akun @ adalah orang lain alias 'admin' semata. (lu kate bang Henry itu Tiffie? *dikeplak lagi* )


Jadi, setelah membaca ulang surat ini, kenapa setiap paragrafnya diawali dengan 'Jadi' ? :| sepertinya ini efek grogi, :|

Om Henry! sekian surat (cinta?) saya, makasih loh klo udah disempetin baca. Semoga om Henry cepat-cepat ketemu sendok (dan garpu)-nya biar piringnya lengkap dan makin asik pas dipake makan. Bahagia selalu om! tetap menjadi @ yang selama ini kami liat ditwitter, menyenangkan dan lovable. :)

Empat kali empat sama dengan enam belas, sempat tidak sempat, udah Om, suratnya jangan dibalas. (siapa juga yang mau balas -_____-')



Salam #PisangPisangDiudara






---Oleh:


(diambil dari: www.sisayappatah.tumblr.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar