Sabtu, 15 Januari 2011

Hadiah Hari Ibu yang Terlambat

Dear mama...

Apa kabarmu?. Bersyukur pada pemilik semesta aku baik-baik saja disini.
Mama kemarin di hari ibu, aku tak sempat berikanmu sesuatu. Aku tahu engkau berharap. Dan mama sekarang aku bisa memberimu ini. Hadiah hari ibu yang terlambat.
Mama, ini dari uang milikku sendiri. Hasil keringat. Aku harap kehadirannya bisa membantu, ya mam...

Aku harap engkau menyukainya. Aku harap ini berarti.
Oh yah, mam...maaf tak ada disisimu saat ini. Aku tahu pemberianku ini tak berarti apa-apa. Dibanding cintamu. Dibanding kasihmu. Dibanding segalanya.
Dan, mam...kalau bisa Tuhan menukar kesakitanmu, memindahkannya padaku. Aku rela mam, rasakan sakit itu. Aku rela mam..., seperti engkau rela bertarung hidup melawan kesakitan, untuk melahirkan aku.

Dan mam...suatu saat aku pasti pulang. Seperti inginmu aku ingin jadi seseorang yang membuatmu bangga. Yang membuatmu senang dan bahagia.
Suatu saat mam, kembali kita nikmati senja di dermaga berdua, seperti dulu.
Walau tak sama mam, aku tak berjalan bergandengan tangan denganmu lagi.
Tapi aku menantikan saat itu. Saat aku mendorong kursi roda milikkmu. Berdua kita, dipeluk hangat jingga yang baik hati.

Yah, kursi roda, hadiah hari ibu yang terlambat. Dariku.


(diambil dari http://amaachmad.blogspot.com/ )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar