Sabtu, 15 Januari 2011

Untuk yang Kelak Jadi Suami untuk Pacarku


Manisku, ini mungkin hal yang kau anggap sentimentil, dan sesungguhnya aku sangat berharap kelak aku sendiri yang akan membaca surat ini. Dan siapapun nanti yang akan membaca surat ini, aku percaya dia adalah seseorang yang memang terbaik untukmu. Surat ini adalah hal-hal sederhana yang ingin kuberitahukan kepada siapapun dia yang akan menjadi suamimu. Dan kau harus memberikan surat yang kutulis saat ini untuknya.

Kepada kau yang kelak jadi suami dari pacarku, mungkin kau akan tertawa dan menganggap aku pria paling bodoh dan sentimentil di dunia. Tapi aku tak peduli, sebab aku hanya ingin memberitahukanmu bahwa wanita yang telah jadi istri dan Ibu dari anak-anakmu adalah wanita yang pernah kuimpikan jadi istri dan Ibu dari anak-anakku. Jadi alangkah kau pria yang teramat beruntung memilikinya.

Ketika pagi datang, selalu kecup keningnya. Dan bilanglah bahwa kau mencintainya. Jangan sesekali bilang ‘kau masih mencintainya’ sebab istrimu tak suka kata masih yang katanya mengisyaratkan cinta yang tak hendak dipertahankan. Sajikanlah kopi dan bukan teh, kopi hitam dengan dua sendok gula.

Kau mesti tahu, bahwa istrimu sangat takut bola tenis. Maka kau harus menjauhi benda itu darinya, benda yang pernah membentur matanya ketika masa SD itu telah membuatnya trauma. Istrimu sangat menyukai ayam bumbu rica-rica, tapi saat membelikannya kau juga harus menyajikannya di meja makan, sebab istrimu juga sangat takut oleh karet gelang dan aku tak tahu sebabnya.

Kepada yang kelak menjadi suami dari pacarku, jika listrik di rumahmu padam, segeralah kau genggam tangannya. Istrimu sangat takut gelap. Dan apabila lampu terlalu lama padam tak kunjung menyala, kauajaklah Istrimu keluar rumah untuk melihat bintang-bintang. Dan saat menemaninya melihat bintang, kau boleh memeluknya dari belakang sambil sesekali kaucium rambutnya, sebab itu salah satu hal kesukaannya.

Pada akhir minggu, kau ajaklah dia ke kedai es krim. Jangan pesan es krim vanila, tapi pesanlah es krim cokelat dengan toping strawberry. Dan setelah itu ajaklah istrimu menonton film kartun, jangan film action ataupun horror. Pada saat natal datang, walaupun kau dan istrimu tak merayakannya, ajaklah istrimu berjalan-jalan ke plaza. Dia sangat suka santa claus dan salju, sebab saat natal selalu ada santa claus dan salju buatan di setiap plaza.

Kau harus sering menghadiahi istrimu buku buku puisi. Istrimu sangat menyukai puisi-puisi sederhana sepertiku. Dan sesekali cobalah untuk membuatkan satu untuknya, tak perlu puisi yang luar biasa, cukup puisi dengan kalimat sederhana yang bisa kaubisikkan di telinganya saat malam dan istrimu masih terjaga.

Kau tak perlu khawatir tentang keberadaanku. Sebab bila kau baca surat ini, mungkin aku telah memiliki keluarga dan berbahagia, di suatu tempat yang entah di mana masih terluka sebab kehilangan istrimu, atau mungkin telah tiada. Dan surat ini kubuat malam ini, saat aku benar-benar mencintai istrimu. Surat ini bukanlah sebagai ungkapan bahwa aku tak benar-benar ingin hidup dengannya. Bukankah semua hal di dunia ini tak pernah pasti? Maka sekali lagi, kubuat surat ini saat aku teramat mencintai istrimu, agar kau, pria beruntung itu mampu membahagiakannya.

Puisi untukmu

Sayang, mungkin ada hal-hal kecil yang terjadi lalu kita lupakan.
Tapi yang bersamamu tidak.
Betapa aku tak pernah lupa
bagaimana kau tersenyum
untuk leluconku yang tak lucu,
bagaimana di balkon cafe itu
langit yang tak berbintang
dan mataku mencari nyala matamu,
atau seberapa sering angin malam menikamkan dingin, sesaat sebelum kujubahkan tubuhku ke tubuhmu.

Selalu ada yang terus berdetik pada jarum jam dinding
tapi selalu ada yang mampu kudengar
seperti detak jantungmu dan jantungku yang bingar
menyudahi hening.
Apakah kau masih mendengar detak jantungku dari jarum jam dinding di kamarmu?

Kita tak pernah tahu takdir yang dituliskan Tuhan.
Mungkin aku ditakdirkan sebagai lengan yang kehilangan tubuhmu
dan mungkin kau telah ditakdirkan sebagai mata yang menangisi kehilanganku.
Tapi saat ini,
Selagi kau masih di sini
Ijinkan aku menciummu,
melengkap dalam dekapmu
sebelum waktu mencurimu sebagai kenangan.

Mungkin kepergianmu, akan mendekatkanku pada hangat kepasrahan.
Tapi percayalah, Sayangku.
Adalah doa-doa, sesuatu yang lebih setia dari nafas kita.
Dan siapa pun yang kelak lebih dulu pergi, percayalah,
dalam sajak-sajak kita telah abadi.

Dari aku yang pernah dan mungkin masih mencintai istrimu…

10 komentar:

  1. Wuaaa.... Awesome!!!
    Isinya nyentuh bgt. Remind me of someone... :')

    BalasHapus
  2. gokilllll... Kereen,
    masa gw nanggis bacanya >_<

    BalasHapus
  3. : Oke, komen gue sama kayak yang diatas2.. Bacanya koq nyesek yah, pengen nangis dan pengen nelf pacar secepetnya.. *glek

    BalasHapus
  4. ini...........................terlalu sweet <3

    BalasHapus
  5. jd inget seseorang..gw pernah ngmg hal yg sama ke cwe yg lg di pdkt-in sm mantan gw hahahaha..terlihat bodoh mungkin tp gw pgn mantan dpt yg lbh baik dr gw

    BalasHapus
  6. :( nangis bombay deh bacanya. cadaaaaassssss, ni surat.

    BalasHapus