Sabtu, 15 Januari 2011

Untuk Hangat Puncak Dieng

Selamat pagi, Dingin.

kamu satu satunya hal yang memenuhi segala ruang kosong diriku selain cinta selama 2 hari ini. 2 hari perjalananku bersama segerombolan besar teman-teman menuju Puncak Dieng, Wonosobo. kamu dan cinta. sungguh sungguh bukan hanya mengisi ruang kosong diri, tapi menyelimuti seluruh permukaan diri. Dingin dan cinta. aku ingin bilang, demi jagat raya, kalian pasangan paling luar biasa yang sempurna mengisi diriku. demi Tuhan, kalian paling membuatku bahagia.

Dingin, terima kasih sudah agak merepotkanku untuk terus mencari kehangatan dan terus menyiksa imun tubuh untuk kerja rodi menyelamatkanku. sungguh, terima kasih telah membuat kami semua terus saling berpelukan, menghangatkan, mencintai. demi hela napas, aku bahagia. Dingin, terima kasih membuat teman temanku menenggak listerine demi merasakan hangat. dan untuk malam itu saja, aku cinta harum siksa listerine itu. Dingin, aku cinta mereka.

kamu satu yang setia menemani lelahku duduk di atas motor, lelahku berjalan menikmati ciptaan Sang Agung, lelahku tersenyum untuk di abadikan dalam suatu memory card. kamu dan cinta. sungguh aku jatuh cinta. padanya, pada mereka semua, pada semua yang kulihat. Sang Agung memang agung. kamu yang selalu hadir mengusik tawaku melihat temanku menjadi turunan Korea, berpelukan seperti penderita gangguan mental, gemetar tak mampu menyalakan korek api untuk rokok, berpose seperti idiot, dan tertawa. lalu tertawa lagi. dan terus tertawa. kamu satu yang setia menggenggam erat tanganku saat mengagumi tajam hujaman es dari pekat kabut, dan lalu Candi Arjuna, Kawah Belerang, sampai Telaga Warna. kamu dan cinta. sungguh kalian indah. seindah spot spot yang kusebut tadi.

Dingin, kamu keluh yang tak habis kusyukuri. kamu menahan tawa untuk tetap berdiri tegak di antara kami. menahan cinta tetap hangat mencumbu kami. menahan peluk tak terlepas dari tubuh kami. sungguh kamu tak habis kusyukuri. bahkan saat kamu berteman dengan udara malam dan semakin menyiksa perjalanan pulang kami. berteman dengan angin kencang yang bahkan menimbulkan percikan api listrik. berteman dengan basah hujan. berteman dengan gelap malam yang melarut. berteman dengan panjangnya jalan menuju rumah yang seakan tak akan sampai. berteman dengan ban motor pecah, rantai motor lepas, atau apalah. sungguh kamu masih satu yang setia ada dan menjaga kami bersama.

kamu satu yang membuat musik menjadi begitu hangat di tengah deras hujan. kamu satu yang membuat teh dan kopi hangat semakin hangat dan nyaman diteguk. kamu satu yang membuat warung sederhana menjadi rumah yang selalu hangat melindungi penghuninya. kamu satu yang membuat nyanyian semakin merdu dengan nada tawa. kamu satu yang membuat suara gitar semakin indah menghangatkan hati. kamu dan cinta. karena kalian berteman baik 2 hari itu. kamu dan cinta yang mengindahkan segalanya. kamu dan cinta yang menjaga hati dan rasa kami bersama. saling menggenggam erat.

Dingin, terima kasih untuk semua cinta yang semakin kuat kau ciptakan. terima kasih. terima kasih telah mendramatisir segala keindahan disana yang kukagumi. terima kasih membuat jalan seakan berlapis perak dengan tawa dan kebersamaan kami. terima kasih membuat Dieng seperti satu satunya keindahan dunia karena kebahagiaan yang kamu dan cinta ukir. terima kasih untuk semuanya.

salam untuk Wonosobo. kamu cinta dan kamu membuat kami mencinta.

Selamat pagi, Puncak Dieng!



Story Soundtrack : M+M's - Blink 182
"buy some candy and cigarette and we'll drive in my car. we'll blast the stereo and we'll drive to madagascar"


(diambil dari: http://draftnyambemm.blogspot.com/ )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar