Rabu, 26 Januari 2011

Appreciation Is What It Takes

Selamat  malam, Bebo
Aduh.. sdikit terlalu malam buat menulis surat cinta ya sbenarnya. Tapi tidak apalah. Malam tidak terlalu berpengaruh bagi dua orang yang tidak terikat pekerjaan yang mengharuskan bangun pagi seperti kita, kan :)
Hey, kau ingat tidak betapa kemarin kita sempat bahas ketika menonton film The Kids Are All Right, tentang pasangan gay? Karena di Modern Family, melihat pada pasangan Cam dan Mitch, yang notabene gay couple, ada masalah tentang siapa yang jadi stay at home mom atau stay at home dad. Jadi sulit ditentukan, karena sebenarnya mereka berdua bergender sama.
Entah kenapa kita lupa kemarin, bahwa dalam kehidupan berkeluarga pasangan hetero pun, hal tersebut juga menimbulkan suatu masalah. Hanya saja umumnya perempuan yang lebih banyak hampir selalu jadi stay at home mom. Lelaki umumnya bekerja di luar. Jadi itu wajar.
Tapi kalau dilihat, masalah “appreciation” yang dikatakan oleh JulesJulianne Moore makin tua makin cantik ya* itu juga sering jadi masalah bagi perempuan dengan pasangan laki-laki. Kurang merasa dihargai karena hanya jadi seorang istri dan ibu rumah tangga. Seakan tidak punya sebuah cita-cita yang tinggi yang ingin buat diwujudkan. Sementara pasangannya merasa lebih berjasa bagi keluarga karena membiayai ya kehidupan sehari-hari, sekolah anak, dan lain-lainnya.
Lalu ketika perasaan tidak dihargai sudah memuncak, yang ada hanya kemarahan dan keinginan buat menyalahkan. Satu akar baru yang bisa sekali jadi penyebab hancurnya sebuah pernikahan. Padahal mungkin sebenarnya bukan salah siapa-siapa, hanya saja keluhan yang kadang ada, tidak pernah benar-benar terucapkan sejak masih kecil hingga terpelihara dan menggerogoti hati sendiri.
Ngeri ya… Ada-ada saja masalahnya dalam pernikahan.
Tapi memang lalu kenapa? Belajar dari semua contoh yang ada di depan mata. Dari kehidupan nyata atau hanya dari cerita di film ataupun buku yang rajin kubaca. Susah tetap, tapi disitu tantangannya kan? Hahaha terdengar sompral dan sombong bagi aku yang jadi istri belum juga ada setahun. Tapi lalu apa bedanya? Jadi istri sehari, sebulan, setahun, sepuluh tahun, lima puluh tahun… Judulnya sama. ISTRI. Semua punya masalahnya sendiri yang harus dihadapi. Sama denganmu yang suami, tentunya.
Aku butuh segala yang namanya penghargaan. Aku juga tau bahwa aku harus memberinya dengan penuh buatmu. Orang lain tak perlu tau, tapi kita sendiri mengerti. Nanti bila kita punya Baby Navaz, rasanya kita akan jadi stay at home mom and dad, ya. Yang sama-sama punya porsinya sendiri dalam membiayai keluarga. Yang sama punya jasanya sendiri dalam menciptakan sebuah rumah tangga yang bahagia. Jika ada keluhan, katakan. Segera. Maka pasti semuanya akan baik-baik saja.
Ya Tuhan… Aku tidak sabar ingin menjalani masa depan kita!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar