Sabtu, 15 Januari 2011

Surat Cinta Untuk Madhuri: Aku Mimpi, Kamu Nyata.

Selamat Pagi, Madhuri.

Bagaimana tidurmu? Aku tahu kau pasti terlelap. Suara dengkurmu terdengar hingga ke telinga hatiku. Menenangkan jiwa.

Tapi tunggu dulu.

Apakah semalam kau menghampiriku?

Wajah itu. Wajah yang sama denganmu. Warisan surga terindah yang pernah tercipta.

Sentuhan itu. Sutra licin sekalipun akan terkulai lemas bila disentuhnya.

Dan senyum itu. YA, itu senyummu.

Ah, sudahlah. Tak dapat lagi kulukis dengan kata. Tak akan cukup kanvas untuk menggambarnya.


Apa mungkin itu hanya mimpi?

Sekiranya iya, bolehkah aku tidur selamanya saja?

Jangan bangunkan aku.

Agar bayanganmu tak sedetikpun lepas dari bola mataku.

Tapi sudahlah. Toh, sebentar lagi kita akan bertemu.

Madhuri, jangan lupa habiskan sarapan khusus yang kubuat untukmu.

Semangkuk harapan dan segelas tawa hangat. Tadi kusuruh matahari mengantarkan langsung untukmu.


Jangan lupa selipkan namaku dalam tiap doa pagimu. Seperti aku mengucap syukur pada Sang Pencipta tiap kali aku mengingat kamu.

Agar semesta turut merestui kita.

Agar kau yang kupanggil mimpi. Segera menjelma menjadi nyata.



(diambil dari: http://drivojansen.blogspot.com/ )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar