Selasa, 18 Januari 2011

Untuk Kamu (day 5 )

Pagi ini hujan. Tidak seberapa deras, bahkan kini hanya menyisakan mendung. Tapi seperti biasa, cukup untuk membuat saya murung.

Tahukah kamu kisah yang selalu mengingatkan saya tentangmu saat hujan ?

Suatu kisah hampir sepuluh tahun yang lalu, ketika kita sedang dekat, namun tak terikat.

Suatu hari Sabtu di bulan Oktober, musim hujan. Sore itu saya berencana untuk pulang ke Jakarta. Kuliah saya terjadwal hingga jam 5. Kebetulan kebetulan hari itu adalah ujian tengah semester. Perkiraan saya, ujian akan berakhir setidaknya setengah jam sebelumnya, sehingga saya akan bisa mengejar kereta jam 5.

Seharian itu, saya sibuk luar biasa. Mengejar deadline tugas, belajar untuk ujian. Semua sms darimu saya jawab singkat saja, tak seperti biasanya.

Sampai lalu sms itu datang. "Nanti kutemani ke stasiun, ya ?" Tanpa pikir panjang, saya mengiyakan.

Entah apa yang saya pikirkan sepanjang ujian itu, seselesainya ujian, saya bergegas meninggalkan kampus. Melewati kerumunan mahasiswa yang sedang asyik bercanda - termasuk kamu diantaranya. Saya sama sekali lupa bahwa kamu berjanji menemani saya ke stasiun. Baru teringat ketika saya sedang mengantri tiket, karenanya saya segera mengirimu sms, meminta maaf karena saya benar-benar tak ingat akan janji itu.

Saya ingat kamu membalas sms itu dengan nada dan pemilihan kata yang tak seperti biasa. Sayangnya sepertinya saya sepuluh tahun yang lalu tak cukup peka untuk mengerti maksudmu, atau mungkin waktu itu saya terlalu excited akan pulang ke Jakarta.

Hari itu saya mengalami perjalanan ekstrim. Karena hujan yang sangat deras, jalur kereta mengalami longsor sehingga saya terpaksa menghabiskan waktu hampir tiga kali lipat dibanding biasa.

Ingatkah kamu kita bertukar sms sepanjang malam itu ? Ingatkah kamu berkali-kali meminta saya untuk berhati-hati ? Saya sampai merasa heran karena kamu sungguh tak seperti biasanya. Saya sempat bertanya apakah ada yang tak biasa, namun dengan nada bercanda. Ketika kamu bilang pada saya bahwa kamu hanya ingin agar saya menjaga diri baik-baik karena kita takkan bertemu beberapa hari, saya masih juga menanggapimu secara bercanda. Waktu itu, saya memang tak berusaha memperjelas maksudmu sebenarnya, semoga kamu tak kesal pada saya, ya :)

Saya masih ingat sebagian besar cerita itu hingga sekarang dan masih bisa tersenyum karenanya. Saya tak yakin kamu masih ingat, jangan khawatir, ini tak seberapa penting. Saya hanya kebetulan teringat karena turunnya hujan pagi tadi.

Selamat hari ini untukmu. Hari ini saya sepertinya baik-baik saja, doakan agar demikian seterusnya. Terima kasih untuk semua kenangan indah dan senyum yang pernah kamu hadirkan untuk saya, bahkan hingga kini, ketika kita tak lagi bersama.



---Oleh:


(diambil dari: www.emiralda.posterous.com )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar