Minggu, 23 Januari 2011

Si Sayap Patah

Jakarta, 23 Januari 2011


Kepada Patahan Sayapku (yang-entah-kemana)

Kamu tau? makin hari, makin banyak yang bertanya, kenapa sayap ku bisa patah? Kemana patahan sayap ku?

Aku ragu untuk menjawabnya, aku pun binggung harus memulainya dari mana. Patahan sayap ku.. dimana dia? Sampai surat ini terketik rapi pun aku masih bertanya hal ini dalam tiap doa yang kuhaturkan.

Sinar? Apa mungkin dibawa Sinar? Alter Ego ku yang entah kenapa belakangan ini enggan menyapaku, dia bilang.. aku telah banyak berubah. Dia enggan membasuh sepiku lagi. Sinar, apa benar patahan sayap ku kau yang sembunyikan?

Patahan sayap ku, mungkin aku tidak tau sekarang kamu dimana, tapi satu hal yang aku tidak akan pernah lupa, sejak kapan aku mulai patah, mulai linglung menapaki dunia, tersesat dalam lubang kenangan yang penuh duka.

Aku sudah patah sejak udara bumi mengisi rongga paru-paru ku, sejak Dia tidak mengakui aku buah cintanya.

Aku patah, patah sepatah-patahnya saat Dia memanggilku anak *****. Aku makin patah, ditiap pukulan yang Dia sentuh atas nama ‘belajar’. Dan aku makin patah, saat satu-satunya manusia yang memanggilku ‘Nak’ pergi ke Surga. Aku si Sayap Patah yang kehilangan (lagi?) sebelah sayap utuhnya.

Patahan sayap ku, mereka bilang hidup ku penuh drama, mereka bilang aku terlalu melankolis, mereka bilang sayap ku pantas dipatahkan, aku pantas menyandang gelar “Si Sayap Patah”. Benarkah?

Patahan sayap ku, kamu tau? Aku mulai terbiasa tanpa mu, aku mulai belajar mengapus sedikit-demi sedikit kenangan yang membuat ku patah. Melupakan segala lebam, segala caci, segala penolakan, segala benci yang terlontar dari mulutnya. Belajar melangkah menggunakan kaki (sendiri), melangkahi satu persatu pengalaman dengan menikmati tangis dan mensyukuri tawa. Aku bahkan hampir lupa bagaimana rasanya memiliki sayap. Ya..Aku hampir lupa bagaimana rasanya memiliki... Ibu.

Sayap ku patah satu, yang lainnya pergi ke Surga, kini aku resmi tidak memiliki sayap (utuh) ( lagi?).

Tapi aku akan tetap hidup, aku yakin, sangat yakin, pasti ada rencana manis Tuhan dibalik segala patahan-patahan yang selama ini aku temui.

Kamu, ya.. mungkin kamu, malaikat dari Surga yang akan dikirim Tuhan untuk memberikan sayap utuhku yang dibawa pergi Ayah. Yang akan melanjutkan peran Ayah melindungi dan mencintaiku tanpa tetapi. Ya.. dan mungkin memang kamu, malaikat yang menjelma menjadi manusia tak bersayap yang sudi mengobati luka patahan sayap ku yang tersisa?

Patahan sayap ku, kamu. Siapa kamu? Dimana kamu sekarang? Jangan sampai menunggu kaki ku lelah. Kamu tau? Suungguh tidak nyaman saat berjalan dengan sayap dipundak. Seharusnya aku… TERBANG! Itu kan alasan Tuhan memberi ku sayap? Agar aku bisa terbang. Menikmati bahagia dilangit, menari diantara gugusan pelangi setelah hujan, bersama mereka para pemilik sayap sempurna yang selalu membuat ku iri.

Patahan sayap ku..akan ku urus luka patahan sayap ku yang tersisa disini. Kamu, cepat lah datang! Ambil separuh sayap ku yang dibawa pergi Ayah ke Surga! Cepat! Bilang Ayah, aku butuh sayap ku sekarang.. sangat butuh..

Dan..saat kamu mengambilnya, titip pesan pada Ayah, bilang.. aku (masih) berjanji, akan terus mengobati patahan sayap ku disini, aku akan terus memanggilnya Ibu. Aku yakin, cerita ini akan berubah, Dia akan menyayangiku, karena Dia yang melahirkanku. PASTI. Dan aku, tidak akan pernah menangis lagi, seperti yang biasa Ayah bilang “Anak Ayah kalau jatuh ga boleh nangis! Bangun! Bersihin lukanya, lari lagi!”, iya Ayah.. akan terus aku ingat pesan mu.

Patahan sayap ku, dimana pun kamu, terima kasih telah membaca surat ku. Tenang, aku pasti setia menanti mu. Disini, bersama Sinar.


Yang merindukanmu,

Si Sayap Patah


"mungkin nama ku si Sayap Patah, tapi tenang.. aku masih bisa berjalan, dengan kaki"

3 komentar:

  1. *peluk*

    I don't know you, but I kinda feel you...

    =)

    BalasHapus
  2. Hi Eka..
    Akhirnya aku tau sekarang, kenapa sampai ada "si sayap patah" mmmm, berat memang ditinggalkan orang yang kita sayang, tapi aku yakin, kamu "si sayap patah" yang hebat..:)

    Aku juga yakin, suatu saat akan ada orang yang ga hanya mengobati sayap kamu y patah, tapi memberi kamu dua sayap yang utuh sekaligus..

    Keep spirit yah..:)
    Dari aku,Ega Erlangga *orang y selalu memerhatikan kamu "si sayap patah"*

    BalasHapus