Sabtu, 22 Januari 2011

Maaf, kupatahkan sekalian sayapmu yang satunya..

teruntukmu, malaikat tak bersayap (karenaku)

ya, ini untukmu. Malaikat bersayap, yang terluka karena satu sayapnya terluka. Aku beranjak dari dudukku, ketika melihatmu tertunduk lesu meneteskan airmatamu. Boleh aku seka sedihmu dengan tanganku? kataku waktu itu, kau ingat? Mungkin kau lupa, atau memang kau tak pernah menganggap waktu kita dulu itu tak ada? Ya, biar aku saja yang tetap mengingat, sendiri.

Ku bawa kau ke rumah, mengobati luka sayapmu. Kelak biar kau mampu melanjutkan ingin terbangmu. Lama sembuhmu, sampai waktu menyuruhku mencintaimu, meletakkan rasaku pada hatimu. Ah, benarkan aku jatuh hati padamu. Lalu aku berpikir, untuk bisa memilikimu. Apa yang harus aku lakukan? Seharusnya aku tak melakukan itu, aku sungguh tak ingin menyakitimu, melukaimu. Namun inginku milikimu melebihi akal sehatku. Sudah kuputuskan untuk mematahkan sayapmu yang satunya. Benar-benar patah, sampai tak mampu kuobati lagi. Tapi memang itu tujuanku, tak membuatmu sembuh lalu terbang meninggalkan aku.

Aku egois ya. Karena cinta, kau yang kulukai. Salahkan aku, salahkan semua rasaku. Hukum aku, tapi jangan tinggalkan aku. Aku hanya ingin hidup denganmu, sebagai sepasang manusia biasa, tanpa perlu terbang. Karena denganmu aku sudah merasa mampu terbang, menerbangkan semua kepiluan. Ya, cuma sama kamu.

Atas semua salahku, mohon ampuni aku. Beri aku maafmu dan akan kuusahakan obati sayapmu. Terbanglah bila memang kau ingin terbang, nanti saat sayapmu sudah mampu aku sembuhkan. Jika belum, maka selama itu kau boleh jadikan aku sayapmu, jadikan saja aku budak untuk hadirkan bahagiamu, asal jangan tinggalkan aku. Aku, siap jadi sayap sementaramu.

dari, pematah sayapmu yang hanya ingin milikimu


---Oleh:


(diambil dari: www.dzdiazz.blogdetik.com )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar